Kaisar Akihito Dorong Jepang Bangun Ikatan Tulus dengan Dunia

Senin, 25 Februari 2019 - 08:05 WIB
Kaisar Akihito Dorong Jepang Bangun Ikatan Tulus dengan Dunia
Kaisar Akihito Dorong Jepang Bangun Ikatan Tulus dengan Dunia
A A A
TOKYO - Kaisar Jepang Akihito memperingati 30 tahun bertahta dengan menyeru seluruh negeri untuk terbuka dan tulus dengan dunia.

Kaisar Akihito akan menyerahkan tahta pada akhir April dan menjadi penyerahan tahta pertama dalam dua abad. Kaisar berusia 85 tahun itu menjadi simbol perdamaian dan rekonsiliasi setelah kematian ayahnya Hirohito yang membawa Jepang dalam Perang Dunia II. Kaisar Akihito juga menyeru seluruh warga Jepang untuk menjaga perdamaian.

“Saya pikir bahwa negara pulau kita diminta sekarang untuk lebih terbuka pada pihak luar dalam dunia yang terglobalisasi, untuk menjaga posisi kita sendiri dengan kebijaksaan dan membangun hubungan dengan negara lain dengan tulus,” ungkap Akihito, dilansir Reuters.

Akihito akan mundur pada 30 April untuk digantikan hari selanjutnya oleh Putra Mahkota Naruhito, 59. Upacara yang digelar kemarin itu dihadiri Permaisuri Michiko, Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe dan tamu undangan lainnya.

Hubungan Jepang dengan negara tetangga China dan dua Korea telah dibayangi pahitnya sejarah perang dan penjajahan Tokyo di semenanjung Korea pada 1910 hingga 1945. Hubungan dengan Seoul, secara khusus telah memburuk dengan memori masa perang dan konflik militer.

Kaisar disebut dalam konstitusi pasca-perang sebagai simbol persatuan, tanpa kekuatan politik, tapi sangat dihormati secara luas. Akihito menyatakan, “Negara dipenuhi dengan kata-kata bahwa semua orang berharap membangun era perdamaian bersama.”

“Tapi bahkan sekarang, kita menghargai dalam hati kita, kata-kata yang tenang namun tegas yang datang pada kita dari seluruh tanah, mengatakan, ‘Kita akan membangun Jepang yang damai bersama dengan Keluarga Kaisar’,” ungkap Akihito.

Beberapa pakar melihat warisan Akihito terancam dengan agenda konservatif Abe saat banyak generasi yang mengalami masa perang telah banyak yang meninggal dunia. Abe menyebut lagi berbagai kunjungan Akihito ke lokasi-lokasi pertempuran untuk berdoa demi perdamaian dan kunjungan ke luar negeri dan ke wilayah yang terkena bencana.

“Sambil mengukir dalam hati kita jalur yang dilalui kaisar, di tengah situasi internasional yang mengalami turbulensi, kita bertekad menciptakan masa depan Jepang yang membanggakan yang bersinar dan dipenuhi dengan harapan,” ujar Akihito.

Putra Mahkota Naruhito menjelaskan niatnya untuk mengikuti jejak langkah ayahnya. Upacara yang digelar kemarin menampilkan lagu yang disusun setelah kunjungan kaisar pada 1975 di pulau Okinawa yang hancur akibat perang dan memiliki tempat spesial di hati mereka. (Syarifudin)
(nfl)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7277 seconds (0.1#10.140)