Mossad Israel Pemasok Info Rencana Iran Serang Kepentingan AS

Selasa, 07 Mei 2019 - 10:22 WIB
Mossad Israel Pemasok Info Rencana Iran Serang Kepentingan AS
Mossad Israel Pemasok Info Rencana Iran Serang Kepentingan AS
A A A
WASHINGTON - Badan intelijen Israel, Mossad, dilaporkan sebagai pemasok informasi Gedung Putih bahwa rencana Iran untuk menyerang kepentingan Amerika Serikat (AS) di Teluk segera terjadi. Info intelijen itulah yang akhirnya memicu Pentagon mengirim kelompok tempur kapal induk dan pesawat-pesawat pengebom (bomber) ke Timur Tengah.

Menurut Channel 13 Israel, para pejabat Tel Aviv menyampaikan informasi yang dikumpulkan sebagian besar oleh Mossad mengenai rencana Iran untuk menyerang target AS atau pun sekutu AS, yang detailnya tidak diberikan ke media tersebut.

Salah satu pejabat Tel Aviv mengatakan ancaman itu awalnya diajukan dua minggu lalu di Gedung Putih ketika delegasi Israel yang dipimpin oleh kepala Dewan Keamanan Nasional Meir Ben-Shabbat berkerumun dengan rekan-rekan Amerika-nya.

"Masih belum jelas bagi kami apa yang coba dilakukan oleh orang Iran dan bagaimana mereka berencana untuk melakukannya, tetapi jelas bagi kami bahwa tensi Iran sedang meningkat sebagai akibat dari meningkatnya kampanye tekanan AS terhadap mereka, dan mereka sedang mempertimbangkan pembalasan terhadap kepentingan AS di Teluk," kata pejabat tersebut yang berbicara secara anonim kepada Channel 13, seperti dikutip Times of Israel, Selasa (7/5/2019).

Mark Dubowitz, kepala eksekutif Foundation for Defense of Democracies, yang mengadvokasi garis keras terhadap Iran, mengaku telah mendengar tentang "lonjakan" informasi intelijen dalam beberapa hari terakhir tentang serangan yang direncanakan Iran. (Baca: AS Kerahkan Kapal Induk dan Kelompok Tempurnya ke Dekat Iran )

Dia percaya Iran-lah telah memberi lampu hijau kepada kelompok militan di Jalur Gaza, Palestina, untuk menembakkan sekitar 700 roket ke Israel selatan pada Sabtu dan Minggu.

"Serangan menjadi upaya untuk mengikat pasukan Israel dan menciptakan krisis untuk mengalihkan AS dan Israel dari rencana IRGC di tempat lain," katanya, merujuk pada Korps Garda Revolusi Islam Iran. (Baca: Kapal Induk dan Bomber Dikerahkan karena Iran Ingin Serang Pasukan AS )

Pengamat lain jauh lebih skeptis bahwa Mossad di balik pemasok informasi soal rencana serangan Iran. Barbara Slavin, direktur Future of Iran Initiative di kelompok think tank Atlantic Council, lebih percaya bahwa Penasihat Keamanan Nasional AS John Bolton-lah yang menyebarkan informasi secara rutin sebagai cara untuk menekan Iran.

"Saya pikir ini dibuat oleh Bolton untuk mencoba membenarkan kebijakan pemerintah yang sangat keras terhadap Iran, terlepas dari kenyataan bahwa Iran telah mematuhi perjanjian nuklir," kata Slavin.

"Dengan catatan Bolton, saya tidak akan melupakannya untuk mencoba membuat krisis di sini," ujarnya.

Bolton pada hari Senin mengumumkan pengerahan kelompok tempur kapal induk USS Abraham Lincoln dan pesawat-pesawat pengebom AS ke dekat wilayah Iran. Menurutnya, itu untuk mengirim pesan kepada Teheran.

"Menanggapi sejumlah indikasi dan peringatan yang merisaukan dan meningkat, Amerika Serikat mengerahkan Kelompok Tempur Kapal Induk USS Abraham Lincoln dan satuan tugas pengebom ke wilayah Komando Pusat AS untuk mengirim pesan yang jelas dan tidak salah kepada rezim Iran bahwa setiap serangan terhadap kepentingan AS atau sekutu kami akan ditanggapi dengan kekuatan yang tak ada henti-hentinya," bunyi pernyataan Bolton.

Pentagon telah memperjelas alasan sebenarnya dari pengerahan kelompok tempur kapal induk dan pesawat-pesawat pengebom AS ke Timur Tengah. Alasannya adalah karena Iran dan proksinya ingin menyerang pasukan Amerika Serikat di wilayah tersebut.

Para pejabat AS mengatakan kepada ABC News bahwa pasukan Iran dan proksinya sedang mempersiapkan kemungkinan serangan terhadap pasukan AS di darat—termasuk di Irak dan Suriah—, dan di laut. (Baca juga: Reaksi Iran saat Didekati Kapal Induk dan Bomber AS )

Komando Pusat (CENTCOM) AS meminta persetujuan dari Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Pertahanan Patrick Shanahan untuk memindahkan aset tambahan ke wilayah itu. Menurut seorang pejabat, permintaan itu disetujui Shanahan pada hari Minggu.

"Pergerakan kapal induk USS Abraham Lincoln ke wilayah itu dipercepat dan diperintahkan segera berlaku di sana," kata pejabat AS lainnya kepada ABC News, tanpa disebutkan namanya.

Shanahan juga mengonfirmasi laporan media itu dengan menuliskannya di Twitter. "Reposisi aset yang bijaksana dalam menanggapi indikasi ancaman yang dapat dipercaya oleh pasukan rezim Iran," tulis Shanahan via akun @ActingSecDef.

"Kami menyerukan rezim Iran untuk menghentikan semua provokasi," lanjut bos Pentagon ini. "Kami akan meminta pertanggungjawaban rezim Iran atas serangan terhadap pasukan AS atau kepentingan kami."
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9619 seconds (0.1#10.140)
pixels