Pompeo: Tuhan Kirim Trump untuk Selamatkan Israel
A
A
A
YERUSALEM - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo menyatakan Tuhan mungkin telah mengirim Presiden Donald Trump ke Bumi untuk melindungi Israel. Hal itu diungkapkan Pompeo dalam sebuah wawancara dengan Christian Broadcasting Network, atau CBN.
"Sebagai seorang Kristen saya yakin itu mungkin," jawab Pompeo ketika ditanya apakah Trump adalah Esther baru, yang dalam Alkitab meyakinkan Raja Persia untuk tidak membantai orang-orang Yahudi.
Wawancara CBN itu dilakukan saat Pompeo melakukan kunjungan ke Yerusalem dan jatuh bertepatan dengan hari Purim, hari libur Yahudi yang menandai kisah Ratu Esther. Ratu Esther adalah istri dari Raja Persia Xerxes I yang membujuk raja untuk mencabut perintah genosida orang-orang Yahudi di kerajaan.
Host CBN pun bertanya kepada Pompeo yang menyebut Iran sebagai ancaman modern bagi orang-orang Yahudi. Trump tahun lalu menarik AS dari perjanjian nuklir Iran dan menerapkan kembali sanksi terhadap negara tersebut.
"Saya yakin Tuhan sedang bekerja di sini," tambah Pompeo, mencatat bahwa dia mengunjungi terowongan di bawah Yerusalem selama kunjungannya seperti dikutip dari The Hill, Jumat (22/3/2019).
"Itu luar biasa - jadi kami berada di terowongan di mana kami dapat melihat 3.000 tahun yang lalu, dan 2.000 tahun yang lalu - jika saya memiliki sejarah yang tepat - untuk melihat sejarah iman yang luar biasa di tempat ini dan pekerjaan yang dimiliki oleh administrasi kami dilakukan untuk memastikan bahwa demokrasi di Timur Tengah ini, bahwa negara Yahudi ini tetap ada," sambungnya.
Sementara itu dalam konferensi pers bersama dengan Presiden Israel Reuven Rivlin, Pompeo mengatakan, Israel tidak memiliki teman yang lebih baik daripada Amerika Serikat.
"Ini bukan hanya kata-kata. Ini adalah apa yang kita lakukan setiap hari untuk kepentingan kita berdua," imbuhnya seperti dikutip dari NBC News.
Dukungan Trump terhadap Israel telah dipuji di negara itu. Tahun lalu, ia mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel dan memindahkan Kedutaan Besar AS di sana.
Terbaru, Trump mengatakan bahwa AS harus mengakui kontrol Israel atas Dataran Tinggi Golan yang disengketakan. Dataran Tinggi Golan direbut dari Suriah selama Perang Enam Hari pada 1967 dan dianeksasi oleh Israel pada tahun 1981. Politisi Israel telah lama meminta AS untuk mengakui klaim-klaim tersebut.
Baca Juga: Trump: Saatnya AS Akui Kedaulatan Israel atas Golan
"Sebagai seorang Kristen saya yakin itu mungkin," jawab Pompeo ketika ditanya apakah Trump adalah Esther baru, yang dalam Alkitab meyakinkan Raja Persia untuk tidak membantai orang-orang Yahudi.
Wawancara CBN itu dilakukan saat Pompeo melakukan kunjungan ke Yerusalem dan jatuh bertepatan dengan hari Purim, hari libur Yahudi yang menandai kisah Ratu Esther. Ratu Esther adalah istri dari Raja Persia Xerxes I yang membujuk raja untuk mencabut perintah genosida orang-orang Yahudi di kerajaan.
Host CBN pun bertanya kepada Pompeo yang menyebut Iran sebagai ancaman modern bagi orang-orang Yahudi. Trump tahun lalu menarik AS dari perjanjian nuklir Iran dan menerapkan kembali sanksi terhadap negara tersebut.
"Saya yakin Tuhan sedang bekerja di sini," tambah Pompeo, mencatat bahwa dia mengunjungi terowongan di bawah Yerusalem selama kunjungannya seperti dikutip dari The Hill, Jumat (22/3/2019).
"Itu luar biasa - jadi kami berada di terowongan di mana kami dapat melihat 3.000 tahun yang lalu, dan 2.000 tahun yang lalu - jika saya memiliki sejarah yang tepat - untuk melihat sejarah iman yang luar biasa di tempat ini dan pekerjaan yang dimiliki oleh administrasi kami dilakukan untuk memastikan bahwa demokrasi di Timur Tengah ini, bahwa negara Yahudi ini tetap ada," sambungnya.
Sementara itu dalam konferensi pers bersama dengan Presiden Israel Reuven Rivlin, Pompeo mengatakan, Israel tidak memiliki teman yang lebih baik daripada Amerika Serikat.
"Ini bukan hanya kata-kata. Ini adalah apa yang kita lakukan setiap hari untuk kepentingan kita berdua," imbuhnya seperti dikutip dari NBC News.
Dukungan Trump terhadap Israel telah dipuji di negara itu. Tahun lalu, ia mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel dan memindahkan Kedutaan Besar AS di sana.
Terbaru, Trump mengatakan bahwa AS harus mengakui kontrol Israel atas Dataran Tinggi Golan yang disengketakan. Dataran Tinggi Golan direbut dari Suriah selama Perang Enam Hari pada 1967 dan dianeksasi oleh Israel pada tahun 1981. Politisi Israel telah lama meminta AS untuk mengakui klaim-klaim tersebut.
Baca Juga: Trump: Saatnya AS Akui Kedaulatan Israel atas Golan
(ian)