5 Negara di Eropa yang Pernah Bakar Alquran secara Terbuka
loading...
A
A
A
LONDON - Dengan dalih kebebasan berekspresi, banyak aktivis anti-Islam di negara-negara di Eropa kerap melakukan insiden pembakaran Alquran . Namun, insiden tersebut memicu banyak kecaman dan protes dari negara-negara Muslim.
Foto/Reuters
Politikus Swedia Rasmus Paludan membakar Alquran di bawah perlindungan polisi di Kopenhagen, Denmark pada 2019.
Denmark memperbolehkan pembakaran Alquran sejak 2017. Biasanya, insiden pembakaran Alquran kerap dilakukan oleh Partai Stram Kurs yang berhaluan sayap kanan.
Foto/gulftoday
Sejak Lars Thorsen menjadi pemimpin kelompok Hentikan Islamisasi Norwegia pada 2019, kelompok tersebut telah berulang kali membakar Alquran pada aksi unjuk rasa mereka di Norwegia. Kelompok ini juga merobek dan meludahi Alquran dan menyeretnya dengan tali seperti anjing.
Foto/Reuters
Sejak 2020, partai Denmark Stram Kurs dan pemimpin partai Rasmus Paludan telah merencanakan atau mengatur pembakaran Alquran di beberapa kota di Swedia. Hal ini mengakibatkan banyak kerusuhan di kota-kota Swedia terhadap penodaan yang direncanakan dan diwujudkan, terutama Kerusuhan Swedia 2020 dan Kerusuhan Swedia 2022.
Pada 28 Juni 2023, Salwan Momika, seorang imigran Irak yang tinggal di Swedia, membakar mushaf Alquran di luar masjid pusat Stockholm. Polisi Swedia telah memberikan izin untuk demonstrasi tersebut, setelah keputusan pengadilan Swedia mengizinkannya atas dasar kebebasan berekspresi.
Foto/trtworld
Pemimpin kelompok sayap kanan Belanda, Patriotic Europeans Against the Islamization of the West (PEGIDA), Edwin Wagensveld, telah menodai Alquran di Belanda, pada Januari 2023. Dia sengaja merekam aksinya ketika merobek kitab suci umat Islam sebelum membakarnya.
Setelah dia ditangkap pada dua kesempatan sebelumnya karena aktivitas anti-Muslimnya, Wagensveld mengklaim dalam video bahwa dia mendapat izin dari kota Den Haag untuk "penghancuran Alquran".
Berikut adalah 5 negara di Eropa yang pernah mengalami insiden pembakaran Alquran secara terbuka.
1. Denmark
Foto/Reuters
Politikus Swedia Rasmus Paludan membakar Alquran di bawah perlindungan polisi di Kopenhagen, Denmark pada 2019.
Denmark memperbolehkan pembakaran Alquran sejak 2017. Biasanya, insiden pembakaran Alquran kerap dilakukan oleh Partai Stram Kurs yang berhaluan sayap kanan.
2. Norwegia
Foto/gulftoday
Sejak Lars Thorsen menjadi pemimpin kelompok Hentikan Islamisasi Norwegia pada 2019, kelompok tersebut telah berulang kali membakar Alquran pada aksi unjuk rasa mereka di Norwegia. Kelompok ini juga merobek dan meludahi Alquran dan menyeretnya dengan tali seperti anjing.
3. Swedia
Foto/Reuters
Sejak 2020, partai Denmark Stram Kurs dan pemimpin partai Rasmus Paludan telah merencanakan atau mengatur pembakaran Alquran di beberapa kota di Swedia. Hal ini mengakibatkan banyak kerusuhan di kota-kota Swedia terhadap penodaan yang direncanakan dan diwujudkan, terutama Kerusuhan Swedia 2020 dan Kerusuhan Swedia 2022.
Pada 28 Juni 2023, Salwan Momika, seorang imigran Irak yang tinggal di Swedia, membakar mushaf Alquran di luar masjid pusat Stockholm. Polisi Swedia telah memberikan izin untuk demonstrasi tersebut, setelah keputusan pengadilan Swedia mengizinkannya atas dasar kebebasan berekspresi.
4. Belanda
Foto/trtworld
Pemimpin kelompok sayap kanan Belanda, Patriotic Europeans Against the Islamization of the West (PEGIDA), Edwin Wagensveld, telah menodai Alquran di Belanda, pada Januari 2023. Dia sengaja merekam aksinya ketika merobek kitab suci umat Islam sebelum membakarnya.
Setelah dia ditangkap pada dua kesempatan sebelumnya karena aktivitas anti-Muslimnya, Wagensveld mengklaim dalam video bahwa dia mendapat izin dari kota Den Haag untuk "penghancuran Alquran".