Wilayahnya Digempur Jet-jet Tempur India, Pakistan Siap Merespons
A
A
A
Menteri Luar Negeri Pakistan Shah Mehmood Qureshi mengatakan negaranya siap untuk merespons setiap tindakan bermusuhan dari India. Pernyataan itu muncul setelah sejumlah jet tempur New Delhi menyerang wilayah Pakistan dengan klaim menargetkan kamp-kamp teror pada Selasa (26/2/2019).
Perdana Menteri (PM) Imran Khan mengadakan rapat kabinet darurat untuk membahas serangan udara oleh militer India. Menlu Qureshi menuduh India menyebabkan situasi di kawasan perbatasan memburuk. Menurutnya, Pakistan berhak untuk menanggapi tindakan India.
"India telah melakukan pelanggaran terhadap Garis Kontrol dan Pakistan berhak memberikan tanggapan yang sesuai," kata Menlu Qureshi yang dikutip dari akun Twitter pemerintah Pakistan, @pid_gov.
Menteri itu menyatakan bahwa rakyat Pakistan mendukung angkatan bersenjata nasionalnya, yang mampu menanggapi setiap "kesalahan" yang dilakukan oleh tetangganya di sebelah timur. Dia "akal sehat" akan berlaku di India.
Militer Pakistan meremehkan serangan udara lintas-perbatasan tersebut. Menurut mereka, jet-jet tempur India menjatuhkan muatan mereka ketika sedang dikejar oleh jet-jet tempur Pakistan dan amunisi yang dijatuhkan tidak menimbulkan korban jiwa atau pun kerusakan infrastruktur di darat.
Seperti diberitakan sebelumnya, serangan udara jet-jet tempur India hari ini dilakukan setelah serangan bom bunuh diri pada 14 Februari lalu di wilayah Kashmir yang disengketakan kedua negara. Serangan yang menewaskan 40 polisi paramiliter India itu diklaim dilakukan oleh kelompok militan yang bermarkas di Pakistan.
New Delhi menyalahkan Islamabad atas serangan yang merugikan India itu. Namun, Pakistan menyangkal memiliki peran dalam serangan tersebut.
"Angkatan Udara melakukan serangan udara pagi hari ini di kamp-kamp teror di seluruh LoC (Line of Control) dan benar-benar menghancurkannya," kata Menteri Negara untuk Pertanian India, Gajendra Singh Shekhawat, di Twitter, dikutip Reuters.
Perdana Menteri (PM) Imran Khan mengadakan rapat kabinet darurat untuk membahas serangan udara oleh militer India. Menlu Qureshi menuduh India menyebabkan situasi di kawasan perbatasan memburuk. Menurutnya, Pakistan berhak untuk menanggapi tindakan India.
"India telah melakukan pelanggaran terhadap Garis Kontrol dan Pakistan berhak memberikan tanggapan yang sesuai," kata Menlu Qureshi yang dikutip dari akun Twitter pemerintah Pakistan, @pid_gov.
Menteri itu menyatakan bahwa rakyat Pakistan mendukung angkatan bersenjata nasionalnya, yang mampu menanggapi setiap "kesalahan" yang dilakukan oleh tetangganya di sebelah timur. Dia "akal sehat" akan berlaku di India.
Militer Pakistan meremehkan serangan udara lintas-perbatasan tersebut. Menurut mereka, jet-jet tempur India menjatuhkan muatan mereka ketika sedang dikejar oleh jet-jet tempur Pakistan dan amunisi yang dijatuhkan tidak menimbulkan korban jiwa atau pun kerusakan infrastruktur di darat.
Seperti diberitakan sebelumnya, serangan udara jet-jet tempur India hari ini dilakukan setelah serangan bom bunuh diri pada 14 Februari lalu di wilayah Kashmir yang disengketakan kedua negara. Serangan yang menewaskan 40 polisi paramiliter India itu diklaim dilakukan oleh kelompok militan yang bermarkas di Pakistan.
New Delhi menyalahkan Islamabad atas serangan yang merugikan India itu. Namun, Pakistan menyangkal memiliki peran dalam serangan tersebut.
"Angkatan Udara melakukan serangan udara pagi hari ini di kamp-kamp teror di seluruh LoC (Line of Control) dan benar-benar menghancurkannya," kata Menteri Negara untuk Pertanian India, Gajendra Singh Shekhawat, di Twitter, dikutip Reuters.
(mas)