Uni Emirat Arab Sepakat Buka Lagi Kedubes di Damaskus

Jum'at, 28 Desember 2018 - 06:55 WIB
Uni Emirat Arab Sepakat...
Uni Emirat Arab Sepakat Buka Lagi Kedubes di Damaskus
A A A
BEIRUT -
Uni Emirat Arab (UEA) membuka lagi kedutaan besar (kedubes) di Damaskus, kemarin. Langkah ini akan menandai dorongan diplomatik yang besar bagi Presiden Suriah Bashar al-Assad dari negara Arab yang pernah mendukung pemberontak.

Kedubes UEA ditutup sejak beberapa bulan awal konflik Suriah pada 2011. Belum ada komentar dari pejabat UEA mengenai pembukaan kedubes tersebut.

Informasi yang dirilis dari otoritas Suriah memberi tahu para jurnalis untuk meliput acara pembukaan kedubes itu pada pukul 1.30 sore di lokasi kedubes UEA di distrik Abu Rummaneh, Damaskus.

UEA merupakan salah satu dari beberapa negara di kawasan yang mendukung kelompok pemberontak Suriah yang memerangi rezim Assad. Meski demikian, peran UEA tak terlalu besar dibandingkan Arab Saudi, Qatar atau Turki.

Hampir delapan tahun sejak konflik terjadi, Assad menguasai kembali sebagian besar wilayah Suriah dengan dukungan dari Rusia, Iran dan kelompok-kelompok yang didukung Teheran seperti Hezbollah dari Lebanon.

Awal bulan ini, Presiden Sudan Omar al-Bashir menjadi kepala negara Arab pertama yang mengunjungi Damaskus sejak awal konflik Suriah. Liga Arab telah mengeluarkan Suriah dari keanggotaan kelompok itu pada 2011.

Parlemen Arab awal bulan ini menyerukan Suriah untuk dimasukkan kembali. Seruan serupa diungkapkan media yang dikelola Mesir selama beberapa bulan terakhir.

Sekretaris Jenderal Liga Arab, diplomat senior Mesir Ahmed Aboul Gheit pada April lalu menyatakan keputusan untuk mengeluarkan Suriah itu gegabah.

Perang sipil di Suriah menjadi ajang perebutan pengaruh berbagai kekuatan global. Dalam insiden terbaru, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Lebanon mengecam serangan udara Israel di Suriah yang melalui ruang udaranya. Lebanon menegaskan dukungannya pada hak Suriah untuk membela kedaulatannya.

Menteri Luar Negeri (Menlu) Lebanon Gebran Bassil memerintahkan duta besar (dubes) Lebanon untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) agar mengajukan protes ke Dewan Keamanan PBB terhadap pelanggaran berbahaya Israel yang mengancam stabilitas kawasan.

“Serangan Israel membahayakan lalu lintas udara komersial yang dapat mengakibatkan bencana penerbangan sipil skala besar,” ungkap pernyataan Kemlu Lebanon, dilansir Reuters.

Sejumlah pesawat tempur Israel terbang dari Lebanon melancarkan serangan dengan rudal ke sejumlah target dekat Damaskus pada Selasa (25/12) dan melukai tiga tentara Suriah.

Kementerian Pertahanan (Kemhan) Rusia menyatakan serangan rudal Israel di Suriah mengancam dua penerbangan sipil. Kemhan menyatakan, pertahanan udara Suriah menghancurkan 14 dari 16 rudal yang diluncurkan Israel yang menargetkan sejumlah posisi dekat Damaskus.

Saat upacara kelulusan pilot baru di pangkalan Angkatan Udara Israel pada Rabu (26/12), Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu tidak langsung menyebut serangan di Suriah atau kritik Rusia.

Israel semakin khawatir dengan meluasnya pengaruh Iran yang menjadi aliansi Suriah. Angkatan Udara Israel telah melancarkan sejumlah serangan yang menargetkan pengerahan tentara Iran atau pengiriman senjata Iran ke Hezbollah.

“Pertahanan udara kami melawan rudal-rudal yang diluncurkan pesawat tempur Israel dari atas wilayah Lebanon dan menjatuhkan sebagian besar rudal sebelum mencapai target mereka,” papar pernyataan sumber militer Suriah.

Satu gudang senjata terkena serangan rudal Israel itu. Pemantau Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) yang berbasis di Inggris menyatakan rudal Israel diluncurkan dari atas wilayah Lebanon dan menargetkan bagian barat serta baratdaya Damaskus.

“Sejumlah rudal mengenai gudang senjata untuk Hezbollah atau pasukan Iran,” papar pernyataan SOHR.

Kantor Berita Nasional Lebanon (NNA) menyatakan sejumlah pesawat tempur Israel menggelar serangan di atas wilayah selatan Lebanon.
Adapun Turki melanjutkan operasi militer melawan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

“Sebagai bagian dari koalisi global mengalahkan ISIS, kita akan menegaskan lagi bahwa kami tidak akan membiarkan satu hal terjadi di tanah Suriah, tanah Irak atau tanah Turki,” ungkap juru bicara Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Ibrahim Kalin.

Turki tidak ingin ISIS kembali menguasai wilayah Suriah apabila pasukan Amerika Serikat ditarik dari negara itu.
(don)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1101 seconds (0.1#10.140)