Dituduh Membunuh Tentara Israel, Rumah Keluarga Palestina Dihancurkan

Minggu, 16 Desember 2018 - 02:20 WIB
Dituduh Membunuh Tentara...
Dituduh Membunuh Tentara Israel, Rumah Keluarga Palestina Dihancurkan
A A A
TEPI BARAT - Pasukan Tel Aviv pada hari Sabtu menghancurkan rumah keluarga Palestina yang dituduh membunuh seorang tentara Israel di Tepi Barat.

Militer Tel Aviv mengatakan pria Palestina; Islam Abu Humaid, 32, melempar piring marmer seberat 40 pon (18 kg) dari atap yang menyebabkan seorang sersan pasukan khusus Israel, Ronen Lubarsky, 20, tewas pada Mei lalu. Islam Abu Humaid telah ditahan sejak itu.

Para tentara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) tiba di kamp El Amari sebelum fajar pada hari Sabtu. Mereka menutup rumah Abu Humaid berlantai empat dan menghancurkannya.

Rumah keluarga Abu Humaid sebelumnya telah dihancurkan dan dibangun kembali. Dua anak Abu Humaid telah berada dalam tahanan Israel atas tuduhan membunuh lima warga Israel.

Dua putra Abu Humaid lainnya juga menghadapi penahanan yang panjang atas pelanggaran keamanan serius.

Seorang putra keenam Abu Humaid telah dibunuh oleh pasukan Israel pada 1994 setelah dituduh dalam serangan mematikan terhadap seorang perwira intelijen Israel di Tepi Barat.

Menurut dokumen dakwaan terhadapnya, Islam Abu Humaid mengatakan kepada para interogator bahwa dia ingin membalas dendam atas salah satu saudara laki-lakinya dalam serangan militer Israel sebelumnya.

"Apa yang bisa kita lakukan? Ini adalah musuh yang berpikir bahwa dengan melakukan tindakan seperti itu mereka akan meneror kita dan membuat kita takut pada mereka," kata ibu Islam Abu Humaid, Latifa Abu Humaid, seperti dikutiip Reuters, Minggu (16/12/2018).

"Sebaliknya, permusuhan kami menjadi lebih kuat, dan dengan itu menjadi tekad dan kekuatan kami," ujarnya.

Kelompok-kelompok hak asasi manusia Israel telah mengkritik penghancuran rumah-keluarga para penyerang Palestina sebagai tindakan balas dendam dan hukuman kolektif.

Mahkamah Agung Israel sebagian besar telah menjunjung kebijakan pembongkaran rumah para tersangka Palestina. Para pejabat Israel menyebutnya sebagai hukuman dan pencegahan terhadap para penyerang potensial.

"IDF akan terus beroperasi untuk menggagalkan teror dan menjaga keamanan di daerah itu," kata militer Israel.

Kementerian Luar Negeri Palestina mengutuk pembongkaran rumah tersebut.

Ketegangan antara pasukan Israel dan warga Palestina telah berkobar selama sepekan ini di Tepi Barat. Salah satu pemicu ketegangan adalah serangkaian serangan warga Palestina, termasuk yang menewaskan seorang bayi yang sedang dikandung seorang wanita Israel dan pembunuhan dua tentara Israel.

Sebaliknya, pasukan Israel telah menembak mati empat warga Palestina yang jadi tersangka penyerangan.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada hari Kamis lalu mengatakan pembongkaran rumah para tersangka penyerang akan dipercepat.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6832 seconds (0.1#10.140)