Prediksi Strategi Militer AS Gulingkan Maduro di Venezuela

Jum'at, 03 Mei 2019 - 07:18 WIB
Prediksi Strategi Militer...
Prediksi Strategi Militer AS Gulingkan Maduro di Venezuela
A A A
WASHINGTON - Rezim Presiden Nicolas Maduro masih berkuasa di Venezuela meski kubu oposisi sudah tiga kali melakukan upaya kudeta. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan dia akan membantu sedikit untuk pemimpin oposisi Juan Guaido.

Trump, dalam wawancara di FOX Business, tidak merinci rencana bantuan untuk Guaido. Namun, pemimpin Amerika itu menegaskan semua opsi ada di atas meja untuk meredam krisis Venezuela.

Pensiunan jenderal bintang empat Angkatan Darat AS, Jack Keane, menduga pemerintah Trump masih bekerja untuk transisi damai. Namun, dia memiliki prediksi tentang strategi militer jika opsi invasi benar-benar diambil Trump.

“Ya, pertama-tama saya pikir untuk saat ini mereka masih berusaha untuk bekerja pada transisi yang damai dan jelas pemerintah berpikir mereka cukup dekat dengan itu," katanya.

Tetapi, Keane mengatakan ada beberapa cara di mana Presiden Trump dapat menggunakan kekuatan militer untuk memungkinkan Guaido mengambil alih kekuasaan di Venezuela.

"Saya pikir opsi yang dimiliki presiden di depannya—saya tidak menyatakan saya tahu, saya tidak mengajukan pertanyaan seperti itu—saya hanya berspekulasi berdasarkan pengalaman saya sendiri," kata Keane.

"Dia dapat membawa beberapa pasukan AS dan menggelarnya di Kolombia dan dengan implikasi jelas bahwa mereka akan digunakan di dalam Venezuela. Itu mungkin dengan sendirinya mengubah pikiran beberapa pemimpin mereka dalam hal siapa yang ingin mereka dukung," ujarnya mengacu pada opsi pertama.

Opsi kedua, kata Keane, adalah bergerak ke Venezuela dengan pasukan koalisi, khususnya pasukan Kolombia dan Brazil untuk memberikan bantuan kemanusiaan.

“Ini akan menjadi non-permisif dalam arti bahwa siapa pun yang mencoba untuk mengganggu...dengan itu harus ditangani sama dengan apa yang kami lakukan di Somalia pada tahun 1990-an. Awalnya itu adalah operasi bantuan kemanusiaan," ujarnya.

Opsi ketiga adalah dengan invasi langsung. "Pergi ke sana dengan invasi dengan tujuan melakukan perubahan rezim," papar Keane.

Keane mencatat bahwa pemerintahan Trump menghadapi tantangan jika Maduro bertahan, yakni akan meningkatkan pengaruh Rusia dan Kuba di belahan bumi tersebut.

“Masalah strategis di sini sangat penting karena kami mendapati (Presiden Rusia Vladimir) Putin, dengan para petingginya, di Venezuela, memberi nasihat kepada Maduro setiap hari tentang apa yang harus dilakukan. Jadi, dia sedang melakukan intervensi militer, dia menempatkan pasukan perusahaan swasta di sana yang dia gunakan di Crimea, dia juga menggunakannya di Suriah, kelompok Wagner, 400 dari mereka di sana pada bulan Januari, Mengapa? Untuk melindungi Maduro," imbuh Keane, yang dilansir Jumat (3/5/2019).

Menteri Luar Negeri AS Michael Pompeo pada hari Rabu mengatakan kepada FOX Business bahwa tindakan militer mungkin dilakukan di Venezuela jika itu yang diperlukan.

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Pertahanan AS Patrick Shanahan mengatakan Amerika Serikat telah melakukan perencanaan menyeluruh pada Venezuela dan memiliki rencana darurat untuk berbagai skenario. Namun, fokusnya saat ini adalah pada tekanan diplomatik dan ekonomi.

"Kami sedang mengerjakan ini sebagai satu kesatuan pemerintah dan ketika orang mengatakan ada semua opsi di atas meja, itu benar-benar ada. Tetapi kami bekerja sebanyak mungkin secara diplomatik dan ekonomi untuk menekan," kata Shanahan dalam dengar pendapat di Parlemen, seperti dikutip Reuters.

"Kami telah melakukan perencanaan yang menyeluruh, sehingga tidak ada situasi atau skenario yang tidak kami miliki kontingensinya," papar Shanahan.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1592 seconds (0.1#10.140)