Bos Intelijen AS Harus Buka-bukaan Siapa Dalang Pembunuhan Khashoggi

Selasa, 20 November 2018 - 08:44 WIB
Bos Intelijen AS Harus...
Bos Intelijen AS Harus Buka-bukaan Siapa Dalang Pembunuhan Khashoggi
A A A
WASHINGTON - Pemimpin intelijen Amerika Serikat (AS) harus mengeluarkan laporan untuk publik tentang pembunuhan wartawan Arab Saudi, Jamal Khashoggi . Desakan ini disampaikan senator senior AS, Ron Wyden.

Desakan dari Senator Demokrat itu muncul setelah laporan yang diterbitkan CIA bocor ke media, di mana laporan itu menyakini bahwa Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (MBS) secara pribadi telah memerintahkan pembunuhan wartawan pengkritik rezim Riyadh tersebut.

Laporan CIA yang bocor ke media itu bertentangan dengan pernyataan pemerintah Saudi bahwa MBS tidak terlibat.

"Pemimpin mata-mata AS keluar dan memberi orang-orang Amerika dan Kongres dengan penilaian publik tentang siapa yang memerintahkan pembunuhan itu," kata Wyden, dalam sebuah pernyataan yang dikutip Reuters, Selasa (20/11/2018).

Khashoggi, yang menjadi kolumnis Washington Post, dibunuh pada 2 Oktober di Konsulat Saudi di Istanbul. Dia mendatangi konsulat untuk memperoleh dokumen perceraian dengan mantan istrinya sebagai syarat yang diperlukan untuk menikahi tunangannya, perempuan Turki bernama Hatice Cengiz.

Pemerintah Saudi awalnya menyangkal bahwa jurnalis itu dibunuh di Konsulat. Namun, setelah banyak bukti bermunculan, Riyadh mengakui bahwa Khashoggi tewas dalam perkelahian dengan orang-orang yang gagal membujuknya pulang ke Saudi.

Laporan media Turki yang mengutip investigator setempat menyatakan, Khashoggi dimutilasi secara brutal. Jaksa penuntut umum Saudi menyatakan akan menuntut hukuman mati terhadap lima tersangka utama.

Kasus ini telah merumitkan upaya Presiden AS Donald Trump untuk mempertahankan hubungan dengan sekutu penting AS di kawasan Timur Tengah dan dukungannya untuk Putra Mahkota MBS.

Trump pada hari Minggu lalu mengatakan bahwa dia tidak ingin mendengarkan rekaman audio tentang pembunuhan Khashoggi, meskipun ada tekanan untuk menghukum Arab Saudi atas pembunuhan itu.

"Itu adalah rekaman yang mengerikan, itu rekaman yang bengis...saya tidak ingin mendengar rekaman itu," kata Trump dalam program Fox News Sunday.

Otoritas Turki telah membagikan rekaman audio yang mereka miliki kepada para pemimpin dunia, termasuk pemimpin AS, Eropa dan Arab Saudi.

Beberapa pejabat AS, termasuk Direktur CIA Gina Haspel, telah diberi akses untuk mendengar rekaman itu.

Sementara itu, terlepas dari kecaman global atas pembunuhan Khashoggi, Putra Mahkota MBS berencana untuk menghadiri KTT G-20 di Argentina pada akhir November mendatang. Stasiun televisi Al Arabiya mengutip Menteri Energi Saudi, Khalid al-Falih, mengatakan jadwal Pangeran MBS adalah bagian dari perjalanan luar negerinya.

Di PBB, Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu tidak meminta penyelidikan atas kematian Khashoggi ketika dia bertemu dengan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9208 seconds (0.1#10.140)