Prosesi Penobatan Raja Thailand Dilakukan dengan Pawai Keliling

Senin, 06 Mei 2019 - 08:30 WIB
Prosesi Penobatan Raja...
Prosesi Penobatan Raja Thailand Dilakukan dengan Pawai Keliling
A A A
BANGKOK - Raja baru Thailand yang sudah dinobatkan Maha Vajiralongkorn memulai prosesi pentasbihan dengan melakukan pawai keliling Kota Bangkok. Dia menerima penghormatan dari rakyat Thailand yang berkumpul di jalanan Bangkok.

“Panjang umur Raja!” demikian teriak warga Thailand yang berjejer di jalanan melihat pawai raja baru di tengah terpaan sinar matahari. Itu menunjukkan kerajaan konstitusional masih melekat dan dihormati sebagai budaya yang hidup di kalangan rakyat Thailand.

Raja Vajiralongkorn menggunakan tandu yang diangkat oleh 16 pengawal. Dia mengenakan topi semi militer berwarna hitam yang pernah digunakan ayahnya saat pelantikan raja sekitar 69 tahun lalu. Pawai tersebut dikawal pasukan pengawal kerajaan baik yang mengenakan seragam bergaya Barat dan Thailand.

Mayoritas warga Thailand yang memberikan penghormatan mengenakan baju berwarna kuning. Itu menjadi simbol dukungan bagi keluarga kerajaan. Merek berkumpul sejak kemarin pagi sepanjang jalan 7 km dari Istana Kerajaan ke tiga kuil kerajaan. Itu merupakan penampilan raja baru di depan pun untuk pertama kalinya sejak dilantik.

“Saya ingin melibat penobatan raja untuk pertama kali dalam seumur hidup saya karena dulu hal ini pernah saya alami ketika saya masih muda,” ungkap Samran Moryaidee, lelaki berusia 77 tahun, yang rela berpanas-panas bersama ribuan warga lainnya.

Pemerintah Thailand menghabiskan dana USD31,4 juta untuk acara penobatan raja baru. Mereka juga menyatakan sedikitnya 200.000 orang berkumpul di Bangkok untuk memberikan penghormatan kepada raja baru. Kerumuman warga yang melihat prosesi pawai Raja Vajiralongkorn merupakan terbesar sepanjang sejarah di Thailand.

Pemerintah menyediakan bus gratis bagi warga di luar Bangkok untuk menyaksikan proses tersebut. Layanan kereta juga digratiskan di ibu kota Thailand untuk memudahkan pergerakan masyarakat.

“Saya merasa seperti saya di sini untuk menunjukkan kepada dunia bagaimana kita menghormati raja,” kata Donnapha Kadbupha, perempuan berusia 34 tahun. Dia mengaku harus berada di lokasi selama delapan jam sebelum prosesi pawai dimulai untuk mendapatkan tempat yang paling tepat untuk melihat proses penobatan.

Banyak warga yang harus membawa payung karena terpaan sinar matahari yang sangat panas. Temperatur mencapai 37 derajat Celsius dengan tingkat kelembaban yang tinggi. Penobatan Raja Vajiralongkorn, 66, dilaksanakan sejak Sabtu hingga hari ini.

Itu dilaksanakan setelah periode duka atas kematian mendiang Raja Bhumibol Adulyadej, yang meninggal pada Oktober 2016 dan telah berkuasa selama 70 tahun. Selama 18 bulan berkuasa, Raja Vajiralongkorn mengonsolidasikan kekuasaan kerajaan, termasuk kontrol langsung atas harta kerajaan dengan bantuan pemerintahan junta militer Thailand.

Penobatan raja secara resmi dilaksanakan di tengah ketidakpastian pemilu yang masih belum diselesaikan antara kubu pemerintahan berkuasa dan front demokrasi yang mencoba untuk menekan agar militer keluar dari politik. Meskipun raja tidak memiliki suara politik, tetapi dia memiliki pengaruh yang kuat di kalangan masyarakat.

Prosesi penobatan dimulai 4 Mei 2019, Raja Vajiralongkorn mengenakan jubah putih untuk menjalani upacara pemurnian dan pengurapan menggunakan air suci yang telah dikumpulkan dari lebih dari 100 lokasi di seluruh negeri. Sang raja juga akan menerima lima Tanda Kerajaan – simbol kerajaan – salah satunya ialah Mahkota Kemenangan. Mahkota tersebut memiliki berat 7,3 kg.

