Patung 'McJesus' Picu Demo Umat Kristen di Israel

Minggu, 13 Januari 2019 - 06:21 WIB
Patung McJesus Picu...
Patung 'McJesus' Picu Demo Umat Kristen di Israel
A A A
HAIFA - Sebuah pameran di Haifa Museum of Art di Israel didemo umat Kristen setempat. Musababnya, pameran itu memajang patung Ronald McDonald yang disalibkan.

Pastor Katedral Saint Elijah Haifa mengecam pemajangan patung yang oleh media setempat dipelesetkan sebagai "McJesus" tersebut.

"Kami mengecam pameran dan luka pada simbol kekristenan yang paling suci oleh sebuah lembaga yang seharusnya melayani warga dari semua agama," kata Pastor Agapious Abu Sa'ada dari Greek Melkite Catholic Archeparchy of Acre kepada Haaretz, Minggu (13/1/2019).

Patung McDonald yang disalibkan itu dibuat oleh seniman Finlandia, Jani Leinon, dan telah dipajang di Haifa selama berbulan-bulan sebagai bagian dari pameran yang disebut sebagai "Barang Suci".

Ratusan warga Kristen berdemo di depan museum pada hari Jumat pekan lalu. Mereka menuntut karya seni itu dihapus dari pameran. Tiga petugas polisi terluka oleh lemparan batu para demonstran. Seorang demonstran berusia 32 tahun ditangkap dalam insiden itu.

Abu Sa'ada memahami bahwa ada pesan yang disampaikan seniman Filandia yang juga seorang penganut Kristen tersebut. "Namun, apa yang cocok bagi Eropa dan populasi Kristen di Finlandia tidak cocok untuk komunitas kita dan tidak dapat dipenuhi dengan pemahaman," katanya.

Dalam pernyataan itu, pihak gereja setempat mengatakan bahwa mereka menghormati kebebasan berpendapat dan mengakui bahwa pameran itu dimaksudkan untuk mengkritik masyarakat kapitalis yang memuja uang dan barang-barang konsumen.

Pihak gereja juga mendukung kritik semacam itu, namun tidak melalui penodaan simbol paling suci dalam agama Kristen.

Abu Sa'ada dan beberapa imam lainnya telah bertemu dengan manajemen museum dan setuju bahwa layar akan ditempatkan di sekitar proyek seni untuk menghalangi patung itu dari pandangan umum. Selain itu, sebuah tanda juga yang memperingatkan pengunjung tentang konten yang berpotensi ofensif juga akan dipasang.

Para imam tersebut meminta pengikut dan demonstran untuk menahan diri dari kekerasan serta membiarkan para imam berusaha untuk menemukan solusi damai untuk masalah ini melalui diskusi.

“Kita sebagai umat beragama harus menghindari kekerasan. Karena itu siapa pun yang berpikir ia dapat mempertahankan nilai-nilai Kristen dengan kekerasan adalah keliru," kata Abu Sa'ada.

Asosiasi Hak Sipil di Israel mengirim surat pada hari Jumat kepada Wakil Jaksa Agung Dina Zilber setelah Menteri Kebudayaan Miri Regev menuntut agar museum menghapus patung itu.

Surat itu meminta kantor jaksa agung untuk menjelaskan kepada menteri bahwa dia tidak memiliki wewenang untuk ikut campur dalam konten artistik museum.

"Ancaman menteri untuk menarik dukungan pemerintah untuk museum tidak berdasar. The Budget Foundation Law (UU Pendanaan Yayasan) bahkan tidak memasukkan klausa yang tidak jelas tentang pelarangan konten yang menyinggung karena alasan agama," bunyi surat tersebut.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1043 seconds (0.1#10.140)