Saudi Dilaporkan Potong Anggaran Belanja Militer
A
A
A
RIYADH - Arab Saudi dilaporkan akan memotong belanja militer untuk tahun kedua berturut-turut pada 2019. Saudi disebut-sebut akan mengalihkan anggaran belanja militer untuk pendidikan.
Melansir Arabian Bussines pada Rabu (19/12), Angkatan Bersenjata Saudi adalah salah satu pembeli senjata terkemuka di dunia, peran yang sering dikutip oleh Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump untuk membela Riyadh.
Tetapi tahun depan, Angkatan Bersenjata Saudi akan mengalami pengurangan anggaran. Riyadh akan anggaran belanja militer sebesar 12 persen, di mana mereka mendapatkan alokasi anggaran sebesar USD 51 miliar.
Pengurangan pada sektor pertahanan mungkin mencerminkan harapan bahwa perang Saudi di Yaman hampir berakhir. Sebelumnya, pada hari Selasa, pemimpin Saudi, Raja Salman bin Abdul Aziz al-Saudi tidak memasukkan tentara yang berperang dalam perang Yaman, dalam keputusannya untuk memperbarui paket tunjangan biaya hidup untuk satu tahun lagi.
Saudi sendiri adalah negara memimpin koalisi yang melakukan operasi militer Yaman sejak tahun 2015 lalu, dalam upaya untuk mendukung pemerintah Yaman dalam melawan pemberontak Houthi.
Melansir Arabian Bussines pada Rabu (19/12), Angkatan Bersenjata Saudi adalah salah satu pembeli senjata terkemuka di dunia, peran yang sering dikutip oleh Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump untuk membela Riyadh.
Tetapi tahun depan, Angkatan Bersenjata Saudi akan mengalami pengurangan anggaran. Riyadh akan anggaran belanja militer sebesar 12 persen, di mana mereka mendapatkan alokasi anggaran sebesar USD 51 miliar.
Pengurangan pada sektor pertahanan mungkin mencerminkan harapan bahwa perang Saudi di Yaman hampir berakhir. Sebelumnya, pada hari Selasa, pemimpin Saudi, Raja Salman bin Abdul Aziz al-Saudi tidak memasukkan tentara yang berperang dalam perang Yaman, dalam keputusannya untuk memperbarui paket tunjangan biaya hidup untuk satu tahun lagi.
Saudi sendiri adalah negara memimpin koalisi yang melakukan operasi militer Yaman sejak tahun 2015 lalu, dalam upaya untuk mendukung pemerintah Yaman dalam melawan pemberontak Houthi.
(esn)