Rusia Tak Sudi Hancurkan Rudal 9M729 yang Diprotes AS
A
A
A
MOSKOW - Rusia tidak sudi menghancurkan Novator 9M729, rudal jarak menengah yang bisa membawa hulu ledak nuklir. Senjata ini diprotes Amerika Serikat (AS), yang dianggap melanggar Perjanjian Intermediate-Range Nuclear Forces (INF) era Perang Dingin.
Penolakan Moskow untuk menghancurkan senjata itu disampaikan Kementerian Luar Negeri setempat hari Selasa.
Pemerintah AS pada bulan lalu mengatakan bahwa pihaknya akan menarik diri dari Perjanjian INF dalam tempo enam bulan kecuali Moskow mengakhiri apa yang dikatakan Washington sebagai pelanggaran pakta tahun 1987 tersebut.
Rusia membantah melanggar perjanjian itu dan menuduh balik AS-lah yang melanggar perjanjian pencegah perang nuklir tersebut. Sebagai respons atas keputusan AS, Rusia juga mengumumkan penangguhan perjanjian itu.
"Kami tidak dapat menghancurkan kompleks (rudal) 9M729, yang telah dinyatakan Washington melanggar perjanjian tanpa alasan apa pun," kata Kementerian Luar Negeri Rusia dalam sebuah pernyataan di situs webnya, seperti dikutip Reuters, Rabu (20/3/2019).
Rudal Novator 9M729 oleh NATO dinamai sebagai SSC-8.
Dalam sebuah komentar sebelum Forum Perlucutan Senjata Jenewa, kementerian itu mengatakan usulan Rusia untuk mempertahankan Perjanjian INF 1987 tetap berlaku. "Tapi kita tidak akan mengetuk pintu yang tertutup," kata kementerian tersebut.
Pentagon pada minggu lalu mengumumkan bahwa AS akan memulai produksi awal suku cadang untuk sistem rudal jelajah yang diluncurkan di darat. Sistem rudal itu adalah senjata dilarang Perjanjian INF.
Penolakan Moskow untuk menghancurkan senjata itu disampaikan Kementerian Luar Negeri setempat hari Selasa.
Pemerintah AS pada bulan lalu mengatakan bahwa pihaknya akan menarik diri dari Perjanjian INF dalam tempo enam bulan kecuali Moskow mengakhiri apa yang dikatakan Washington sebagai pelanggaran pakta tahun 1987 tersebut.
Rusia membantah melanggar perjanjian itu dan menuduh balik AS-lah yang melanggar perjanjian pencegah perang nuklir tersebut. Sebagai respons atas keputusan AS, Rusia juga mengumumkan penangguhan perjanjian itu.
"Kami tidak dapat menghancurkan kompleks (rudal) 9M729, yang telah dinyatakan Washington melanggar perjanjian tanpa alasan apa pun," kata Kementerian Luar Negeri Rusia dalam sebuah pernyataan di situs webnya, seperti dikutip Reuters, Rabu (20/3/2019).
Rudal Novator 9M729 oleh NATO dinamai sebagai SSC-8.
Dalam sebuah komentar sebelum Forum Perlucutan Senjata Jenewa, kementerian itu mengatakan usulan Rusia untuk mempertahankan Perjanjian INF 1987 tetap berlaku. "Tapi kita tidak akan mengetuk pintu yang tertutup," kata kementerian tersebut.
Pentagon pada minggu lalu mengumumkan bahwa AS akan memulai produksi awal suku cadang untuk sistem rudal jelajah yang diluncurkan di darat. Sistem rudal itu adalah senjata dilarang Perjanjian INF.
(mas)