Prancis Luncurkan Rencana Brexit Tanpa Perjanjian
A
A
A
PARIS - Perdana Menteri Prancis, Edouard Philippe, mengumumkan sebuah rencana terkait dengan Brexit. Rencana itu diumumkan setelah pertemuan persiapan Brexit.
"Asumsi Brexit tanpa kesepakatan semakin tidak mungkin. Tanggung jawab kami adalah untuk memastikan bahwa negara kami siap dan untuk melindungi kepentingan sesama warga negara: jadi saya memutuskan untuk memicu rencana terkait #Brexit tanpa perjanjian yang disiapkan sejak April 2018," cuitnya.
"Rencana ini termasuk langkah-langkah legislatif dan hukum yang bertujuan untuk memastikan bahwa tidak ada gangguan hak dan bahwa hak-hak warga negara kita atau bisnis kita dilindungi secara efektif," terang perdana menteri Prancis seperti disitir dari Xinhua, Jumat (18/1/2019).
Philippe mengatakan lima perintah akan diadopsi dalam waktu tiga minggu dan sekitar USD57 juta akan diinvestasikan di pelabuhan dan bandara.
Sebelumnya, Presiden Komisi Eropa, Jean-Claude Juncker mendesak Inggris untuk mengklarifikasi niatnya mengenai kesepakatan Brexit sesegera mungkin. Dia mengatakan, waktunya sudah hampir habis.
"Risiko penarikan yang tidak teratur dari Inggris telah meningkat dengan pemungutan suara malam ini. Meskipun kami tidak ingin ini terjadi, Komisi Eropa akan melanjutkan pekerjaan daruratnya untuk membantu memastikan UE sepenuhnya siap," kata Juncker kemarin.
Ini terkait ditolaknya rancangan kesepakatan Brexit Perdana Menteri Theresa May oleh parlemen Inggris.
Inggris hingga saat ini tidak memiliki kesepakatan dengan Uni Eropa. Ini adalah sesuatu yang banyak anggota parlemen Inggris nilai, termasuk May, akan menyebabkan gangguan signifikan. Beberapa anggota parlemen Inggris, khususnya mereka yang memilih untuk tetap berada di Uni Eropa, telah meminta Inggris untuk menunda keluar atau mengadakan referendum kedua.
"Asumsi Brexit tanpa kesepakatan semakin tidak mungkin. Tanggung jawab kami adalah untuk memastikan bahwa negara kami siap dan untuk melindungi kepentingan sesama warga negara: jadi saya memutuskan untuk memicu rencana terkait #Brexit tanpa perjanjian yang disiapkan sejak April 2018," cuitnya.
"Rencana ini termasuk langkah-langkah legislatif dan hukum yang bertujuan untuk memastikan bahwa tidak ada gangguan hak dan bahwa hak-hak warga negara kita atau bisnis kita dilindungi secara efektif," terang perdana menteri Prancis seperti disitir dari Xinhua, Jumat (18/1/2019).
Philippe mengatakan lima perintah akan diadopsi dalam waktu tiga minggu dan sekitar USD57 juta akan diinvestasikan di pelabuhan dan bandara.
Sebelumnya, Presiden Komisi Eropa, Jean-Claude Juncker mendesak Inggris untuk mengklarifikasi niatnya mengenai kesepakatan Brexit sesegera mungkin. Dia mengatakan, waktunya sudah hampir habis.
"Risiko penarikan yang tidak teratur dari Inggris telah meningkat dengan pemungutan suara malam ini. Meskipun kami tidak ingin ini terjadi, Komisi Eropa akan melanjutkan pekerjaan daruratnya untuk membantu memastikan UE sepenuhnya siap," kata Juncker kemarin.
Ini terkait ditolaknya rancangan kesepakatan Brexit Perdana Menteri Theresa May oleh parlemen Inggris.
Inggris hingga saat ini tidak memiliki kesepakatan dengan Uni Eropa. Ini adalah sesuatu yang banyak anggota parlemen Inggris nilai, termasuk May, akan menyebabkan gangguan signifikan. Beberapa anggota parlemen Inggris, khususnya mereka yang memilih untuk tetap berada di Uni Eropa, telah meminta Inggris untuk menunda keluar atau mengadakan referendum kedua.
(ian)