Penghormatan Kepada Eks Presiden, Kazakhstan Ganti Nama Ibu Kota

Kamis, 21 Maret 2019 - 08:24 WIB
Penghormatan Kepada...
Penghormatan Kepada Eks Presiden, Kazakhstan Ganti Nama Ibu Kota
A A A
NURSULTAN - Presiden kedua Kazakhstan pasca kemerdekaan, Kassym-Jomart Tokayev, ingin mengganti nama Ibu Kota negara itu setelah presiden pertamanya yang menjabat selama 30 tahun mengundurkan diri. Tokayev juga menunjuk putri pendahulunya sebagai ketua senat yang baru.

Tokayev dilantik sebagai presiden Kazakhstan pada Rabu, sehari setelah pemimpin lama Nursultan Nazarbayev mengumumkan pengunduran dirinya yang mengejutkan.

Tokayev, yang pernah menjabat sebagai Ketua Senat, adalah pengganti sementara yang ditunjuk sesuai dengan konstitusi Kazakhstan. Ia diperkirakan akan menjalani sisa masa jabatan Nazarbayev hingga pemilu pada April 2020.

Dalam pidato pengukuhannya, Tokayev memuji Nazarbayev sebagai seorang reformator yang luar biasa dan menyerukan penggantian nama Ibu Kota, Astana, menjadi Nursultan.

"Saya mengusulkan (mengganti) nama Ibu Kota negara Astana sebagai penghormatan kepada presiden pertama," ujarnya seperti dikutip dari Deutsche Welle, Kamis (21/3/2019).

Tidak lama setelah itu, parlemen melakukan pemungutan suara dan mendukung usulan tersebut.

Tokayev (65) juga berjanji untuk melanjutkan kebijakan Nazarbayev dan secara teratur meminta nasihatnya.

Salah satu langkah pertama Tokayev lainnya setelah dilantik adalah menunjuk putri Nazarbayev, Dariga, sebagai Ketua Senat. Langkah ini mengangkat profilnya sebagai calon pengganti presiden.

Nursultan Nazarbayev (78) mengumumkan pengunduran dirinya yang mengejutkan saat berpidato di televisi pada hari Selasa lalu. Dia memuji Tokayev sebagai orang yang bisa dipercaya untuk memimpin Kazakhstan.

Baca Juga: Berkuasa Hampir 30 Tahun, Presiden Pertama Kazakhstan Mundur

Nazarbayev memimpin transisi damai Kazakhstan dari republik Soviet ke kemerdekaan pada awal 1990-an. Sejak itu dia telah terpilih kembali sebanyak lima kali. Ia kerap memenangkan lebih dari 90 persen suara.

Ia akan tetap menjadi tokoh berpengaruh dalam politik Kazakhstan sebagai kepala dewan keamanan nasional dan pemimpin partai yang berkuasa.
(ian)
Berita Terkait
Redam Aksi Protes, Eks...
Redam Aksi Protes, Eks Pemimpin Kazakhstan Serukan Dukungan untuk Pemerintah
164 Tewas dalam Demonstrasi...
164 Tewas dalam Demonstrasi Berdarah di Kazakhstan
Penjaga Perdamaian CSTO...
Penjaga Perdamaian CSTO di Kazakhstan Sampai Situasi Stabil
Korban Tewas Kerusuhan...
Korban Tewas Kerusuhan Berdarah di Kazakhstan Jadi 225
Situasi Kazakhstan Stabil,...
Situasi Kazakhstan Stabil, Pasukan CSTO Segera Ditarik Mundur
Pasukan Gabungan CSTO...
Pasukan Gabungan CSTO Mulai Tarik Diri dari Kazakhstan
Berita Terkini
Bersama Netanyahu, Trump...
Bersama Netanyahu, Trump Sebut Gaza Real Estat Luar Biasa dan Properti Tepi Laut
17 menit yang lalu
9 Istri Para Pemimpin...
9 Istri Para Pemimpin Timur Tengah: Seperti Apa Penampilan Mereka dan Siapa Saja?
1 jam yang lalu
Netanyahu Melobi AS...
Netanyahu Melobi AS agar Tidak Jual Jet Tempur F-35 ke Turki
1 jam yang lalu
Oman bisa Jadi Penengah...
Oman bisa Jadi Penengah Perundingan Nuklir Baru Iran dan AS
4 jam yang lalu
Ini Tuntutan Masa Demonstran...
Ini Tuntutan Masa Demonstran Amerika, Banyak Kebijakan Partai Republik Diprotes
7 jam yang lalu
3 Tuntutan Masa Demonstran...
3 Tuntutan Masa Demonstran AS, Salah Satunya Menentang Tindakan Sewenang-wenang Trump
7 jam yang lalu
Infografis
Puluhan Rudal dan Ratusan...
Puluhan Rudal dan Ratusan Drone Rusia Bombardir Ibu Kota Ukraina
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved