Investigasi Serangan Teroris, Selandia Baru Siap Gandeng Indonesia
A
A
A
JAKARTA - Wakil Perdana Menteri sekaligus Menteri Luar Negeri Selandia Baru, Winston Peters, mengatakan negaranya siap untuk bekerjasama dengan semua negara, termasuk Indonesia, dalam investigasi serangan teroris di Christchurch.
"Kami bekerjasama dengan semua negara yang melihat bahwa terorisme merupakan sebuah masalah dan kami juga saling berbagi informasi. Dan saya yakin ini menjadi perhatian Indonesia juga, terutama dalam konteks mencegah ini terjadi lagi," katanya saat ditemui di sela-sela pertemuan "High Level Dialogue on Indo-Pasifik Cooperation" di Jakarta, Rabu (20/3/2019).
Terkait pernyataan yang dilontarkan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Peters mengatakan pernyataan itu muncul kemungkinan karena misrepresentasi pemberitaan media. Erdogan membuat ancaman bahwa Turki akan membuat teroris tersebut membayar tindakannya jika Selandia Baru tidak melakukan apa yang dia serukan.
Peters mengatakan akan melakukan kunjungan ke Turki dalam beberapa hari ke depan untuk menghadiri pertemuan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) atas undangan dari organisasi tersebut.
"Mereka (OKI) meminta kami datang, dan pertemuan ini berdekatan dengan tragedi di Christchurch. Jadi kami merasa perlu juga menyampaikan dengan benar apa yang terjadi di sana," ujarnya.
"Dan, kami ingin sampaikan ke OKI agar setiap negara Muslim tahu apa yang telah kami alami, apa yang telah dan akan kami kerjakan, guna mendukung keluarga korban. Dan dukungan kami adalah dukungan jangka panjang. Saya rasa dunia perlu tahu," paparnya.
"Kami bekerjasama dengan semua negara yang melihat bahwa terorisme merupakan sebuah masalah dan kami juga saling berbagi informasi. Dan saya yakin ini menjadi perhatian Indonesia juga, terutama dalam konteks mencegah ini terjadi lagi," katanya saat ditemui di sela-sela pertemuan "High Level Dialogue on Indo-Pasifik Cooperation" di Jakarta, Rabu (20/3/2019).
Terkait pernyataan yang dilontarkan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Peters mengatakan pernyataan itu muncul kemungkinan karena misrepresentasi pemberitaan media. Erdogan membuat ancaman bahwa Turki akan membuat teroris tersebut membayar tindakannya jika Selandia Baru tidak melakukan apa yang dia serukan.
Peters mengatakan akan melakukan kunjungan ke Turki dalam beberapa hari ke depan untuk menghadiri pertemuan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) atas undangan dari organisasi tersebut.
"Mereka (OKI) meminta kami datang, dan pertemuan ini berdekatan dengan tragedi di Christchurch. Jadi kami merasa perlu juga menyampaikan dengan benar apa yang terjadi di sana," ujarnya.
"Dan, kami ingin sampaikan ke OKI agar setiap negara Muslim tahu apa yang telah kami alami, apa yang telah dan akan kami kerjakan, guna mendukung keluarga korban. Dan dukungan kami adalah dukungan jangka panjang. Saya rasa dunia perlu tahu," paparnya.
(mas)