Damaskus: Israel Terus Serang Suriah karena Dilindungi AS

Minggu, 13 Januari 2019 - 00:35 WIB
Damaskus: Israel Terus...
Damaskus: Israel Terus Serang Suriah karena Dilindungi AS
A A A
DAMASKUS - Rezim Suriah mengadu ke PBB soal serangan rudal pesawat-pesawat jet tempur Israel di Damaskus pada Jumat malam waktu setempat atau Sabtu (12/1/2019) WIB. Menurut pemerintah Presiden Bashar al-Assad militer Tel Aviv terus menyerang Damaskus karena dilindungi Amerika Serikat (AS).

Kantor berita SANA mengutip sumber militer Damaskus melaporkan ada berbagai sasaran di Damaskus yang diserang rudal-rudal Tel Aviv. Namun, sebagian besar rudal tersebut berhasil ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara Damaskus.

Kementerian Luar Negeri rezim Assad menerbitkan surat protes serangan Tel Aviv yang dikirim kepada Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan kepala Dewan Keamanan PBB. Dalam surat tersebut, rezim Assad menilai serangan Israel tidak beralasan.

"Agresi berbahaya ini cocok dengan kerangka upaya Israel untuk memperpanjang krisis dan perang melawan teroris di Suriah, dan untuk meningkatkan moral sisa-sisa para teroris yang bertindak sebagai agennya," bunyi surat tersebut.

"Selain itu, ini adalah upaya lain dari pemerintah Israel untuk menghindari masalah dalam negerinya yang mendesak," lanjut surat itu.

Menurut Kementerian Luar Negeri Suriah perlindungan AS memungkinkan Israel melakukan serangan yang berkelanjutan. AS juga dinilai memberikan dukungan militer, politik, dan media yang memungkinkan Tel Aviv leluasa melakukan agresi.

Agresi terhadap Damaskus pada Jumat malam menargetkan Bandara Internasional Damaskus dan sebuah gudang di bandara. Namun, sumber Kementerian Perhubungan Suriah mengatakan bahwa lalu lintas di bandara tidak terpengaruh oleh serangan.

Serangan udara Jumat malam adalah yang pertama sejak serangan Israel pada Hari Natal, di mana setidaknya tiga tentara Suriah terluka dan gudang amunisi dekat Damaskus dihancurkan. Dalam serangan itu, pasukan pertahanan udara Suriah melaporkan telah menembak jatuh sebagian besar rudal musuh yang diluncurkan dari ruang udara Lebanon.

Kementerian Pertahanan Rusia mengecam Israel atas serangan 25 Desember itu karena menjadikan pesawat sipil sebagai perisai yang membuat militer Damaskus menahan diri untuk merespons dengan sistem pertahanan udara.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.2919 seconds (0.1#10.140)