WNI yang Tewas Dalam Kecelakaan Ethiopian Airlines Pegawai PBB
A
A
A
ROMA - Warga negara Indonesia (WNI) yang tewas dalam kecelakaan Ethiopian Airlines diketahui adalah seorang pekerja PBB. WNI, yang diketahui bernama Harina Hafitz adalah pekerja di Badan Pangan Dunia atau WFP.
Direktur Eksekutif WFP, David Beasley dalam sebuah pernyataan mengungkapkan belasungkawa kepada seluruh keluarga staff WFP yang menjadi korban dalam kecelakaan yang terjadi kemarin tersebut.
"Tidak diragukan lagi ini adalah hari tersedih yang saya miliki sebagai Direktur Eksekutif Anda. Kita semua berduka bagi mereka yang meninggal dalam tragedi Ethiopian Airlines, Ekta Adhikari dari Nepal, yang bertugas di Addis Ababa. Maria Pilar Buzzetti dari Italia, stasiun tugas Roma. Virginia Chimenti dari Italia, stasiun tugas Roma. Harina Hafitz dari Indonesia, stasiun tugas Roma, Zhen-Zhen Huang dari Cina, stasiun tugas Roma, Michael Ryan dari Irlandia, stasiun tugas Roma, Djordje Vdovic dari Serbia, stasiun tugas Bangkok," kata Beasley.
"Semua keluarga mereka telah dihubungi dan menawarkan dukungan dan konseling, dan kami akan melakukan semua yang dimungkinkan secara manusiawi untuk membantu mereka. Kami juga akan memiliki penasihat tersedia besok di markas besar Roma dan di Addis Ababa untuk membantu rekan saat mereka berkabung. Saya akan pergi ke Addis Ababa malam ini untuk bersama mereka," sambungnya, seperti dikutip Sindonews dari laman resmi WFP pada Senin (11/3).
Dia lalu menuturkan, Sekertaris Jenderal PBB, Antonio Guterres telah menghubunginya untuk menyatakan solidaritas dan dukungannya kepada keluarga WFP. Ucapan belasungkawa juga menurut Beasley juga datang dari Wakil Sekretaris Jenderal PBB, Amina Mohammed, Direktur Eksekutif UNICEF, Henrietta Fore dan Komisaris Tinggi UNHCR, Filippo Grandi
"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada mereka dan semua yang lain di seluruh dunia atas ungkapan belasungkawa mereka. Ketika kita berduka, mari kita renungkan bahwa kolega kita bersedia melakukan perjalanan dan bekerja jauh dari rumah mereka dan orang-orang terkasih untuk membantu menjadikan dunia tempat yang lebih baik untuk hidup. Itulah panggilan mereka, seperti halnya untuk keluarga WFP lainnya," ungkapnya.
Direktur Eksekutif WFP, David Beasley dalam sebuah pernyataan mengungkapkan belasungkawa kepada seluruh keluarga staff WFP yang menjadi korban dalam kecelakaan yang terjadi kemarin tersebut.
"Tidak diragukan lagi ini adalah hari tersedih yang saya miliki sebagai Direktur Eksekutif Anda. Kita semua berduka bagi mereka yang meninggal dalam tragedi Ethiopian Airlines, Ekta Adhikari dari Nepal, yang bertugas di Addis Ababa. Maria Pilar Buzzetti dari Italia, stasiun tugas Roma. Virginia Chimenti dari Italia, stasiun tugas Roma. Harina Hafitz dari Indonesia, stasiun tugas Roma, Zhen-Zhen Huang dari Cina, stasiun tugas Roma, Michael Ryan dari Irlandia, stasiun tugas Roma, Djordje Vdovic dari Serbia, stasiun tugas Bangkok," kata Beasley.
"Semua keluarga mereka telah dihubungi dan menawarkan dukungan dan konseling, dan kami akan melakukan semua yang dimungkinkan secara manusiawi untuk membantu mereka. Kami juga akan memiliki penasihat tersedia besok di markas besar Roma dan di Addis Ababa untuk membantu rekan saat mereka berkabung. Saya akan pergi ke Addis Ababa malam ini untuk bersama mereka," sambungnya, seperti dikutip Sindonews dari laman resmi WFP pada Senin (11/3).
Dia lalu menuturkan, Sekertaris Jenderal PBB, Antonio Guterres telah menghubunginya untuk menyatakan solidaritas dan dukungannya kepada keluarga WFP. Ucapan belasungkawa juga menurut Beasley juga datang dari Wakil Sekretaris Jenderal PBB, Amina Mohammed, Direktur Eksekutif UNICEF, Henrietta Fore dan Komisaris Tinggi UNHCR, Filippo Grandi
"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada mereka dan semua yang lain di seluruh dunia atas ungkapan belasungkawa mereka. Ketika kita berduka, mari kita renungkan bahwa kolega kita bersedia melakukan perjalanan dan bekerja jauh dari rumah mereka dan orang-orang terkasih untuk membantu menjadikan dunia tempat yang lebih baik untuk hidup. Itulah panggilan mereka, seperti halnya untuk keluarga WFP lainnya," ungkapnya.
(esn)