MISK Global Forum, Bentuk Generasi Muda Hadapi Tantangan Global
A
A
A
RIYADH - MISK Global Forum yang digelar MISK Foundation milik Putera Mahkota Arab Saudi Muhammad bin Salman di Riyadh, Arab Saudi, dihadiri ribuan partisipan dari berbagai negara seluruh dunia. Mengusung tema Skill of Tomorrow, MISK Global Forum mempersiapkan kaum muda sebagai generasi penerus yang siap menghadapi tantangan global.
Tahun ini peserta MISK Global Forum menjadi magnet bagi lebih dari 4.000 partisipan asal Arab Saudi dan 1.000 lebih generasi muda dari 85 negara. Tak heran bila penyelenggaraan tahun ini disebut sebagai yang paling beragam, lantaran mewakili lapisan usia generasi muda. Ajang internasional yang dihelat di Four Seasons Riyadh, 14-15 November ini juga dihadiri KORAN SINDO dan SINDOnews.com.
Forum ini menghadirkan 130 lebih pembicara, di antaranya legenda sepak bola Brasil, Ronaldinho, perancang fashion ternama dunia Reema Acra, pemimpin lembaga non profit Rania Nashar dan Eric Dawson, peneliti Ian Blatchford serta Dana Akilbekova, ada pula CEO Big Innovation Centre Birgitte Andersondan Chairman Applied Innovation Institute Paris de I'Etraz.
Lewat lebih dari 60 lebih sesi talkshow dan workshop diharapkan generasi muda lebih peka terhadap nilai-nilai kemanusiaan, inklusivitas yang lebih luas, dan kolaborasi berbagai bidang.
Executive Manager Misk Global Forum Shaima Hamidaddin mengatakan, forum ini mempersiapkan agar generasi muda untuk menantang perubahan di masa datang, untuk lebih mendengarkan, juga mengutarakan pendapat dan tak ragu berbicara.
“Suatu kehormatan bagi kami untuk menyambut dan menjamu begitu banyak orang dari berbagai negara. Tujuannya, kami ingin menjembatani gap generasi kalangan muda dengan pembicara,” ujarnya.
Pada akhirnya, Arab Saudi yang tengah mengusung Visi 2030, serta berbagai negara di belahan dunia bakal memiliki generasi penerus yang mumpuni dalam menghadapi tantangan global. Kemajuan teknologi yang begitu pesat membuat sejumlah pekerjaan bisa digantikan oleh tenaga robot lewat Artificial Intelligence.
Oleh karena itu dalam forum internasional ini kaum muda diajak mempersiapkan diri baik dari segi mental maupun skill supaya mendapatkan pekerjaan yang layak dan berperan dalam mendorong ekonomi negaranya. Bahkan di usia dini, penanaman skill sangat penting diterapkan, agar nantinya tidak tergilas oleh teknologi tinggi.
Initiative Manager MISK Global Forum Sarah Alkhedeiri mengatakan, forum ini bertekad untuk menemukan, mengembangkan, dan memberdayakan generasi muda.
“Kami memahami bahwa kaum muda bakal menghadapi banyak tantangan karena dunia terus berubah, dan kami menyadari skill mereka harus dikembangkan agar mereka siap ketika mereka lulus kuliah atau sekolah karena saat itu tantangan di dunia juga sudah berubah. Forum ini membantu mempersiapkan generasi muda agar mereka bisa memiliki skill yang mumpuni dengan tantangan itu,” papar Alkhedeiri.
Event internasional ini disambut positif oleh para parisipan, terutama mahasiswa sebagai kaum muda yang akan menggunakan dan meneruskan kemajuan teknologi. Seperti yang disampaikan oleh Ghada, seorang mahasiswi dari salah satu universitas di Arab Saudi.
Menurutnya ajang ini sangat efektif untuk mengenal banyak orang, sehingga bisa bertukar pikiran dan meningkatkan skill. “Ajang ini efektif untuk berkomunikasi dan bertemu dengan banyak orang dari seluruh dunia. Saya juga ingin meningkatkan skill dan kemampuan saya,” ujarnya.
