India Tuding Pakistan Terlibat Serangan Bom di Kashmir

Jum'at, 15 Februari 2019 - 14:43 WIB
India Tuding Pakistan...
India Tuding Pakistan Terlibat Serangan Bom di Kashmir
A A A
SRINAGAR - India menyebut ada 'tangan' Pakistan dalam serangan bom mematikan terhadap konvoi yang menewaskan 37 tentara paramiliter di Kashmir. India mengaku telah mengantongi bukti tidak terbantahkan atas keterlibatan Pakistan.

"Ada bukti tidak terbantahkan untuk tangan Pakistan dalam insiden teroris yang mengerikan," ujar Menteri Keuangan Arun Jaitley usai pertemuan kemanan komite kabinet.

"India akan memulai semua langkah diplomatik yang dimungkinkan untuk memastikan isolasi menyeluruh terhadap Pakistan dari komunitas internasional," imbuhnya seperti dikutip dari CNN, Jumat (15/2/2019).

Jaitley menambahkan bahwa India akan menurunkan hubungan diplomatiknya dengan menarik "status negaranya yang paling disukai" ke Pakistan - gelar yang sebagian besar simbolis.

Serangan terhadap konvoi tentara India yang terjadi pada Kamis kemarin menewaskan 37 dan melukai lima, kata juru bicara pemerintah Bharat Bhushan. Keterngan ini sekaligus merevisi pemberitaan sebelumnya yang mengatakan serangan bom mobil tersebut menewaskan 44 orang polisi.

Ini adalah salah satu serangan paling mematikan di wilayah yang disengketakan dalam beberapa tahun terakhir.

Konvoi, yang mengangkut anggota Pasukan Polisi Cadangan Sentral, berada di jalan raya nasional ketika dilanda ledakan terjadi, kata Muneer Khan, direktur jenderal polisi.

"Satu kendaraan yang merupakan bagian dari konvoi yang membawa personel CRPF hancur yang mengakibatkan banyak korban," bunyi pernyataan polisi.

Pemerintah India menyalahkan organisasi teroris yang berbasis di Pakistan Jaish-e-Mohammed atas serangan itu.

"Pemerintah India secara sungguh-sungguh dan tegas berkomitmen untuk mengambil semua langkah yang diperlukan untuk melindungi keamanan nasional. Kami menuntut agar Pakistan berhenti mendukung teroris dan kelompok teror yang beroperasi dari wilayah mereka dan membongkar infrastruktur yang dioperasikan oleh pakaian teroris untuk melancarkan serangan di negara lain," Kementerian Luar Negeri India mengatakan dalam sebuah pernyataan.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0743 seconds (0.1#10.140)