Arsip Curian Mossad Tunjukkan Iran Mampu Bikin Bom Nuklir Sendiri

Sabtu, 17 November 2018 - 04:10 WIB
Arsip Curian Mossad...
Arsip Curian Mossad Tunjukkan Iran Mampu Bikin Bom Nuklir Sendiri
A A A
WASHINGTON - Dokumen-dokumen dalam arsip yang dicuri para agen Mossad Israel dari Iran menunjukkan bahwa rezim Teheran memiliki kemampuan yang lebih maju untuk membuat bom nuklir sendiri.

Argumen itu disampaikan oleh lembaga think tank anti-proliferasi nuklir, Institute for Science and International Security, yang berbasis di Washington. Penilaian itu di luar apa yang selama ini diremehkan badan intelijen Barat dan Badan Energi Atom Internasional (IAEA).

Rancangan awal makalah yang disusun Institute for Science and International Security itu telah dilihat Foreign Policy (FP). Makalah yang akan dipaparkan dalam beberapa hari ke depan ditulis oleh presiden institut yang juga mantan inspektur senjata David Albright dan analis senior di institut tersebut, Andrea Stricker.

"Informasi yang terkandung dalam arsip menunjukkan bahwa Washington dan IAEA selalu meremehkan seberapa dekat Teheran dengan bom," tulis para pakar tersebut, yang dikutip dari FP, Sabtu (17/11/2018).

Dalam kesepakatan nuklir Iran yang bernama resmi Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA) 2015, Teheran bersedia membatasi kemampuannya untuk memperkaya uranium guna bahan bom nuklir. Namun, arsip yang dicuri Mossad dari situs tersembunyi di Teheran menunjukkan hal lain.

"Arsip itu penuh dengan hal-hal baru tentang program senjata nuklir Iran," kata Albright. "Tidak dapat dipercaya berapa banyak yang ada di sana," ujarnya."

Berdasarkan apa yang telah dia pelajari dari tinjuan dokumen-dokumen dalam arsip tersebut, dia mengatakan bahwa Iran melangkah lebih jauh dari yang disadari oleh badan-badan intelijen Barat.

Albright mencatat bahwa meskipun pemerintah Amerika Serikat percaya bahwa akan memakan waktu dua tahun bagi Iran untuk membangun senjata nuklir."Informasi dalam arsip tersebut memperjelas bahwa mereka dapat melakukannya jauh lebih cepat," ujarnya.

Dokumen-dokumen dan file yang dicuri Mossad dari Teheran pada bulan Januari 2016, dan yang diumumkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada akhir April lalu, terdiri dari sekitar 100.000 halaman dan mencakup program senjata nuklir Iran selama tahun 1999 hingga 2003.

"Saya tidak berpikir bahkan orang Israel telah melewatkan semuanya."Setiap hari ketika mereka melewatkannya, mereka melihat sesuatu yang baru," ujar Albright.

Pemerintah Iran pernah menyangkal operasi Mossad di Teheran tersebut dan menganggapnya sebagai rancangan Israel untuk merusak perjanjian JCPOA. Terlebih, Netanyahu membeberkan arsip yang diklaim hasil kerja Mossad itu menjelang keputusan Presiden AS Donald Trump terkait rencananya untuk menarik AS keluar dari JCPOA 2015.

Teheran berpendapt, Trump terpengaruh strategi Netanyahu dengan caranya itu dan pada akhirnya benar-benar menarik AS keluar dari perjanjian JCPOA 2015. Setelah keluar dari perjanjian internasional itu, Washington memulihkan semua sanksi terhadap Iran yang sempat dicabut.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1310 seconds (0.1#10.140)