Peserta MISK Global Forum juga datang dari Indonesia. Mereka hadir di acara ini berkat undangan dari Pemerintah Arab Saudi. “Apa yang kami dapat di MISK Global Forum 2018 ada berbagai banyak hal karena ada banyak workshop yang kami ikuti bersama. Intinya pada forum tahun ini adalah skill apa yang harus kita miliki di masa depan untuk bisa bersaing. Forum ini memberi banyak wawasan yang kami bisa terapkan di Indonesia. Kami sangat berterima kasih atas undangan dari Arab Saudi untuk menghadiri event ini,” ujar Jonathan Christian Susanto mewakili rekan-rekannya.
MISK Global Forum yang digelar kali ketiga ini diinisiasi oleh MISK Foundation yang didirikan oleh Putra Mahkota Pangeran Muhammad bin Salman selaras dengan Visi 2030 yang saat ini didengungkan pemerintah Arab Saudi. MISK Foundation fokus untuk mengembangkan skill generasi muda di empat sektor yakni pendidikan, kreatif dan digital media, teknologi dan kebudayaan serta kesenian. Diharapkan digelarnya MISK Global Forum para peserta dapat mengaplikasikannya di masa yang akan datang.
Salah satu inisiatif penting yang dihasilkan pada MISK Global Forum tahun ini adalah Piala Dunia Entrepreneurship alias Entrepreneurship World Cup (EWC). Program ini digagas MISK Foundation dan Global Entrepreneurship Network (GEN) di lebih dari 100 negara.
Diharapkan lebih dari 100.000 bisnis dari berbagai bidang bisa berpartisipasi dalam EWC. Lewat skema yang sudah ditentukan, ada empat tahapan bagi para entrepreneur untuk berpartisipasi dalam kompetisi ini.
Dimulai dari sesi pembekalan dan training secara virtual, lalu kompetisi tingkat nasional yang dilakukan sserempak di berbagai negara. Bagi yang menang di tahap nasional berhak untuk lolos ke babak berikutnya, dan mendapatkan pelatihan, dan bimbingan dari mentor sesuai bidang masing-masing.
Setelah itu mereka bakal bertanding di Global Final, yang digelar pada MISK Global Forum 2019. Di sini, para finalis juga bakal mendapatkan pembekalan, pelatihan, dan bertanding untuk merebutkan hadiah total jutaan USD dan dukungan lainnya untuk mengembangkan usaha mereka.
Tahun ini peserta MISK Global Forum menjadi magnet bagi lebih dari 4.000 partisipan asal Arab Saudi dan 1.000 lebih generasi muda dari 85 negara. Tak heran bila penyelenggaraan tahun ini disebut sebagai yang paling beragam, lantaran mewakili lapisan usia generasi muda. Ajang internasional yang dihelat di Four Seasons Riyadh, 14-15 November ini juga dihadiri KORAN SINDO dan SINDOnews.com.
Forum ini menghadirkan 130 lebih pembicara, di antaranya legenda sepak bola Brasil, Ronaldinho, perancang fashion ternama dunia Reema Acra, pemimpin lembaga non profit Rania Nashar dan Eric Dawson, peneliti Ian Blatchford serta Dana Akilbekova, ada pula CEO Big Innovation Centre Birgitte Andersondan Chairman Applied Innovation Institute Paris de I'Etraz.
Lewat lebih dari 60 lebih sesi talkshow dan workshop diharapkan generasi muda lebih peka terhadap nilai-nilai kemanusiaan, inklusivitas yang lebih luas, dan kolaborasi berbagai bidang.
Executive Manager Misk Global Forum Shaima Hamidaddin mengatakan, forum ini mempersiapkan agar generasi muda untuk menantang perubahan di masa datang, untuk lebih mendengarkan, juga mengutarakan pendapat dan tak ragu berbicara.
“Suatu kehormatan bagi kami untuk menyambut dan menjamu begitu banyak orang dari berbagai negara. Tujuannya, kami ingin menjembatani gap generasi kalangan muda dengan pembicara,” ujarnya.
Pada akhirnya, Arab Saudi yang tengah mengusung Visi 2030, serta berbagai negara di belahan dunia bakal memiliki generasi penerus yang mumpuni dalam menghadapi tantangan global. Kemajuan teknologi yang begitu pesat membuat sejumlah pekerjaan bisa digantikan oleh tenaga robot lewat Artificial Intelligence.
