PM Pakistan Mengaku Tak Pantas Dapatkan Nobel Perdamaian
A
A
A
ISLAMABAD - Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan mengatakan, dia tidak dicalonkan, terlebih untuk mendapatkan Nobel Perdamaian. Pernyataan ini merupakan respon atas petisi yang muncul di dunia maya, yang mendesak Khan agar dicalonkan dalam peraih Nobel Perdamaian atau keputusannya melepas pilot India, Abhinandan Varthaman.
Khan, dalam sebuah pernyataan di akun Twitternya mengatakan, bahwa satu-satunya orang yang layak menerima penghargaan tersebut adalah orang yang menyelesaikan perselisihan di Kashmir.
"Saya tidak layak menerima Nobel Perdamaian. Orang yang layak akan ini adalah orang yang menyelesaikan perselisihan Kashmir sesuai dengan keinginan orang-orang Kashmir dan membuka jalan bagi perdamaian dan pembangunan manusia di bagian benua," ucap Khan, seperti dilansir Sputnik pada Senin (4/3).
Sementara itu, sebelumnya Varthaman, pilot berkumis dari pesawat jet tempur MiG-21 Bison India meski baru dibebaskan, dia dilaporkan telah menyatakan kesiapan untuk kembali ke kokpit untuk beraksi.
Varthaman mengatakan kepada komandan Angkatan Udara India tentang keinginannya untuk kembali beraksi di garis depan.
Namun, Varthaman sendiri masih harus menjalani pemeriksaan kesehatan wajib, meskipun dia terlihat ceria. Kendati demikian, pilot itu dilaporkan mengalami pelecehan selama menjadi tahanan militer Pakistan.
Khan, dalam sebuah pernyataan di akun Twitternya mengatakan, bahwa satu-satunya orang yang layak menerima penghargaan tersebut adalah orang yang menyelesaikan perselisihan di Kashmir.
"Saya tidak layak menerima Nobel Perdamaian. Orang yang layak akan ini adalah orang yang menyelesaikan perselisihan Kashmir sesuai dengan keinginan orang-orang Kashmir dan membuka jalan bagi perdamaian dan pembangunan manusia di bagian benua," ucap Khan, seperti dilansir Sputnik pada Senin (4/3).
Sementara itu, sebelumnya Varthaman, pilot berkumis dari pesawat jet tempur MiG-21 Bison India meski baru dibebaskan, dia dilaporkan telah menyatakan kesiapan untuk kembali ke kokpit untuk beraksi.
Varthaman mengatakan kepada komandan Angkatan Udara India tentang keinginannya untuk kembali beraksi di garis depan.
Namun, Varthaman sendiri masih harus menjalani pemeriksaan kesehatan wajib, meskipun dia terlihat ceria. Kendati demikian, pilot itu dilaporkan mengalami pelecehan selama menjadi tahanan militer Pakistan.
(esn)