Foto Satelit Tunjukkan Iran Kembali Meluncurkan Satelit

Kamis, 07 Februari 2019 - 10:50 WIB
Foto Satelit Tunjukkan...
Foto Satelit Tunjukkan Iran Kembali Meluncurkan Satelit
A A A
TEHERAN - Iran telah mencoba untuk meluncurkan satelit kedua meskipun Amerika Serikat (AS) mengecam bahwa program luar angkasa Teheran untuk membantu mengembangkan rudal balistik. Hal itu berdasarkan gambar satelit yang baru dirilis, Kamis (7/2/2019).

Gambar yang dirilis oleh perusahaan DigitalGlobe yang berbasis di Colorado menunjukkan sebuah roket berada di Imam Khomeini Space Center di provinsi Semnan Iran pada hari Selasa. Gambar dari hari Rabu menunjukkan roket itu hilang dengan apa yang tampaknya tanda bakar di landasan peluncurannya seperti disitir dari AP.
Foto Satelit Tunjukkan Iran Kembali Meluncurkan Satelit

Iran belum mengakui melakukan peluncuran tersebut. Media pemerintah Iran pun tidak melaporkan peluncuran roket, meskipun penundaan konfirmasi terkait peluncuran roket juga sempat terjadi sebelumnya.

Sebelumnya, Iran mengatakan akan meluncurkan satelit Doosti atau yang berarti Persahabatan. Peluncuran pada bulan Januari gagal untuk menempatkan satelit lainnya, Payam atau berarti pesan, ke orbit.

Baca Juga: Iran Gagal Luncurkan Satelit ke Orbit

AS menuduh peluncuran seperti itu menentang resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan Iran untuk tidak melakukan kegiatan yang berkaitan dengan rudal balistik yang mampu mengirimkan senjata nuklir.

Namun Iran, yang sejak lama mengatakan tidak berusaha mempunyai senjata nuklir, mempertahankan peluncuran satelitnya dan uji roket tidak memiliki komponen militer. Teheran juga mengatakan mereka tidak melanggar resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa yang hanya "meminta" untuk tidak melakukan tes seperti itu.

Selama dekade terakhir, Iran telah mengirim beberapa satelit berumur pendek ke orbit dan pada tahun 2013 meluncurkan seekor monyet ke luar angkasa.

Iran biasanya menampilkan pencapaian luar angkasa pada bulan Februari selama peringatan Revolusi Islam. Tahun ini akan menandai peringatan ke-40 revolusi di tengah situasi menghadapi tekanan yang meningkat dari AS di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8919 seconds (0.1#10.140)