Sebagian besar ritual utama Brahmana dan Budha dilangsungkan pada hari Sabtu, dan upacara penobatannya berlanjut sampai hari Senin. Meskipun Raja Vajiralongkorn telah naik takhta sejak tahun 2016, dalam tradisi Thailand ia belum dapat dianggap sebagai wakil dewa di Bumi sampai ia ditahbiskan.

Kemudian, raja baru kemarin menjalani proses pawai keliling kota Bangkok. Dalam pawai tersebut, masyarakat bisa memberikan penghormatan kepada raja baru. Pawai itu menjadikan warga bisa merayakan penobatan raja baru. Khusus prosesi pawai raja baru, Raja Vajiralongkorn diangkut dengan tandu oleh 16 pria yang berjalan sebanyak 75 langkah selama satu menit.

Para personel akan diganti setiap 500 meter. Sebanyak 1.300 personel telah disiapkan selama proses pawai tersebut. Selain itu, dia juga akan memberikan jabatan dan gelar baru bagi anggota keluarga kerajaan. Salah satu gelar resmi Raja Vajiralongkorn adalah Rama X atau Raja ke-10 Dinasti Chakri yang didirikan pada 1782. Kemudian, besok, raja baru melaksanakan audiensi publik di balkon istana. Dia juga menerima tamu dari para diplomat internasional.

Bagaimana Masa Depan Thailand?

Raja Vajiralongkorn atau Raja Rama X belum jelas akan memiliki kekuasaan atau penetrasi terhadap pemerintahan. Sebelumnya raja berusia 66 tahun telah mengirimkan pesan yang beragam. Namun, kedepannya langkahnya belum bisa diprediksi. Berbeda dengan ayahnya, mendiang Raja Bhumibol Adulyadej yang menjaga jarak dengan politik dan sering menyapa warganya.

Berbeda dengan Vajiralongkorn yang menghabiskan hidupnya di luar negeri, dulu jarang menyapa warganya saat menjadi putra mahkota. “Selama bertahun-tahun, kita melihat Raja Bhumibol menghabiskan banyak waktu dengan mengunjungi warga Thailand di berbagai provinsi, bertemu dengan orang biasa,”kata Michael Montesano, koordinator Program Kajian Thailand di Institust ISEAS-Yusof Ishak, Singapura.

“Kita belum melihat apakah perilaku Raja Bhumibol akan diwarisi oleh putranya,” tuturnya. Banyak orang menyatakan kalau raja baru Thailand menggelorakan kampanye anti-korupsi. Dalam pandangan Montesano, beberapa tindakan Vajiralongkorn memiliki kepentingan kalau dia ingin menguasai institusi tertentu.

Pakar politik Universitas Naraesuan di Thailand utara, Paul Chambers, menemukan gaya Vajiralongkorn lebih ikut campur terhadap pemerintahan Thailand. Apalagi, Vajiralongkorn udah melaksanakan serangkaian pergantian para loyalis ayahnya di posisi kerajaan. Beberapa orang yang dipecat menyatakan tindakan tersebut dianggap sebagai arogan, malas, dan perilaku jahat.

“”Raja baru ini merupakan pria yang tegas. Dia pria yang berani, tidak seperti ayahnya,”ungkap Sulak Sivaraksa, kritikus konservatif. “Ayahnya merupakan pria yang sangat tenang. Dia mengetahui ada orang yang membohonginya, tetapi dia sangat toleran,” jelasnya.

Pengaruh politik Vajiralongkorn juga menunjukkan kalau dia menginginkan privasi tertentu. Dia juga mengubah konstitusi baru yang sudah disepakati dalam referendum. Kekuasaan kerajaan yang menguat menunjukkan keinginannya untuk mengintervensi pemerintahan, khususnya di saat krisis politik.

Penuh Kontroversi

Vajiralongkorn tidak terlalu dikenal rakyatnya karena dia menghabiskan sebagian waktunya di luar negeri. Anak kedua dan satu-satunya anak laki-laki dari mendiang Raja Bhumibol dan Ratu Sirikit tersebut sejak muda hingga remaja menghabiskan banyak waktunya menempuh pendidikan di luar negeri.

