Pentagon Bersiap Pindahkan Proyek F-35 dari Turki
A
A
A
WASHINGTON - Pejabat Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS), Patrick Shanahan, memperingatkan Turki bahwa Pentagon akan menghentikan dukungan manufaktur untuk F-35 jika Ankara membeli sistem pertahanan rudal S-400 Rusia.
Shanahan mengatakan bahwa pemerintah AS tetap bersikukuh menentang Turki menerapkan teknologi anti-pesawat S-400 milik Rusia.
"Jika Turki memutuskan bahwa S-400 adalah keputusan yang mereka inginkan untuk terus maju, maka kita harus pindah kerja dari Turki," katanya seperti dikutip dari AFP, Sabtu (4/5/2019).
Shanahan mencatat bahwa ia telah bertemu dengan delegasi dari pabrikan pesawat AS Lockheed Martin dan United Technologies untuk membahas opsi jika Turki menolak untuk membatalkan S-400.
Washington telah memperingatkan selama berbulan-bulan bahwa adopsi teknologi rudal Rusia oleh Turki bersama jet-jet tempur AS akan menjadi ancaman bagi F-35 dan membahayakan pertahanan Barat.
Sebagai anggota NATO, Turki turut mengambil bagian dalam produksi jet tempur untuk digunakan oleh anggota perjanjian, dan memiliki rencana untuk membeli 100 jet itu sendiri.
Sejumlah pabrikan Turki membuat suku cadang dan peralatan untuk F-35, termasuk misil Stand-off yang dibawa secara internal, rakitan badan pesawat dan perkabelan, membuat program NATO sebagian bergantung pada mereka.
Washington telah membekukan operasi manufaktur bersama dengan Turki, dan telah menyarankan Turki mungkin dapat memperoleh sistem pertahanan rudal AS jika mereka membatalkan tawaran dari Moskow.
Tetapi Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan bersikeras dia akan membeli sistem pertahanan rudal Rusia.
Shanahan mengatakan bahwa pemerintah AS tetap bersikukuh menentang Turki menerapkan teknologi anti-pesawat S-400 milik Rusia.
"Jika Turki memutuskan bahwa S-400 adalah keputusan yang mereka inginkan untuk terus maju, maka kita harus pindah kerja dari Turki," katanya seperti dikutip dari AFP, Sabtu (4/5/2019).
Shanahan mencatat bahwa ia telah bertemu dengan delegasi dari pabrikan pesawat AS Lockheed Martin dan United Technologies untuk membahas opsi jika Turki menolak untuk membatalkan S-400.
Washington telah memperingatkan selama berbulan-bulan bahwa adopsi teknologi rudal Rusia oleh Turki bersama jet-jet tempur AS akan menjadi ancaman bagi F-35 dan membahayakan pertahanan Barat.
Sebagai anggota NATO, Turki turut mengambil bagian dalam produksi jet tempur untuk digunakan oleh anggota perjanjian, dan memiliki rencana untuk membeli 100 jet itu sendiri.
Sejumlah pabrikan Turki membuat suku cadang dan peralatan untuk F-35, termasuk misil Stand-off yang dibawa secara internal, rakitan badan pesawat dan perkabelan, membuat program NATO sebagian bergantung pada mereka.
Washington telah membekukan operasi manufaktur bersama dengan Turki, dan telah menyarankan Turki mungkin dapat memperoleh sistem pertahanan rudal AS jika mereka membatalkan tawaran dari Moskow.
Tetapi Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan bersikeras dia akan membeli sistem pertahanan rudal Rusia.
(ian)