Trump Sebut Ketegangan India-Pakistan Sangat Berbahaya
A
A
A
WASHINGTON - Ketegangan antara India dan Pakistan ternyata tidak luput dari perhatian Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump . Menurutnya, perselisihan dua negara nuklir di Asia selatan itu adalah situasi yang berbahaya. Ia pun memperingatkan bahwa New Delhi sedang mempertimbangkan "sesuatu yang sangat kuat" setelah serangan terhadap pasukannya di wilayah Kashmir yang disengketakan.
"Ini situasi yang sangat berbahaya antara kedua negara. Kami ingin menghentikannya," kata Trump seperti dilansir dari Radio Free Europe, Sabtu (23/2/2019).
"Saat ini, ada banyak masalah antara India dan Pakistan karena apa yang terjadi," imbuhnya.
"India melihat sesuatu yang sangat kuat. India baru saja kehilangan hampir 50 orang dalam satu serangan. Jadi saya bisa mengerti itu juga," tukasnya.
India menyalahkan Pakistan atas serangan 14 Februari lalu di Kashmir yang menewaskan lebih dari 40 tentara, dan telah memperingatkan tetangganya tentang respons yang menghancurkan.
Baca Juga: Pakistan pada India: Kami akan Membalas Jika Diserang
Serangan terhadap pasukan India diklaim oleh kelompok militan Jaish-e Mohammad (JeM) yang berbasis di Pakistan.
Kementerian Luar Negeri India menuduh pemerintah Pakistan menyediakan tempat yang aman bagi kelompok militan dan membiarkan pemimpinnya, Masood Azhar, untuk mengoperasikan serta memperluas infrastruktur terornya di wilayah-wilayah di bawah kendali Pakistan dan untuk melakukan serangan di India dan di tempat lain dengan impunitas.
India telah lama menuduh Pakistan mendukung militan di Kashmir yang mayoritas penduduknya Muslim. Wilayah ini terbagi di antara dua negara nuklir tetapi diklaim secara penuh oleh keduanya sejak kemerdekaan dari pemerintahan kolonial Inggris pada tahun 1947. Kedua negara bertetangga ini telah bertempur dua dari tiga perang mereka di Himalaya wilayah.
Washington dalam beberapa tahun terakhir telah berupaya meningkatkan hubungan dengan New Delhi, memandang India memiliki sekutu dalam perang melawan gerilyawan Islam.
Trump juga menuduh Islamabad menyediakan tempat yang aman bagi kelompok-kelompok teror yang berbasis di Pakistan. Ia menuding Islamabad tidak berbuat cukup banyak untuk menghentikan mereka melakukan serangan di perbatasan, termasuk di Afghanistan terhadap AS dan pasukan Afghanistan.
Pemerintah AS pada tahun 2018 memangkas bantuan militernya ke Pakistan, dengan mengatakan bahwa Islamabad belum berbuat cukup banyak untuk memerangi para ekstremis.
Namun, dalam sambutannya pada 22 Februari, Trump mengatakan AS telah mengembangkan hubungan jauh lebih baik dengan Pakistan dalam periode singkat terakhir dan ia mungkin akan mengadakan pertemuan dengan Islamabad mengenai situasi saat ini.
"Ini situasi yang sangat berbahaya antara kedua negara. Kami ingin menghentikannya," kata Trump seperti dilansir dari Radio Free Europe, Sabtu (23/2/2019).
"Saat ini, ada banyak masalah antara India dan Pakistan karena apa yang terjadi," imbuhnya.
"India melihat sesuatu yang sangat kuat. India baru saja kehilangan hampir 50 orang dalam satu serangan. Jadi saya bisa mengerti itu juga," tukasnya.
India menyalahkan Pakistan atas serangan 14 Februari lalu di Kashmir yang menewaskan lebih dari 40 tentara, dan telah memperingatkan tetangganya tentang respons yang menghancurkan.
Baca Juga: Pakistan pada India: Kami akan Membalas Jika Diserang
Serangan terhadap pasukan India diklaim oleh kelompok militan Jaish-e Mohammad (JeM) yang berbasis di Pakistan.
Kementerian Luar Negeri India menuduh pemerintah Pakistan menyediakan tempat yang aman bagi kelompok militan dan membiarkan pemimpinnya, Masood Azhar, untuk mengoperasikan serta memperluas infrastruktur terornya di wilayah-wilayah di bawah kendali Pakistan dan untuk melakukan serangan di India dan di tempat lain dengan impunitas.
India telah lama menuduh Pakistan mendukung militan di Kashmir yang mayoritas penduduknya Muslim. Wilayah ini terbagi di antara dua negara nuklir tetapi diklaim secara penuh oleh keduanya sejak kemerdekaan dari pemerintahan kolonial Inggris pada tahun 1947. Kedua negara bertetangga ini telah bertempur dua dari tiga perang mereka di Himalaya wilayah.
Washington dalam beberapa tahun terakhir telah berupaya meningkatkan hubungan dengan New Delhi, memandang India memiliki sekutu dalam perang melawan gerilyawan Islam.
Trump juga menuduh Islamabad menyediakan tempat yang aman bagi kelompok-kelompok teror yang berbasis di Pakistan. Ia menuding Islamabad tidak berbuat cukup banyak untuk menghentikan mereka melakukan serangan di perbatasan, termasuk di Afghanistan terhadap AS dan pasukan Afghanistan.
Pemerintah AS pada tahun 2018 memangkas bantuan militernya ke Pakistan, dengan mengatakan bahwa Islamabad belum berbuat cukup banyak untuk memerangi para ekstremis.
Namun, dalam sambutannya pada 22 Februari, Trump mengatakan AS telah mengembangkan hubungan jauh lebih baik dengan Pakistan dalam periode singkat terakhir dan ia mungkin akan mengadakan pertemuan dengan Islamabad mengenai situasi saat ini.
(ian)