Sewa 10 Pekerja Seks, Komandan Kapal Selam Nuklir AS Dicopot
A
A
A
WASHINGTON - Seorang komandan kapal selam bertenaga nuklir Amerika Serikat (AS) dicopot dari jabatannya pada musim panas lalu setelah mengaku menyewa sepuluh wanita pekerja seks Filipina sebagai "pendamping". Ulah nakal komandan itu terjadi saat kapal sedang transit di Filipina.
Kapten Travis Zettel resmi kehilangan pekerjaannya di kapal selam USS Bremerton pada akhir Agustus 2018. Para pejabat Angkatan Laut AS mengatakan Zettel kehilangan kepercayaan atas kemampuannya untuk memerintah. Dia dipindahkan menjadi staf Skadron 19 Kapal Selam di Pangkalan Angkatan Laut Kitsap-Bangor.
Laporan pencopotan Zettel itu diungkap surat kabar Kitsap Sun yang berbasis di Washington. Media itu memperoleh dokumen resmi pencopotan Zettel melalui permintaan yang diajukan berdasarkan Undang-Undang Kebebasan Informasi.
"Selama kunjungan kapal selam bulan Maret ke Subic Bay, Filipina, Zettel terlihat bersama 10 wanita berpakaian provokatif di luar pintu depan hotelnya," kata seorang pelaut mengatakan kepada Naval Criminal Investigative Service (NCIS) setelah menghubungi hotline Inspektur Jenderal.
Sumber itu mengatakan Zettel memberi tahu dia dan seorang pelaut lain bahwa dia memerintahkan sepuluh anak perempuan. Seorang pelaut lain memberi tahu para penyelidik bahwa dia melihat Zettel berjalan-jalan dan berbicara dengan para pelaut lain dalam komandonya dengan tiga wanita lokal memegangi lengannya.
Laporan surat kabar yang dilansir Star and Stripes, Minggu (13/1/2019) malam, mengatakan agen NCIS kemudian meng-crosscheck Zettel atas tuduhan itu. "Dia mengakui kesalahan dalam pembayaran pendampingan wanita," bunyi dokumen NCIS.
Selama kejadian itu, USS Bremerton—yang saat itu berbasis di Pangkalan Bersama Pearl Harbor-Hickam—sedang patroli terakhir dari kariernya yang hampir empat dekade. Kapal selam aktif tertua Angkatan Laut AS itu kemudian meninggalkan Hawaii pada 20 April dan dinonaktifkan.
Kapten Travis Zettel resmi kehilangan pekerjaannya di kapal selam USS Bremerton pada akhir Agustus 2018. Para pejabat Angkatan Laut AS mengatakan Zettel kehilangan kepercayaan atas kemampuannya untuk memerintah. Dia dipindahkan menjadi staf Skadron 19 Kapal Selam di Pangkalan Angkatan Laut Kitsap-Bangor.
Laporan pencopotan Zettel itu diungkap surat kabar Kitsap Sun yang berbasis di Washington. Media itu memperoleh dokumen resmi pencopotan Zettel melalui permintaan yang diajukan berdasarkan Undang-Undang Kebebasan Informasi.
"Selama kunjungan kapal selam bulan Maret ke Subic Bay, Filipina, Zettel terlihat bersama 10 wanita berpakaian provokatif di luar pintu depan hotelnya," kata seorang pelaut mengatakan kepada Naval Criminal Investigative Service (NCIS) setelah menghubungi hotline Inspektur Jenderal.
Sumber itu mengatakan Zettel memberi tahu dia dan seorang pelaut lain bahwa dia memerintahkan sepuluh anak perempuan. Seorang pelaut lain memberi tahu para penyelidik bahwa dia melihat Zettel berjalan-jalan dan berbicara dengan para pelaut lain dalam komandonya dengan tiga wanita lokal memegangi lengannya.
Laporan surat kabar yang dilansir Star and Stripes, Minggu (13/1/2019) malam, mengatakan agen NCIS kemudian meng-crosscheck Zettel atas tuduhan itu. "Dia mengakui kesalahan dalam pembayaran pendampingan wanita," bunyi dokumen NCIS.
Selama kejadian itu, USS Bremerton—yang saat itu berbasis di Pangkalan Bersama Pearl Harbor-Hickam—sedang patroli terakhir dari kariernya yang hampir empat dekade. Kapal selam aktif tertua Angkatan Laut AS itu kemudian meninggalkan Hawaii pada 20 April dan dinonaktifkan.
(mas)