Putin Peringatkan Bahaya Perang Nuklir Bisa Musnahkan Dunia
A
A
A
MOSKOW - Presiden Rusia Vladimir Putin angkat bicara tentang mekanisme kontrol senjata nuklir yang terancam terputus setelah Amerika Serikat (AS) selangkah lagi keluar dari Perjanjian Intermediate-Range Nuclear Forces (INF) 1987. Dia memperingatkan bahaya perang nuklir yang selama ini diremehkan, yang bisa membuat kehidupan dunia musnah.
Dalam konferensi pers tahunan di Moskow, Kamis (20/12/2018), pemimpin Kremlin ini memperingatkan bencana nuklir global yang disebabkan penurunan ambang batas kontrol senjata pemusnah massal.
Menurutnya, ada kecenderungan yang berkembang saat ini bahwa ancaman perang nuklir di seluruh dunia sedang diremehkan.
"Bahaya dari perkembangan seperti itu menjadi kabur atau akan berlalu, itu dianggap tidak mungkin atau tidak penting," kata Putin.
"Sementara itu, jika Tuhan melarang sesuatu yang seperti itu terjadi, itu akan melihat seluruh peradaban, atau bahkan planet ini, musnah," ujarnya, seperti dikutip Russia Today.
Tren berbahaya lainnya adalah penggunaan rudal balistik non-nuklir. AS telah meninggalkan upaya untuk membangun proyektil seperti itu, namun teknologi itu masih ada.
“Ini mengerikan, seharusnya tidak sampai begini. Namun demikian, ide untuk menggunakan rudal balistik yang dipersenjatai dengan hulu ledak non-nuklir masih berlanjut," paparnya.
Putin menyesalkan bahwa sistem kontrol persenjataan internasional yang sekarang secara efektif sudah rusak. Pada 2021, New START—sebuah perjanjian penting AS-Rusia untuk mengurangi persenjataan nuklir masing-masing, akan berakhir. Parahnya, belum ada alternatif perjanjian lain yang layak untuk menggantikannya.
"Sejauh ini belum ada pembicaraan," kata pemimpin Rusia itu. "Tidak tertarik? Tidak membutuhkannya? Baiklah, baiklah kalau begitu. Kami akan bertahan dengan itu, kami akan memastikan keamanan kami. Kami tahu cara melakukannya," ujarnya, menyindir AS.
Putin kemudian menyinggung lagi soal penarikan AS dari Perjanjian INF 1987. Menurutnya, sulit untuk meramalkan apa yang akan terjadi di masa depan, tetapi Rusia akan melakukan yang terbaik untuk melindungi dirinya sendiri.
“Saat ini (AS) sedang membuat satu langkah lagi menarik diri dari INF. Sangat sulit membayangkan bagaimana situasi akan berkembang. Bagaimana jika rudal-rudal (jarak pendek dan menengah) akan dikerahkan di Eropa, apa yang harus kita lakukan?," katanya.
"Tentu saja, kami akan memperkuat keamanan kami. Mereka seharusnya tidak menjerit tentang keuntungan yang kami coba miliki. Kami tidak memenangkan beberapa keuntungan, kami menjaga keseimbangan untuk memastikan keamanan kami," tegasnya.
Dalam konferensi pers tahunan di Moskow, Kamis (20/12/2018), pemimpin Kremlin ini memperingatkan bencana nuklir global yang disebabkan penurunan ambang batas kontrol senjata pemusnah massal.
Menurutnya, ada kecenderungan yang berkembang saat ini bahwa ancaman perang nuklir di seluruh dunia sedang diremehkan.
"Bahaya dari perkembangan seperti itu menjadi kabur atau akan berlalu, itu dianggap tidak mungkin atau tidak penting," kata Putin.
"Sementara itu, jika Tuhan melarang sesuatu yang seperti itu terjadi, itu akan melihat seluruh peradaban, atau bahkan planet ini, musnah," ujarnya, seperti dikutip Russia Today.
Tren berbahaya lainnya adalah penggunaan rudal balistik non-nuklir. AS telah meninggalkan upaya untuk membangun proyektil seperti itu, namun teknologi itu masih ada.
“Ini mengerikan, seharusnya tidak sampai begini. Namun demikian, ide untuk menggunakan rudal balistik yang dipersenjatai dengan hulu ledak non-nuklir masih berlanjut," paparnya.
Putin menyesalkan bahwa sistem kontrol persenjataan internasional yang sekarang secara efektif sudah rusak. Pada 2021, New START—sebuah perjanjian penting AS-Rusia untuk mengurangi persenjataan nuklir masing-masing, akan berakhir. Parahnya, belum ada alternatif perjanjian lain yang layak untuk menggantikannya.
"Sejauh ini belum ada pembicaraan," kata pemimpin Rusia itu. "Tidak tertarik? Tidak membutuhkannya? Baiklah, baiklah kalau begitu. Kami akan bertahan dengan itu, kami akan memastikan keamanan kami. Kami tahu cara melakukannya," ujarnya, menyindir AS.
Putin kemudian menyinggung lagi soal penarikan AS dari Perjanjian INF 1987. Menurutnya, sulit untuk meramalkan apa yang akan terjadi di masa depan, tetapi Rusia akan melakukan yang terbaik untuk melindungi dirinya sendiri.
“Saat ini (AS) sedang membuat satu langkah lagi menarik diri dari INF. Sangat sulit membayangkan bagaimana situasi akan berkembang. Bagaimana jika rudal-rudal (jarak pendek dan menengah) akan dikerahkan di Eropa, apa yang harus kita lakukan?," katanya.
"Tentu saja, kami akan memperkuat keamanan kami. Mereka seharusnya tidak menjerit tentang keuntungan yang kami coba miliki. Kami tidak memenangkan beberapa keuntungan, kami menjaga keseimbangan untuk memastikan keamanan kami," tegasnya.
(mas)