Ganja yang Dijual di Jalanan Spanyol Terkontaminasi Tinja

Sabtu, 06 April 2019 - 02:12 WIB
Ganja yang Dijual di...
Ganja yang Dijual di Jalanan Spanyol Terkontaminasi Tinja
A A A
MADRID - Para ilmuwan mengungkapkan bahwa ganja yang dijual oleh pedagang di pinggir jalan di Spanyol telah terkontaminasi tinja, bakteri Escherichia coli dan jamur Aspergillus.

Studi ini dilakukan oleh para ilmuwan di Universidad Complutense di Madrid, termasuk farmakologis José Manuel Moreno Pérez. Hasil penelitian itu akan dipublikasikan dalam jurnal Forensic Science International pada bulan Mei.

Mengutip laporan dari BBC, Sabtu (6/4/2019), Pérez mengumpulkan 90 sampel ganja dari pedagang jalanan, karena dia ingin tahu apakah drug itu aman dikonsumsi. Dalam sampel itu, dia menemukan jejak E. coli dan jamur Aspergillus. Dia juga menemukan tinja.

Dia menetapkan bahwa 88,3 persen sampel tidak aman dikonsumsi. Sampel yang dibeli Pérez dibungkus dalam dua jenis wadah, yakni "biji" plastik dan "balok".

Perez dan rekan-rekannya menemukan bahwa 93 persen dari sampel ganja yang dikemas dalam "biji" plastik dan 29,4 persen dari sampel "balok" terkontaminasi oleh kadar E. coli yang tinggi. Mereka juga menemukan bahwa 10 persen sampel memiliki jamur Aspergillus.

Jenis ganja dalam kemasan "biji" plastik itu juga dilaporkan memiliki paling banyak kontaminan dan bahkan berbau seperti tinja.

Pérez mengatakan para pedagang asal Maroko membungkus sejumlah kecil drug itu dalam kemasan "biji" plastik dan menelannya bersama sesuatu zat untuk menetralkan asam lambung mereka.

"Ketika mereka sampai di Spanyol, mereka mengambil obat pencahar dan mengeluarkan biji," katanya. "Dan kemudian (ganja) itu mulai dijual."

Lantaran jumlah kontaminan yang begitu tinggi, Pérez dan rekan-rekannya mengatakan penelitian mereka membuktikan bahwa menjual ganja jalanan cukup buruk untuk menjadi "masalah kesehatan masyarakat."

"Tidak ada filter pada sambungan," kata Pérez kepada El País. "Anda tidak hanya bernapas dalam asap, tetapi juga partikel."
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8587 seconds (0.1#10.140)