Delapan Penjaga Perdamaian PBB Tewas di Kongo Timur
A
A
A
KINSHASA - Delapan anggota pasukan perdamaian PBB, MONUSCO, tewas dalam operasi melawan milisi pemberontak di Kongo timur. Hal itu diungkapkan Dewan Keamanan (DK) PBB.
"Satu tentara pemelihara perdamaian Tanzania dan tujuh Malawi tewas," kata Dewan Keamanan PBB, yang meningkatkan jumlah korban dari jumlah sebelumnya seperti dikutip dari AFP, Jumat (16/11/2018).
Dalam pernyataannya, Dewan Keamanan PBB menggarisbawahi bahwa serangan yang disengaja menargetkan pasukan perdamaian mungkin merupakan kejahatan perang di bawah hukum internasional.
Dewan menyerukan penyelidikan cepat dari pemerintah Kongo dan memperingatkan bahwa serangan terhadap personil PBB merupakan dasar untuk menjatuhkan sanksi.
Korban tewas ini menandai kerugian terbesar pasukan PBB di Republik Demokratik Kongo sejak pemberontak menewaskan 15 tentara hampir setahun lalu.
Sebelumnya Kamis, wakil kepala pasukan penjaga perdamaian MONUSCO, Jenderal Bernard Commins mengatakan operasi gabungan telah diluncurkan pada hari Selasa terhadap pasukan ADF, kelompok jihad yang dituduh melakukan serangan berdarah terhadap warga sipil.
Commins mengatakan serangan itu ditujukan ke Kididiwe, sekitar 20 kilometer dari Beni, kota antara 200.000 dan 300.000 penduduk. Ia menggambarkan Kididiwe sebagai "benteng utama" ADF.
"Kami menguasai Kididiwe saat ini, setelah pertempuran sengit dengan kelompok bersenjata. Saat ini, kami sedang mengevakuasi tentara Kongo yang terluka dan Helm Biru," katanya kepada AFP.
Dia menambahkan bahwa dia tidak dapat memberikan informasi apapun tentang laporan anggota pasukan keamanan PBB yang tewas itu.
Tidak ada rincian lebih lanjut tentang di mana atau bagaimana mereka tewas.
Angkatan bersenjata Malawi menegaskan sebelumnya bahwa empat tentaranya dengan MONUSCO - seorang sersan dan tiga prajurit berusia antara 29 dan 38 - tewas pada hari Rabu.
"Militer telah kehilangan tentara pemberani, pekerja keras dan disiplin yang selalu siap melayani untuk memastikan perdamaian itu berlaku," kata Angkatan Bersenjata Malawi dalam sebuah pernyataan.
Pada hari Rabu, Commins mengatakan MONUSCO telah mengerahkan helikopter serang terhadap pasukan ADF yang mengancam pasukan PBB di daerah Mayangose, timur laut Beni.
Wilayah ini juga tengah memerangi wabah Ebola yang telah menyebabkan lebih dari 200 orang tewas. Ketidakamanan menghambat upaya untuk menahan penyakit itu, kata jurubicara PBB.
"Satu tentara pemelihara perdamaian Tanzania dan tujuh Malawi tewas," kata Dewan Keamanan PBB, yang meningkatkan jumlah korban dari jumlah sebelumnya seperti dikutip dari AFP, Jumat (16/11/2018).
Dalam pernyataannya, Dewan Keamanan PBB menggarisbawahi bahwa serangan yang disengaja menargetkan pasukan perdamaian mungkin merupakan kejahatan perang di bawah hukum internasional.
Dewan menyerukan penyelidikan cepat dari pemerintah Kongo dan memperingatkan bahwa serangan terhadap personil PBB merupakan dasar untuk menjatuhkan sanksi.
Korban tewas ini menandai kerugian terbesar pasukan PBB di Republik Demokratik Kongo sejak pemberontak menewaskan 15 tentara hampir setahun lalu.
Sebelumnya Kamis, wakil kepala pasukan penjaga perdamaian MONUSCO, Jenderal Bernard Commins mengatakan operasi gabungan telah diluncurkan pada hari Selasa terhadap pasukan ADF, kelompok jihad yang dituduh melakukan serangan berdarah terhadap warga sipil.
Commins mengatakan serangan itu ditujukan ke Kididiwe, sekitar 20 kilometer dari Beni, kota antara 200.000 dan 300.000 penduduk. Ia menggambarkan Kididiwe sebagai "benteng utama" ADF.
"Kami menguasai Kididiwe saat ini, setelah pertempuran sengit dengan kelompok bersenjata. Saat ini, kami sedang mengevakuasi tentara Kongo yang terluka dan Helm Biru," katanya kepada AFP.
Dia menambahkan bahwa dia tidak dapat memberikan informasi apapun tentang laporan anggota pasukan keamanan PBB yang tewas itu.
Tidak ada rincian lebih lanjut tentang di mana atau bagaimana mereka tewas.
Angkatan bersenjata Malawi menegaskan sebelumnya bahwa empat tentaranya dengan MONUSCO - seorang sersan dan tiga prajurit berusia antara 29 dan 38 - tewas pada hari Rabu.
"Militer telah kehilangan tentara pemberani, pekerja keras dan disiplin yang selalu siap melayani untuk memastikan perdamaian itu berlaku," kata Angkatan Bersenjata Malawi dalam sebuah pernyataan.
Pada hari Rabu, Commins mengatakan MONUSCO telah mengerahkan helikopter serang terhadap pasukan ADF yang mengancam pasukan PBB di daerah Mayangose, timur laut Beni.
Wilayah ini juga tengah memerangi wabah Ebola yang telah menyebabkan lebih dari 200 orang tewas. Ketidakamanan menghambat upaya untuk menahan penyakit itu, kata jurubicara PBB.
(ian)