Manuel Lopez Obrador Presiden Baru Meksiko Janji Berantas Koru
A
A
A
MEXICO CITY - Andres Manuel Lopez Obrador yang resmi menjabat sebagai presiden baru Meksiko berjanji mengakhiri elite rakus di negara yang sedang dililit korupsi, kemiskinan kronis, dan kekerasan geng.
Tokoh sayap kiri itu resmi dilantik pada Sabtu (1/12) waktu setempat. Dengan latar belakang bendera Meksiko berukuran raksasa, pria umur 65 tahun itu mengucapkan sumpah di majelis rendah Kongres.
Dia menjanjikan kelahiran kembali Meksiko secara radikal untuk mengubah warisan selama beberapa dekade pemerintahan neoliberal. “Pemerintah tidak akan lagi menjadi komite yang melayani minoritas rakus,” kata presiden baru yang sering dipanggil AMLO dilansir kantor berita Reuters .
Dia menambahkan, “Pemerintahan tidak akan menjadi fasilitator penjarahan seperti sebelumnya.” Lopez Obrador kemudian berpidato di depan para pendukungnya di jantung ibu kota. Dia berjanji memprioritaskan minoritas pribumi dalam upaya memberantas kesenjangan.
Tan tangan utama yang di hadapi presiden baru itu adalah mengelola hubungan dengan mitra dagang utama Meksiko, yakni Amerika Serikat (AS). Presiden AS Donald Trump berulang kali mengecam Meksiko terkait imigran ilegal yang melintasi perbatasan AS.
Lopez Obrador menegaskan, dia berupaya mengatasi migrasi melalui kesepakatan dengan Trump dan Perdana Menteri (PM) Kanada Justin Trudeau untuk mendorong pembangunan di Amerika Tengah dan Meksiko.
Tokoh sayap kiri pertama yang menjabat presiden di Meksiko dalam satu generasi itu juga berupaya menjamin dunia bisnis setelah pasar sempat anjlok sejak pemilu 1 Juli yang membawa kemenangannya.
Pasar khawatir dengan kebijakannya, termasuk dengan pembatalan bandara baru Mexico City senilai USD13 miliar. Dia menegaskan kembali investasi di negara dengan 130 juta penduduk itu akan aman. Dia juga berjanji menghormati independensi bank sentral.
Menurut dia, pemerintahannya akan menghemat dana dengan menghentikan kerugian akibat belanja publik yang lenyap di tangan para koruptor. Lopez Obrador juga berjanji tidak akan menaikkan utang atau pajak nasional.
Namun, dia menjanjikan gaji lebih tinggi pada warga miskin dan tidak akan memberi toleransi sedikit pun pada korupsi dalam pemerintahannya. Dalam referensi pada salah satu pahlawannya, Presiden Meksiko Benito Juarez pada abad 19 yang memisahkan gereja dan negara, Lopez Obrador menyatakan pemerintahannya akan menjamin pemisahan antara kekuatan ekonomi dan politik di Meksiko.
Menyoroti 16 referensi pada kebijakan neoliberal dalam pidatonya, dia berjanji menghapus rezim yang lama berkuasa. Dia menyalahkan pemerintahan pendahulunya, Enrique Pena Nieto karena mengakibatkan turunnya output minyak dengan membuka industri energi di negara itu untuk investasi swasta.
Meksiko merupakan negara kekuatan ekonomi kedua terbesar di Amerika Latin. Meski demikian, Lopez Obrador berjanji meningkatkan investasi publik untuk menyelamatkan perusahaan minyak negara, Pemex, yang terlilit utang sangat besar.
Pena Nieto duduk tenang berjarak dua kursi di samping kiri Lopez Obrador yang sedang mengecam warisan perekonomiannya. Pena Nieto tampak menyentuh wajahnya, memegang alis dengan tangannya, dan beberapa kali minum air.
“Ada sedikit sinyal dalam pidato AMLO bahwa realitas sebenarnya pemerintahan telah merosot sejauh itu,” ujar Duncan Wood, direktur Wilson Center’s Mexico Institute. Wood menambahkan, “Pasar akan sangat khawatir tentang masa depan sektor energi dan rencana infrastruktur yang terlalu ambisius tanpa ada cara untuk membiayainya.”
Adapun miliarder Meksiko Carlos Slim menyatakan dia mendapatkan kembali jaminan oleh pidato presiden baru itu. Slim menyatakan tidak ragu bahwa Meksiko masih menjadi tempat aman untuk investasi. “Apa yang diperlukan, seperti dia katakan, ialah menciptakan lapangan kerja dan memerangi kemiskinan.
