Jepang Ingin Miliki Kapal Induk untuk Kerahkan Jet Tempur Siluman F-35
Jepang Ingin Miliki Kapal Induk untuk Kerahkan Jet Tempur Siluman F-35
A
A
A
TOKYO - Jepang sedang berusaha untuk memiliki kapal induk yang memungkinkan untuk pengerahan pesawat jet tempur siluman F-35 buatan Lockheed Martin Amerika Serikat (AS). Ambisi itu muncul dalam rancangan garis besar pertahanannya yang terbaru.
Rancangan itu disampaikan pemerintah Jepang pada hari Selasa (11/12/2018). Dalam rancangan itu diusulkan kapal pengangkut helikopter dirombak menjadi kapal induk yang bisa untuk mengerahkan jet tempur siluman F-35.
Kapal induk yang dimaksud itu juga diinginkan yang bisa menjadi tempat lepas landas pendek dan pendaratan vertikal pesawat canggih tersebut.
Kapal pengangkut helikopter Angkatan Laut Pasukan Bela Diri, Izumo, menjadi kandidat yang akan dirombak menjadi kapal induk untuk jet tempur siluman. Kapal sepanjang 250 meter (820 kaki) itu selama ini mampu membawa 14 helikopter.
Rencana itu bisa memicu kecaman karena dianggap akan menggeser kebijakan pertahahanan Jepang yang selama ini dibuat sangat ketat.
Di bawah konstituasi, pemerintah Perdana Menteri Shinzo Abe, tidak dapat memiliki kapal induk untuk serangan karena dapat dianggap sebagai "senjata ofensif". Pemerintah Abe sudah lama mempertahankan kebijakan yang tunduk pada konstitusi tersebut.
Namun, Partai Demokrat Liberal (partai berkuasa) dan mitra koalisinya; Komeito, setuju pada hari Selasa untuk menyusun pernyataan guna memastikan kapal Izumo dimodifikasi.
Namun, pemerintah Abe telah mengindikasikan bahwa pesawat tempur siluman F-35B yang canggih tidak akan ditempatkan secara permanen pada kapal Izumo yang akan dimodifikasi.
"Izumo awalnya dirancang sebagai kapal pendamping multiguna, sehingga tidak akan menimbulkan ancaman bagi negara lain jika jet-jet tempur dikerahkan di atasnya," kata Menteri Pertahanan Takeshi Iwaya kepada wartawan pada hari sebelumnya, yang dikutip Japan Times.
Dia menambahkan, upgrade Izumo tidak akan menjadi "kapal induk serangan".
Jepang berencana membeli 99 unit jet tempur F-35 untuk menggantikan beberapa armada F-15 militernya.
Rancangan garis besar pertahanan Jepang juga menyerukan untuk menyiapkan unit yang mengkhususkan diri dalam ruang angkasa, serangan siber dan peperangan elektronik, di samping mengintegrasikan kekuatan laut dan udara darat untuk mengoordinasikan operasi yang lebih baik.
Rancangan itu disampaikan pemerintah Jepang pada hari Selasa (11/12/2018). Dalam rancangan itu diusulkan kapal pengangkut helikopter dirombak menjadi kapal induk yang bisa untuk mengerahkan jet tempur siluman F-35.
Kapal induk yang dimaksud itu juga diinginkan yang bisa menjadi tempat lepas landas pendek dan pendaratan vertikal pesawat canggih tersebut.
Kapal pengangkut helikopter Angkatan Laut Pasukan Bela Diri, Izumo, menjadi kandidat yang akan dirombak menjadi kapal induk untuk jet tempur siluman. Kapal sepanjang 250 meter (820 kaki) itu selama ini mampu membawa 14 helikopter.
Rencana itu bisa memicu kecaman karena dianggap akan menggeser kebijakan pertahahanan Jepang yang selama ini dibuat sangat ketat.
Di bawah konstituasi, pemerintah Perdana Menteri Shinzo Abe, tidak dapat memiliki kapal induk untuk serangan karena dapat dianggap sebagai "senjata ofensif". Pemerintah Abe sudah lama mempertahankan kebijakan yang tunduk pada konstitusi tersebut.
Namun, Partai Demokrat Liberal (partai berkuasa) dan mitra koalisinya; Komeito, setuju pada hari Selasa untuk menyusun pernyataan guna memastikan kapal Izumo dimodifikasi.
Namun, pemerintah Abe telah mengindikasikan bahwa pesawat tempur siluman F-35B yang canggih tidak akan ditempatkan secara permanen pada kapal Izumo yang akan dimodifikasi.
"Izumo awalnya dirancang sebagai kapal pendamping multiguna, sehingga tidak akan menimbulkan ancaman bagi negara lain jika jet-jet tempur dikerahkan di atasnya," kata Menteri Pertahanan Takeshi Iwaya kepada wartawan pada hari sebelumnya, yang dikutip Japan Times.
Dia menambahkan, upgrade Izumo tidak akan menjadi "kapal induk serangan".
Jepang berencana membeli 99 unit jet tempur F-35 untuk menggantikan beberapa armada F-15 militernya.
Rancangan garis besar pertahanan Jepang juga menyerukan untuk menyiapkan unit yang mengkhususkan diri dalam ruang angkasa, serangan siber dan peperangan elektronik, di samping mengintegrasikan kekuatan laut dan udara darat untuk mengoordinasikan operasi yang lebih baik.
(mas)
Explore More