Tercatat dia pernah mengenyam pendidikan menengah pada sekolah swasta di Inggris. Dia juga pernah menjalani pendidikan di Australia, yakni di Royal Military College, Canberra. Vajiralongkorn juga sempat mengenyam pendidikan pilot di Amerika Serikat (AS). Berbekal pendidikan kedirgantaraan ini, dia pernah menjadi pilot angkatan udara Thailand dan maskapai nasional Thailand Airways.

Yang semakin membuat rakyat Thailand khawatir adalah terkait dengan citranya sebagai playboy. Vajiralongkorn diketahui telah tiga kali menikah. Media Daily Beast asal AS pernah menulis saat pangeran masih bersama istri pertamanya, Vajiralongkorn juga memiliki lima anak bersama kekasih gelapnya yang kemudian menjadi istri keduanya.

Dari ketiga pernikahannya, dia dikaruniai tujuh anak. Kehidupan kontroversialnya bahkan pernah diungkap Mirror, yang merilis bocoran dokumen Wikileak. Mirror melaporkan gaya hidup Vajiralongkorn yang glamor dan dikelilingi banyak wanita membuat banyak politisi senior Thailand yang tidak menginginkan dirinya untuk menjadi penerus kerajaan Thailand.

Dokumen ini juga membeberkan bahwa sebagian waktu pangeran dihabiskan di Jerman bersama dengan kekasihnya. Vajiralongkorn disebut juga memiliki Foofoo, seekor anjing kesayangannya jenis pudel putih yang disebutnya sebagai air chief marshal.

Kecintaannya terhadap Foofoo memang luar biasa. Dalam bocoran lain yang berbentuk dokumentasi film, Vajiralongkorn memperlihatkan istri ketiganya sedang menyanyikan lagu ulang tahun untuk Foofoo. Terlihat saat menyanyikan lagu itu, istri ketiganya hanya mengenakan pakaian yang sangat minim.

“Dia tidak menaati perintah maupun menampilkan karisma dari ayah tercintanya. Vajira dikenal dengan kekerasannya dan perubahan suasana hati yang tak terduga. Pangeran juga memiliki beberapa orang dalam lingkaran pribadinya yang telah lama loyal pada dirinya,” tulis dokumen itu seperti dilansir Mirror.

Kontroversi lainnya terlihat saat Vajiralongkorn tertangkap kamera sedang berpakaian tidak wajar. Media Jerman Bild memperlihatkan foto dirinya yang hanya mengenakan kaus dalam putih bercelana jins dan memakai sandal di Bandara Munich, Jerman.

Juga terlihat tato sementara di sepanjang lengan kanan dan punggungnya. Perangai keluarga Vajiralongkorn bahkan pernah terungkap di pengadilan yang mengekspos video tentang istri ketiganya, Putri Srirasmi Suwadee yang berdiri tanpa busana makan kue di lantai selama pesta ulang tahun.

Srirasmi kemudian dicerai, dan orangnya tuanya dijebloskan ke penjara selama 2,5 tahun dengan dakwaan penistaan kerajaan. Selain kontroversi karena gaya hidupnya, kekhawatiran rakyatThailand, terutamapihak junta militer terkait dengan kedekatan Vajiralongkorn dengan Thaksin Shinawatra.

Seperti dilansir Guardian, sejumlah kalangan menduga militer mengudeta Thaksin dan Yingluck Shinawatra karena khawatir akan kedekatan mereka dengan putra mahkota. Kemudian, beberapa hari sebelum pengangkatan resmi ke singgasana, Raja Thailand Maha Vajiralingkorn atau Rama X telah meminang dan menikahi Wakil Kepala Pengawal Pribadi Kerajaan dan memberinya gelar Ratu Suthida.

Rentang usia antara Sang Raja dan ratu baru itu 26 tahun. Pada 2014 Raja Vaji ra lingkorn menunjuk perempuan ber nama Suthida Tidjai, 40, mantan pramugari Thai Airways, menjadi Wakil Kepala Pengawal Pribadi Kerajaan, khususnya untuk dirinya. Saat itu para ahli mengaitkan pe nunjuk an tersebut sebagai bagian dari kisah romansa Raja Va jiralingkorn dengan Suthida.

Namun, Kerajaan Thailand tidak pernah mengonfirmasi atau pun menolak kabar itu. Raja Vajiralingkorn kemudian mempromosikan Suthida menjadi Jenderal Tentara Kerajaan Thailand pada 2016.
(don)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0774 seconds (0.1#10.140)