Oleh karena itu dalam forum internasional ini kaum muda diajak mempersiapkan diri baik dari segi mental maupun skill supaya mendapatkan pekerjaan yang layak dan berperan dalam mendorong ekonomi negaranya. Bahkan di usia dini, penanaman skill sangat penting diterapkan, agar nantinya tidak tergilas oleh teknologi tinggi.
Initiative Manager MISK Global Forum Sarah Alkhedeiri mengatakan, forum ini bertekad untuk menemukan, mengembangkan, dan memberdayakan generasi muda.
“Kami memahami bahwa kaum muda bakal menghadapi banyak tantangan karena dunia terus berubah, dan kami menyadari skill mereka harus dikembangkan agar mereka siap ketika mereka lulus kuliah atau sekolah karena saat itu tantangan di dunia juga sudah berubah. Forum ini membantu mempersiapkan generasi muda agar mereka bisa memiliki skill yang mumpuni dengan tantangan itu,” papar Alkhedeiri.
Event internasional ini disambut positif oleh para parisipan, terutama mahasiswa sebagai kaum muda yang akan menggunakan dan meneruskan kemajuan teknologi. Seperti yang disampaikan oleh Ghada, seorang mahasiswi dari salah satu universitas di Arab Saudi.
Menurutnya ajang ini sangat efektif untuk mengenal banyak orang, sehingga bisa bertukar pikiran dan meningkatkan skill. “Ajang ini efektif untuk berkomunikasi dan bertemu dengan banyak orang dari seluruh dunia. Saya juga ingin meningkatkan skill dan kemampuan saya,” ujarnya.
Peserta MISK Global Forum juga datang dari Indonesia. Mereka hadir di acara ini berkat undangan dari Pemerintah Arab Saudi. “Apa yang kami dapat di MISK Global Forum 2018 ada berbagai banyak hal karena ada banyak workshop yang kami ikuti bersama. Intinya pada forum tahun ini adalah skill apa yang harus kita miliki di masa depan untuk bisa bersaing. Forum ini memberi banyak wawasan yang kami bisa terapkan di Indonesia. Kami sangat berterima kasih atas undangan dari Arab Saudi untuk menghadiri event ini,” ujar Jonathan Christian Susanto mewakili rekan-rekannya.
MISK Global Forum yang digelar kali ketiga ini diinisiasi oleh MISK Foundation yang didirikan oleh Putra Mahkota Pangeran Muhammad bin Salman selaras dengan Visi 2030 yang saat ini didengungkan pemerintah Arab Saudi. MISK Foundation fokus untuk mengembangkan skill generasi muda di empat sektor yakni pendidikan, kreatif dan digital media, teknologi dan kebudayaan serta kesenian. Diharapkan digelarnya MISK Global Forum para peserta dapat mengaplikasikannya di masa yang akan datang.
Salah satu inisiatif penting yang dihasilkan pada MISK Global Forum tahun ini adalah Piala Dunia Entrepreneurship alias Entrepreneurship World Cup (EWC). Program ini digagas MISK Foundation dan Global Entrepreneurship Network (GEN) di lebih dari 100 negara.
Diharapkan lebih dari 100.000 bisnis dari berbagai bidang bisa berpartisipasi dalam EWC. Lewat skema yang sudah ditentukan, ada empat tahapan bagi para entrepreneur untuk berpartisipasi dalam kompetisi ini.
Dimulai dari sesi pembekalan dan training secara virtual, lalu kompetisi tingkat nasional yang dilakukan sserempak di berbagai negara. Bagi yang menang di tahap nasional berhak untuk lolos ke babak berikutnya, dan mendapatkan pelatihan, dan bimbingan dari mentor sesuai bidang masing-masing.
Setelah itu mereka bakal bertanding di Global Final, yang digelar pada MISK Global Forum 2019. Di sini, para finalis juga bakal mendapatkan pembekalan, pelatihan, dan bertanding untuk merebutkan hadiah total jutaan USD dan dukungan lainnya untuk mengembangkan usaha mereka.
(poe)