Tertipu Makan Daging Sapi, Pria Hindu Tuntut Supermarket Biayai Perjalanan ke India

Selasa, 12 Maret 2019 - 16:22 WIB
Tertipu Makan Daging Sapi, Pria Hindu Tuntut Supermarket Biayai Perjalanan ke India
Tertipu Makan Daging Sapi, Pria Hindu Tuntut Supermarket Biayai Perjalanan ke India
A A A
BLENHEIM - Seorang pria Hindu yang tinggal di Selandia Baru mengaku tak sengaja makan daging sapi karena tertipu oleh oleh supermarket yang melabelinya sebagai daging domba. Pria itu menuntut supermarket membiayai perjalanan ke negara asalnya, India, untuk melakukan ritual "pemurnian".

Pria bernama Jaswinder Paul tersebut mengklaim telah membeli sepotong daging berlabel "domba panggang". Dia merasa ngeri setelah mengetahui bahwa itu sebenarnya daging sapi.

Paul yang berprofesi sebagai tukang cukur itu awalnya tidak mengetahui jika dia tertipu sampai akhirnya memasak dan memakannya. Dia mengklaim keluarganya tidak berbicara dengannya sejak itu.

Paul yang tinggal di Blenheim, Selandia Baru, kini menuntut supermarket Countdown membiayai perjalanan ke negara asalnya, India, sehingga dia dapat dimurnikan oleh para tokoh agama setelah dia melanggar sumpah agamanya.

Bagi penganut Hindu, sapi merupakan simbol kehidupan suci. Umat Hindu dilarang memakan daging hewan tersebut.

"Menurut agama saya, saya harus kembali ke negara saya dan melakukan ritual suci selama empat hingga enam minggu, dan dimurnikan oleh para imam, sehingga saya bisa melanjutkan jalan agama saya. Ini proses yang panjang," kata Paul kepada Stuff.co.nz, yang dikutip Selasa (12/3/2019).

Bepergian ke Delhi, kata dia, akan mengharuskan dirinya menutup usahanya dan mengeluarkan uang banyak untuk penerbangan, akomodasi, dan makanan.

Paul mengaku sudah menyampaikan keluhan kepada pihak supermarket. Dia ditawari voucher senilai USD200 sebagai isyarat niat baik.

Tetapi, Paula menolak dan meminta supermarket membiayai perjalanan ke India. "Saya mengerti ini terlihat seperti masalah sederhana, tetapi bagi saya ini sangat sulit. Saya melanggar (sumpah) agama saya karena kelalaian orang lain," ujarnya.

"Saya tahu masyarakat saya tidak akan menerima saya dengan pelanggaran agama ini," keluh dia.

Namun, Paul tidak akan mendapatkan apa yang dia tuntut.

Pihak supermarket Countdown, melalui seorang juru bicara, mengatakan kepada Stuff.co.nz bahwa kesalahan pelabelan di dalam toko mengakibatkan satu bungkus daging sapi cincang dijual dengan harga daging domba.

Dia mengatakan supermarket menyesali kesalahannya dan menghormati kepercayaan yang dianut Paul. Itikad baik yang ditawarkan supermarket masih berlaku.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4448 seconds (0.1#10.140)