Investasi terbaik adalah memerangi kemiskinan,” ungkap Slim. Lopez Obrador juga menegaskan kembali rencana menciptakan zona ekonomi khusus rendah pajak di perbatasan utara Meksiko yang akan bertindak sebagai tirai terakhir yang menjaga para pekerja Meksiko tetap di dalam negeri.
Tokoh sayap kiri itu resmi dilantik pada Sabtu (1/12) waktu setempat. Dengan latar belakang bendera Meksiko berukuran raksasa, pria umur 65 tahun itu mengucapkan sumpah di majelis rendah Kongres.
Dia menjanjikan kelahiran kembali Meksiko secara radikal untuk mengubah warisan selama beberapa dekade pemerintahan neoliberal. “Pemerintah tidak akan lagi menjadi komite yang melayani minoritas rakus,” kata presiden baru yang sering dipanggil AMLO dilansir kantor berita Reuters .
Dia menambahkan, “Pemerintahan tidak akan menjadi fasilitator penjarahan seperti sebelumnya.” Lopez Obrador kemudian berpidato di depan para pendukungnya di jantung ibu kota. Dia berjanji memprioritaskan minoritas pribumi dalam upaya memberantas kesenjangan.
Tan tangan utama yang di hadapi presiden baru itu adalah mengelola hubungan dengan mitra dagang utama Meksiko, yakni Amerika Serikat (AS). Presiden AS Donald Trump berulang kali mengecam Meksiko terkait imigran ilegal yang melintasi perbatasan AS.
Lopez Obrador menegaskan, dia berupaya mengatasi migrasi melalui kesepakatan dengan Trump dan Perdana Menteri (PM) Kanada Justin Trudeau untuk mendorong pembangunan di Amerika Tengah dan Meksiko.
Tokoh sayap kiri pertama yang menjabat presiden di Meksiko dalam satu generasi itu juga berupaya menjamin dunia bisnis setelah pasar sempat anjlok sejak pemilu 1 Juli yang membawa kemenangannya.
Pasar khawatir dengan kebijakannya, termasuk dengan pembatalan bandara baru Mexico City senilai USD13 miliar. Dia menegaskan kembali investasi di negara dengan 130 juta penduduk itu akan aman. Dia juga berjanji menghormati independensi bank sentral.
Menurut dia, pemerintahannya akan menghemat dana dengan menghentikan kerugian akibat belanja publik yang lenyap di tangan para koruptor. Lopez Obrador juga berjanji tidak akan menaikkan utang atau pajak nasional.
Namun, dia menjanjikan gaji lebih tinggi pada warga miskin dan tidak akan memberi toleransi sedikit pun pada korupsi dalam pemerintahannya. Dalam referensi pada salah satu pahlawannya, Presiden Meksiko Benito Juarez pada abad 19 yang memisahkan gereja dan negara, Lopez Obrador menyatakan pemerintahannya akan menjamin pemisahan antara kekuatan ekonomi dan politik di Meksiko.
Menyoroti 16 referensi pada kebijakan neoliberal dalam pidatonya, dia berjanji menghapus rezim yang lama berkuasa. Dia menyalahkan pemerintahan pendahulunya, Enrique Pena Nieto karena mengakibatkan turunnya output minyak dengan membuka industri energi di negara itu untuk investasi swasta.
Meksiko merupakan negara kekuatan ekonomi kedua terbesar di Amerika Latin. Meski demikian, Lopez Obrador berjanji meningkatkan investasi publik untuk menyelamatkan perusahaan minyak negara, Pemex, yang terlilit utang sangat besar.
Pena Nieto duduk tenang berjarak dua kursi di samping kiri Lopez Obrador yang sedang mengecam warisan perekonomiannya. Pena Nieto tampak menyentuh wajahnya, memegang alis dengan tangannya, dan beberapa kali minum air.
“Ada sedikit sinyal dalam pidato AMLO bahwa realitas sebenarnya pemerintahan telah merosot sejauh itu,” ujar Duncan Wood, direktur Wilson Center’s Mexico Institute. Wood menambahkan, “Pasar akan sangat khawatir tentang masa depan sektor energi dan rencana infrastruktur yang terlalu ambisius tanpa ada cara untuk membiayainya.”
Adapun miliarder Meksiko Carlos Slim menyatakan dia mendapatkan kembali jaminan oleh pidato presiden baru itu. Slim menyatakan tidak ragu bahwa Meksiko masih menjadi tempat aman untuk investasi. “Apa yang diperlukan, seperti dia katakan, ialah menciptakan lapangan kerja dan memerangi kemiskinan.
Investasi terbaik adalah memerangi kemiskinan,” ungkap Slim. Lopez Obrador juga menegaskan kembali rencana menciptakan zona ekonomi khusus rendah pajak di perbatasan utara Meksiko yang akan bertindak sebagai tirai terakhir yang menjaga para pekerja Meksiko tetap di dalam negeri.
(don)