Pertempuran Sengit Pecah, Roket-roket Berseliweran di Tripoli

Minggu, 21 April 2019 - 07:06 WIB
Pertempuran Sengit Pecah,...
Pertempuran Sengit Pecah, Roket-roket Berseliweran di Tripoli
A A A
TRIPOLI - Pertempuran sengit kembali pecah sebuah di distrik selatan Tripoli, Libya, pada hari Sabtu waktu setempat. Roket-roket dan tembakan artileri berseliweran di wilayah itu ketika pasukan Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA) membalas serangan pasukan Tentara Nasional Libya (LNA) loyalis Jenderal Khalifa Haftar.

LNA yang berbasis di Libya timur menyerbu Tripoli dengan dalih memerangi ibu kota negara itu dari kelompok teroris. Namun, GNA yang pemerintahannya diakui PBB tidak terima wilayah yang dikendalikannya diserang.

Kelompok-kelompok militan yang terlibat dalam penggulingan rezim Muammar Gaddafi dilaporkan melindungi GNA di Tripoli. Kelompok-kelompok militan itulah yang dianggap LNA sebagai kelompok teroris.

Warga setempat mengaku mendengar tembakan roket dan artileri yang berseliweran di beberapa distrik di Tripoli pada hari Sabtu. Pertempuran terbaru ini terjadi setelah kedua kubu terlibat bentrokan di beberapa wilayah di pinggiran ibu kota Libya.
Kedua belah pihak sama-sama mengklaim meraih kemajuan dalam konflik di Tripoli selatan. Namun, pihak mana yang sebenarnya unggul belum bisa diverifikasi secara independen.

"Pasukan telah meluncurkan fase serangan baru," kata juru bicara operasi militer GNA, Mustafa al-Mejii, seperti dikutip Al Jazeera, Minggu (21/4/2019).

"Perintah diberikan pagi ini untuk maju ke depan dan mendapatkan pijakan," ujarnya kepada kantor berita AFP.

Juru bicara militer GNA yang lain, Kolonel Mohamad Gnounou, mengatakan pasukan sekutu Tripoli melakukan tujuh serangan udara terhadap posisi militer yang dikuasai LNA loyalis Haftar. Target serangan itu termasuk wilayah selatan kota Gharyan, 100 km barat daya Tripoli, dan pangkalan udara di Al-Watiya, 50 km barat daya Tripoli.

Sementara itu, juru bicara pasukan Haftar; Ahmed al-Mesmari, membenarkan bahwa pasukan sekutu Tripoli menyerang pangkalan udara tiga kali pada hari Sabtu. Berbicara kepada wartawan di Benghazi, Mesmari membenarkan adanya serangan terhadap Gharyan dan mengklaim warga sipil ikut jadi sasaran.

"Angkatan udara kami memberikan dukungan tembakan kepada pasukan di darat," katanya. "Musuh berusaha untuk mengapit pasukan kami dari belakang, tetapi mereka gagal menghadapi kekuatan dan pengalaman pejuang kami. Ini menjadi perang gesekan."

Data Organisasi Kesehatan Dunia menyatakan pertempuran di pinggiran Tripoli telah menewaskan sedikitnya 220 orang dan melukai lebih dari 1.000 lainnya. Sedangkan Organisasi Internasional untuk Migrasi mencatat lebih dari 25.000 orang telantar akibat konflik baru tersebut.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0958 seconds (0.1#10.140)