Mengenal Hamza bin Laden, Teroris yang Paling Diburu AS

Sabtu, 02 Maret 2019 - 00:52 WIB
Mengenal Hamza bin Laden,...
Mengenal Hamza bin Laden, Teroris yang Paling Diburu AS
A A A
WASHINGTON - Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) menawarkan hadiah senilai USD1 juta atau Rp14 miliar untuk informasi terkait dengan Hamza bin Laden, putra dari mantan pemimpin al-Qaeda Osama bin Laden yang kini berusia 29-30 tahun.

Lalu siapakah Hamza bin Laden? Nama Hamza bin Laden baru muncul ke permukaan pada 2015 lalu saat diperkenalkan oleh ketua al-Qaeda yang baru Ayman al-Zawahiri lewat pesan audio. Kemunculannya memberikan angin segar bagi kelompok yang terdiri dari para pemimpin yang telah menua dan berjuang untuk menginspirasi militan di seluruh dunia

Berikut adalah sejumlah hal yang perlu diketahui tentang Hamza bin Laden seperti dinukil dari Sputnik, Sabtu (2/3/2019).

1. Calon pemimpin teroris di masa depan

Seperti almarhum ayahnya, yang dibunuh oleh pasukan elit Navy Seal AS dalam sebuah serangan di pinggiran kota Pakistan pada tahun 2011, Hamza adalah calon pemimpin teroris. Dalam sebuah video tahun 2005, saat baru berusia 14 tahun, Hamza terlihat ikut berpartisipasi dalam serangan al-Qaeda terhadap pasukan keamanan Pakistan di wilayah perbatasan Waziristan antara Afghanistan dan Pakistan. Dua tahun kemudian, seorang militan mengkonfirmasi kepada AFP bahwa Hamza tetap berada di wilayah itu dan bertempur bersama gerilyawan al-Qaeda, tempat ia naik pangkat.

Satu dekade kemudian pada medio 2015-2016, Hamza merilis pesan audio pertamanya yang mendorong jihadis di seluruh dunia untuk menyatukan barisan para mujahidin" untuk berperang di Suriah. Ia juga menyerukan serangan terhadap Rusia, AS, Eropa dan Yahudi. Pada 2016, Hamza merekam pidato pertamanya di mana ia bersumpah untuk membalasa dendam terhadap AS karena membunuh ayahnya.

Pada akhir 2017, Hamza dilaporkan mendirikan sel sempalan militan baru yang dikenal sebagai Jama'at Ansar al-Furqan di Bilad al Sham', sebuah kelompok teror sekutu al-Qaeda yang beroperasi di Suriah utara yang terdiri dari mantan Front al-Nusra dan elemen ISIS. Kelompok itu dilaporkan berpartisipasi dalam pertempuran di provinsi Idlib Suriah, dan menyatakan perang terhadap hampir semua orang, dari Suriah dan Rusia hingga pemerintah sekuler Arab di Timur Tengah, ke Turki, AS, Inggris, dan milisi Syiah.

2. Ditakuti oleh Kerajaan Saudi

Selain perang terhadap Rusia, Arab dan Barat, Hamza juga membuat semua pihak heran dengan menyerukan penggulingan terhadap monarki Arab Saudi . Seruan tersebut mendorong pemerintah Saudi mencela pemuda kelahiran Jeddah tahun 1989 itu sebagai teroris, dan menekankan bahwa ia hanyalah seseorang yang lahir di Saudi bukan warga negara yang telah dicopot pada tahun 2016.

3. Terlambat dinyatakan sebagai teroris oleh AS

Terlepas dari dugaan keikutsertaannya dalam operasi-operasi al-Qaeda sejak masa remajanya, Departemen Luar Negeri AS agak terlambat dalam menyatakan Hamza sebagai teroris. AS baru menyatakan ia sebagai teroris pada Januari 2017. Hamza digolongkan sebagai apa yang disebut Teroris Global Khusus (SDGT), sebuah status yang akan memblokir properti apa pun yang mungkin dimiliki oleh bin Laden di AS, membatasi pergerakannya dan kemampuannya untuk terlibat dalam aktivitas ekonomi dengan warga negara AS.

4. Memiliki Ikatan Keluarga Teroris

Pada tahun 2018, kerabat bin Laden mengatakan kepada media Inggris bahwa Hamza, yang sudah dianggap menikah dengan putri veteran al-Qaeda, Abdullah Ahmed Abdullah sejak 2006, telah menikahi putri Mohammed Atta, pemimpin pembajakan pesawat dalam serangan teror 11/9 yang secara pribadi menerbangkan pesawat ke World Trade Center.

Dua saudara tiri bin Laden, Ahmad al-Attas dan Hassan al-Attas, mengatakan mereka telah mendengar Hamza menikahi wanita muda itu, seorang warga negara Mesir yang diperkirakan berusia akhir 20-an atau awal 20-an, mungkin di Afghanistan. Namun, Omar bin Laden, putra keempat dari mantan pemimpin al-Qaeda, membantah pernikahan itu, menunjukkan ia tetap menikah dengan istri pertamanya.

5. "Penangkal Petir" al-Qaeda dari ISIS

Dalam beberapa tahun terakhir, para ahli intelijen telah berbicara tentang peran potensial Hamza sebagai "penangkal petir" bagi al-Qaeda di tengah konfliknya dengan ISIS. Yoram Schweitzer, seorang rekan senior dalam program terorisme di Institute for National Security Studies di Tel Aviv, mengatakan kepada Sputnik bahwa Hamza sekarang kerabat paling penting yang tersisa dari bin Laden, dan figur simbolis dalam kampanye al-Qaeda untuk menyatukan para jihadis melawan ISIS.

"Saya pikir Hamza berusaha ditampilkan sebagai salah satu pemimpin sejati, komandan militer dan tokoh publik al-Qaeda," kata Schweitzer.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1072 seconds (0.1#10.140)