Pengantin ISIS Shamima Begum Digantung Jika Pergi ke Bangladesh

Sabtu, 04 Mei 2019 - 01:58 WIB
Pengantin ISIS Shamima Begum Digantung Jika Pergi ke Bangladesh
Pengantin ISIS Shamima Begum Digantung Jika Pergi ke Bangladesh
A A A
DHAKA - Pengantin ISIS, Shamima Begum, akan digantung jika dia pergi ke Bangladesh. Peringatan itu disampaikan Menteri Luar Negeri setempat, Abdul Momen.

Begum, 19, awalnya berstatus warga Inggris ketika meninggalkan London untuk bergabung dengan kelompok Islamic State atau ISIS di Suriah pada tahun 2015. Namun, pemerintah Inggris mencabut status kewarganegaraan remaja perempuan itu ketika berencana untuk pulang dari Suriah.

Momen mengatakan Begum bukan masalah Bangladesh karena dia tidak pernah mengajukan kewarganegaraan di negara itu.

Diplomat top Bangladesh itu menegaskan bahwa negaranya tegas memberlakukan hukuman mati bagi siapa pun yang terlibat terorisme.

"Kami tidak ada hubungannya dengan Shamima Begum. Dia bukan warga negara Bangladesh. Dia tidak pernah mengajukan permohonan kewarganegaraan Bangladesh," katanya.

"Jika ada yang ditemukan terlibat dengan terorisme, kami memiliki aturan sederhana, akan ada hukuman mati. Dan tidak ada yang lain," kata Momen kepada ITV News, Jumat (3/5/2019). "Dia akan dipenjara dan segera mungkin, aturannya adalah, dia harus digantung."

Shamima dan dua siswi lainnya meninggalkan Bethnal Green, London timur, untuk bergabung dengan kelompok teroris itu pada 2015. Dia ditemukan wartawan berada di sebuah kamp pengungsi Suriah beberapa bulan lalu.

Pemerintah Inggris percaya bahwa ayah Shamima Begum berasal dari Bangladesh, sehingga remaja itu bisa menjadi warga negara Bangladesh.

Namun, Momen menekankan bahwa Bangladesh memiliki "toleransi nol" terhadap terorisme dan menjadi model dalam menghilangkan semua teroris.

Niat Shamima Begum untuk kembali ke Inggris beberapa bulan lalu telah memicu perdebatan sengit tentang penanganan para militan yang kembali dari Timur Tengah.

Remaja itu telah menikah dengan militan ISIS asal Belanda. Namun, ketiga anaknya telah meninggal di Suriah. Sedangkan suaminya ditangkap dan ditahan pasukan Kurdi.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4057 seconds (0.1#10.140)