Maroko Tangkap 3 Lagi Tersangka Pembunuh Turis Skandinavia

Kamis, 20 Desember 2018 - 23:43 WIB
Maroko Tangkap 3 Lagi Tersangka Pembunuh Turis Skandinavia
Maroko Tangkap 3 Lagi Tersangka Pembunuh Turis Skandinavia
A A A
RABAT - Pemerintah Maroko telah menangkap tiga tersangka baru kasus pembunuhan dua turis Skandinavia di Pegunungan Atlas Maroko, ketika badan intelijen Denmark mengatakan "mungkin terkait" dengan kelompok ISIS.

"Ketiga tersangka baru itu ditangkap di Marrakech ketika mereka berusaha melarikan diri dengan bus," menurut juru bicara keamanan nasional Boubker Sabik seperti dikutip dari Arab News, Kamis (20/12/2018).

Ia mengatakan kepada The Associated Press bahwa pihak berwenang sedang menyelidiki apakah ketiganya memiliki afiliasi teroris, menambahkan tidak ada tersangka lain yang sedang dicari.

Seorang tersangka lainnya ditangkap Selasa, dan seorang jaksa Maroko mengatakan dia memiliki afiliasi dengan kelompok ekstremis, tanpa menyebutkannya.

Baca Juga: Dua Wanita Skandinavia Dibunuh di Maroko, Salah Satunya Dipenggal

Media Maroko melaporkan bahwa para penyidik ​​memiliki rekaman video pengintai yang menunjukkan tiga tersangka memasang tenda di dekat tenda korban dan meninggalkan daerah itu setelah pembunuhan.

Situs penyiar negara 2M menerbitkan foto yang mereka katakan sebagai ketiga tersangka yang dibawa di bus. Petugas keamanan tidak dapat segera mengkonfirmasi kepada AP identitas para tersangka dalam foto tersebut.
Maroko Tangkap 3 Lagi Tersangka Pembunuh Turis Skandinavia

Pembunuhan itu mengejutkan Maroko, tujuan wisata populer di mana serangan terhadap orang asing sangat jarang terjadi. Mayat kedua wanita itu ditemukan pada hari Senin di Pegunungan Atlas, sebuah kawasan yang direkomendasikan untuk pelancong yang berjalan kaki.

Mayat keduanya ditemukan di daerah pegunungan terpencil, 10 kilometer dari desa Imlil - sering kali merupakan titik awal untuk perjalanan ke Gunung Toubkal, puncak tertinggi Afrika Utara.

"Pembunuhan itu dapat dianggap bermotif politik dan dengan demikian merupakan aksi teror," kata Perdana Menteri Denmark Lars Loekke Rasmussen.

"Masih ada kekuatan gelap yang ingin melawan nilai-nilai kita dan kita tidak boleh menyerah," imbuhnya.

Rasmussen pun mengkonfirmasi identitas korban sebagai Louisa Vesterager Jespersen dari Denmark, dan Maren Ueland dari Norwegia.

"Apa yang seharusnya menjadi perjalanan liburan berubah menjadi mimpi buruk," kata Loekke Rasmussen kepada wartawan di Denmark.

Sementara di negara tetangga Norwegia, Perdana Menteri Erna Solberg mengatakan terorisme bukan satu-satunya petunjuk yang sedang diselidiki di Maroko tetapi mengatakan bahwa kasus itu masih menekankan pentingnya memerangi kekerasan ekstremisme.

"Kami percaya bahwa pihak berwenang Maroko melakukan yang terbaik untuk menangkap mereka yang bertanggung jawab atas pembunuhan itu," katanya pada konferensi pers.

Dalam sebuah pernyataan kepada The Associated Press, badan keamanan domestik Denmark mengatakan penyelidikan awal menunjukkan, menurut pihak berwenang Maroko, bahwa pembunuhan itu mungkin terkait dengan organisasi teroris kelompok ISIS.

Ibu korban yang berasal dari Norwegia, Irene Ueland, mengatakan kepada penyiar NRK bahwa putrinya telah melakukan tindakan pencegahan sebelum melakukan perjalanan.

Pihak berwenang di Denmark dan Norwegia pada hari Rabu memperingatkan warga mereka hiking tanpa pemandu lokal di Maroko setelah pembunuhan itu. Para pejabat kepolisian Denmark mengatakan, Rabu mereka mengirim seorang petugas ke Maroko untuk membantu penyelidikan.

Maroko umumnya dianggap aman bagi wisatawan tetapi telah berjuang menghadapi ekstremisme Islam selama bertahun-tahun, dan lebih dari seribu orang Maroko diyakini telah bergabung dengan kelompok ISIS.

Demonstrasi anti-terorisme direncanakan di Ibu Kota Maroko, pada Sabtu mendatang.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4805 seconds (0.1#10.140)