Ada Pesaing, Harga Jet Siluman F-35A AS Dikorting 10 Persen

Kamis, 09 Mei 2019 - 14:57 WIB
Ada Pesaing, Harga Jet...
Ada Pesaing, Harga Jet Siluman F-35A AS Dikorting 10 Persen
A A A
WASHINGTON - Raksasa kontraktor pertahanan Lockheed Martin mendiskon harga jet tempur siluman F-35A lebih dari 10 persen, karena Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) mempertimbangkan tawaran dari Boeing. Korting itu membuat harga F-35A menjadi di bawah USD80 juta atau sekitar Rp1,14 triliun.

Proyek pesawat tempur siluman F-35 AS selama ini memicu kontroversi karena terganggu oleh masalah keandalan dan pembengkakan biaya.

Mengutip laporan Defense One, Kamis (9/5/2019), Lockheed Martin menawarkan untuk menjual 100 F-35A—varian termurah dari jet F-35—ke Departemen Pertahanan untuk masing-masing di bawah USD80 juta. Harga sebelumnya pesawat itu USD89,5 juta, seusai kesepakatan yang ditulis Pentagon September lalu.

Jet yang didiskon akan dikirim ke Angkatan Udara AS. Lockheed Martin juga akan menyediakan dua lot F-35B yang lebih mahal untuk Korps Marinir dan F-35C untuk Angkatan Laut, dan berbagai varian untuk pasukan sekutu.

Pemangkasan harga terjadi ketika Angkatan Udara mempertimbangkan pembelian pesawat tempur F-15 Eagle Boeing yang telah di-upgrade dalam upaya untuk mengganti armada F-15 yang sudah tua.

Dokumen anggaran Pentagon mengungkapkan rencana pembelian itu pada bulan Maret. Meskipun badan pesawat era Perang Dingin yang di-upgrade, F-15 sedikit lebih murah daripada F-35.

Lockheed, bagaimanapun, telah menjadikan F-35 sebagai solusi yang lebih hemat biaya, mengingat penurunan harga baru-baru ini.

"Ini mewakili sama atau kurang dari biaya pengadaan jet warisan, sambil memberikan lompatan generasi dalam kemampuan," kata pihak Lockheed Martin melalui seorang juru bicara kepada Defense One.

Sejak Lockheed memenangkan kontrak hampir 20 tahun yang lalu, F-35 telah menjadi program militer paling mahal yang pernah ada, dengan total biaya diperkirakan mencapai USD1,5 triliun hingga 2070.

Pembengkakan biaya dan keterlambatan telah mengganggu program pesawat tersebut, yang sudah melebihi anggaran USD163 miliar.

Meskipun Angkatan Udara AS mengerahkan F-35 pada misi tempur pertamanya awal bulan ini, laporan kelemahan teknis dan keselamatan telah berulang kali muncul. Laporan Kantor Akuntabilitas Pemerintah tahun 2018 mengungkapkan lebih dari 960 "kekurangan terbuka" yang perlu diselesaikan.

Laporan Pentagon yang diterbitkan pada Februari menemukan lebih banyak masalah dengan pesawat, termasuk masalah dengan senjatanya dan masa hidup operasional yang lebih pendek dari yang diproyeksikan.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1153 seconds (0.1#10.140)