Taliban Hadiri Perundingan Perdamaian Bersejarah di Moskow
A
A
A
MOSKOW - Rusia menjadi tuan rumah pertemuan internasional penting bagi Afghanistan yang ditujukan untuk memulai pembicaraan damai setelah perang selama beberapa dekade. Yang menarik, untuk pertama kalinya perwakilan dari kelompok militan Taliban turut menghadiri acara semacam itu.
Menteri luar negeri Rusia, Sergei Lavrov mengatakan, kehadiran perwakilan Taliban, bersama dengan anggota Dewan Perdamaian Tinggi Afghanistan, dapat membantu membuka jalan bagi pembicaraan langsung.
Sekitar selusin negara lain, termasuk Amerika Serikat (AS), juga hadir.
"Kami membahas masalah pembicaraan langsung dengan Taliban dan meminta mereka untuk memilih tempat dan waktu," kata seorang juru bicara Dewan Perdamaian Tinggi, seperti dikutip BBC dari kantor berita RIA Rusia Sabtu (10/11/2018).
Taliban mengatakan pertemuan itu bukan tentang bernegosiasi dengan pihak manapun. Sedangkan pejabat Barat dan pemerintah Afghanistan melihat pembicaraan Moskow dengan beberapa kecurigaan. Beberapa dari mereka takut pembicaraan itu bisa menggagalkan upaya lain pada negosiasi.
Negara-negara yang hadir di Moskow termasuk China, Pakistan, Iran, India dan negara-negara Asia Tengah.
Para pengamat tidak mengharapkan hasil yang cepat dari pembicaraan di Moskow. Sebelumnya usaha-usaha untuk memperantarai proses perdamaian berujung pada kegagalan.
Tetapi fakta bahwa Taliban berada di ruang yang sama dengan delegasi Afghanistan, di Rusia, dengan AS juga hadir sebagai hal yang penting.
Rusia dan Taliban, misalnya, adalah musuh bersejarah, meskipun mereka telah mulai berbicara dalam beberapa tahun terakhir.
Pasukan AS dan Afghanistan telah memerangi Taliban di Afghanistan selama lebih dari satu dekade.
Menteri luar negeri Rusia, Sergei Lavrov mengatakan, kehadiran perwakilan Taliban, bersama dengan anggota Dewan Perdamaian Tinggi Afghanistan, dapat membantu membuka jalan bagi pembicaraan langsung.
Sekitar selusin negara lain, termasuk Amerika Serikat (AS), juga hadir.
"Kami membahas masalah pembicaraan langsung dengan Taliban dan meminta mereka untuk memilih tempat dan waktu," kata seorang juru bicara Dewan Perdamaian Tinggi, seperti dikutip BBC dari kantor berita RIA Rusia Sabtu (10/11/2018).
Taliban mengatakan pertemuan itu bukan tentang bernegosiasi dengan pihak manapun. Sedangkan pejabat Barat dan pemerintah Afghanistan melihat pembicaraan Moskow dengan beberapa kecurigaan. Beberapa dari mereka takut pembicaraan itu bisa menggagalkan upaya lain pada negosiasi.
Negara-negara yang hadir di Moskow termasuk China, Pakistan, Iran, India dan negara-negara Asia Tengah.
Para pengamat tidak mengharapkan hasil yang cepat dari pembicaraan di Moskow. Sebelumnya usaha-usaha untuk memperantarai proses perdamaian berujung pada kegagalan.
Tetapi fakta bahwa Taliban berada di ruang yang sama dengan delegasi Afghanistan, di Rusia, dengan AS juga hadir sebagai hal yang penting.
Rusia dan Taliban, misalnya, adalah musuh bersejarah, meskipun mereka telah mulai berbicara dalam beberapa tahun terakhir.
Pasukan AS dan Afghanistan telah memerangi Taliban di Afghanistan selama lebih dari satu dekade.
(ian)