Bela Oposisi, Jenderal AU Venezuela Mendapat Cap Pengkhianat

Minggu, 03 Februari 2019 - 01:54 WIB
Bela Oposisi, Jenderal...
Bela Oposisi, Jenderal AU Venezuela Mendapat Cap Pengkhianat
A A A
CARACAS - Militer Venezuela mengecam keputusan Jenderal Angkatan Udara Francisco Esteban Yanez Rodriguez yang mengakui tokoh oposisi Juan Guaido sebagai presiden sementara. Militer Venezuela menyebut tindakannya sebagai pengkhianatan terhadap tatanan tertinggi.

Dalam sebuah postingan di salah satu akun Twitter resminya, militer Venezuela menekankan kesetiaan mereka kepada pemerintahan Presiden Nicolas Maduro .

"Kami di Angkatan Bersenjata tidak akan tahan dengan tindakan seperti itu. Angkatan Udara Venezuela tetap loyal kepada presiden kami, dan kami akan menang meskipun ada pengkhianat seperti itu," kata militer Venezuela seperti dilansir dari Sputnik, Minggu (3/2/2019).

Pihak militer Venezuela juga memposting foto Yanez dengan kata 'PENGKHIANAT' ditulis di atas foto tersebut dalam huruf merah tebal.

Para perwira dan departemen militer lainnya juga menyerang Yanez atas tindakan desersinya. Akun resmi Angkatan Udara Venezuela menuduhnya sebagai anggota militer yang tidak layak karena telah mengkhianati sumpah setia dan berlutut di depan tuntutan imperialis.

"Untuk setiap pengkhianat, ribuan patriot akan muncul yang akan tahu bagaimana mempertahankan Venezuela," kata pusat pelatihan penerbangan militer negara itu.

Sebelumnya Sabtu, dalam sebuah klip video yang beredar di media sosial, Jenderal Yanez, direktur perencanaan strategis di komando tinggi Angkatan Udara, mengecam otoritas diktatorial Presiden Nicolas Maduro. Ia pun mengatakan mengakui Juan Guaido sebagai presiden yang bertanggung jawab atas Venezuela.

Ia juga mengatakan bahwa ia yakin 90 persen militer negara itu mendukung Guaido. Yanez juga bersikeras bahwa transisi menuju demokrasi sudah dekat dan mendesak rakyat Venezuela untuk turun ke jalan menggelar protes massa.

Baca Juga: Akui Guaido, Jenderal Angkatan Udara Venezuela Serukan Pemberontakan

Yanez adalah perwira berpangkat tertinggi yang membelot ke sisi Guaido. Pekan lalu, Kementerian Pertahanan Venezuela menuduh Kolonel Jose Luis Silva, seorang atase militer di Kedutaan Besar Venezuela di Washington, melakukan tindakan pengkhianatan dan pengecut terhadap tanah air setelah ia tidak lagi mengakui Maduro sebagai presiden Venezuela.

Baca Juga: Atase Pertahanan Venezuela untuk AS Membelot dari Pemerintahan Maduro

Guaido mendeklarasikan dirinya sebagai presiden sementara pada 23 Janurai dalam sebuah tantang langsung terhadap pemerintahan Maduro dan dengan cepat memenangkan dukungan negara-negara di kawasan itu. Meski begitu, ia tidak memiliki kendali atas lembaga-lembaga negara atau fungsi-fungsi pemerintahan sehari-hari.

Amerika Serikat, sekutu-sekutunya di Amerika Latin, Kanada, dan beberapa kekuatan Eropa telah menyatakan dukungan mereka kepada Guaido. Sementara Rusia, China, Meksiko, Iran, Turki, Kuba, Bolivia, dan Nikaragua telah menyuarakan dukungan mereka untuk Maduro sebagai presiden sah negara itu, dan meminta kekuatan luar untuk tidak ikut campur dalam urusan internal Venezuela.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1766 seconds (0.1#10.140)