Venezuela Sebut Pernyataan Pompeo Soal Pembom Rusia Tidak Sopan
A
A
A
CARACAS - Menteri Luar Negeri Venezuela, Jorge Arreaza menyebut reaksi Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Mike Pompeo terhadap kedatangan pesawat militer Rusia di Venezuela tidak sopan dan sinis.
Pompeo merujuk pemerintah Rusia dan Venezuela sebagai dua pemerintah korup yang menghambur-hamburkan dana publik, dan memadamkan kemerdekaan, serta kebebasan sementara rakyat mereka, menderita setelah dua pembom supersonik Rusia melakukan penerbangan dari Rusia ke Venezuela.
"Reaksi Pompeo terhadap kerja sama militer antara Rusia & Venezuela bukan hanya tidak sopan tetapi juga sinis," kata Arreaza melalui akun Twitternya, seperti dilansir Sputnik pada Rabu (12/12).
Dia lalu menyebut AS memiliki setidaknya 800 pangkalan militer yang berlokasi di 70 negara, dan 75 dari 107 program bantuan keamanan AS beroperasi di Amerika Latin.
"Sangat keterlaluan bahwa AS tidak mempertanyakan hak berdaulat kami untuk kerja sama pertahanan dan keamanan dengan negara lain ketika Donald Trump mengancam kami secara terbuka dengan intervensi militer. Jika Anda ingin bekerja sama, angkat sanksi Anda terhadap Venezuela," ucapnya.
Dia juga mendesak Washington untuk memotong anggaran militer AS sebesar USD 674 miliar untuk 2019. "Tentu saja 50 juta orang miskin dan keluarga tanpa akses ke perawatan kesehatan di AS dapat menyarankan tujuan yang lebih baik untuk dana tersebut," ungkapnya.
Sebelumnya, pernyataan serupa juga diungkapkan oleh Rusia. Di mana Kremlin menyebut pernyataan Pompeo terkait kedatangan pembom supersonik Tu-160 Rusia ke Venezuela kurang bijaksana dan tidak pantas.
Pompeo merujuk pemerintah Rusia dan Venezuela sebagai dua pemerintah korup yang menghambur-hamburkan dana publik, dan memadamkan kemerdekaan, serta kebebasan sementara rakyat mereka, menderita setelah dua pembom supersonik Rusia melakukan penerbangan dari Rusia ke Venezuela.
"Reaksi Pompeo terhadap kerja sama militer antara Rusia & Venezuela bukan hanya tidak sopan tetapi juga sinis," kata Arreaza melalui akun Twitternya, seperti dilansir Sputnik pada Rabu (12/12).
Dia lalu menyebut AS memiliki setidaknya 800 pangkalan militer yang berlokasi di 70 negara, dan 75 dari 107 program bantuan keamanan AS beroperasi di Amerika Latin.
"Sangat keterlaluan bahwa AS tidak mempertanyakan hak berdaulat kami untuk kerja sama pertahanan dan keamanan dengan negara lain ketika Donald Trump mengancam kami secara terbuka dengan intervensi militer. Jika Anda ingin bekerja sama, angkat sanksi Anda terhadap Venezuela," ucapnya.
Dia juga mendesak Washington untuk memotong anggaran militer AS sebesar USD 674 miliar untuk 2019. "Tentu saja 50 juta orang miskin dan keluarga tanpa akses ke perawatan kesehatan di AS dapat menyarankan tujuan yang lebih baik untuk dana tersebut," ungkapnya.
Sebelumnya, pernyataan serupa juga diungkapkan oleh Rusia. Di mana Kremlin menyebut pernyataan Pompeo terkait kedatangan pembom supersonik Tu-160 Rusia ke Venezuela kurang bijaksana dan tidak pantas.
(esn)