Diburu Besar-besaran, Komunitas LGBT di Tanzania Ketakutan

Selasa, 06 November 2018 - 16:58 WIB
Diburu Besar-besaran,...
Diburu Besar-besaran, Komunitas LGBT di Tanzania Ketakutan
A A A
DAR ES SALAM - Perburuan besar-besaran terhadap komunitas LGBT (lesbian, gay, biseksual dan transgender) oleh skuat bentukan seorang gubernur di Tanzania membuat orang-orang dari komunitas itu ketakutan. Mereka yang merasa bagian dari komunitas tersebut terpaksa hidup berpindah-pindah.

Skuat pemburu orang-orang LGBT dibentuk oleh Gubernur Dar-es-Salam, Paul Makonda. Dar-es-Salam merupakan kota terpadat di negara tersebut.

Skuat yang beranggotakan 17 orang memburu komunitas LGBT dengan menggunakan media sosial. Mereka yang teridentifikasi bagian dari komunitas itu akan ditangkap.

Makonda melalui Twitter mengumumkan bahwa dia menerima nama-nama lebih dari 100 orang yang dicurigai sebagai gay berada di wilayahnya.

Pengumuman Makonda tentang perburuan orang-orang LGBT telah memicu ketakutan dari komunitas tersebut di Dar-es-Salam. Seorang pria berusia 24 tahun bernama Nathan mengaku kepada Reuters pada hari Senin (5/11/2018) bahwa tidak tidak bisa hidup tenang di wilayah itu.

"Pindah ke sana-sini," katanya."(Saya) selalu melihat ke pundak jika mereka datang pada saya," ujarnya.

"Ada begitu banyak ketegangan dalam komunitas gay saat ini. Bukan hanya di Dar, tapi di seluruh negeri. Kami benar-benar takut. Kami tidak tahu harus berbuat apa dan ke mana harus pergi," ujarnya.

Presiden Tanzania, John Magufuli, yang terpilih pada tahun 2015, menyuarakan anti-LGBT pada bulan Juli lalu. Dia saat itu mengatakan, "sapi pun tidak menyetujui homoseksualitas".

Departemen Luar Negeri setempat telah mengeluarkan peringatan bahwa hubungan seks gay dan sejenisnya adalah ilegal. "Dapat dihukum dengan hukuman penjara yang lama," kata departemen tersebut dalam pengumumannya.

Pemerintah Amerika Serikat telah mengeluarkan travel advisory sejak bulan Januari yang berisi peringatan bagi para wisatawan AS untuk waspada jika bepergian di kawasan Afrika Timur."Karena kejahatan, terorisme, dan penargetan orang LGBTI (lesbian, gay, biseksual, transgender, interseks)," bunyi travel advisory.
(mas)
Berita Terkait
Kenakan Celana Hitam...
Kenakan Celana Hitam Ketat, Legislator Perempuan Tanzania 'Diusir' dari Ruang Rapat
Temukan Batu Langka,...
Temukan Batu Langka, Warga Tanzania Jadi Miliarder Dadakan
Presiden Ini Sesumbar...
Presiden Ini Sesumbar Negaranya Bebas COVID-19 tapi Hilang 18 Hari lalu Meninggal
Presiden Tanzania: Persyaratan...
Presiden Tanzania: Persyaratan Utang China hanya Bisa Diterima oleh Pria Mabuk
Samia Suluhu Hassan...
Samia Suluhu Hassan Jadi Presiden Wanita Pertama Tanzania
Kambing dan Pepaya Dites...
Kambing dan Pepaya Dites Positif Corona, Alat Tes di Tanzania Rusak
Berita Terkini
Siapa Noppajit Meen...
Siapa Noppajit Meen Somboonsate? Penyapu Jalanan di Bangkok yang Jadi Kaya Raya setelah Viral di TikTok
1 jam yang lalu
AS Baru Saja Kalah Perang...
AS Baru Saja Kalah Perang dengan Rusia, Berikut 3 Alasannya
3 jam yang lalu
Ingin Tetak Eksis, Mantan...
Ingin Tetak Eksis, Mantan Wapres AS Kamala Harris Punya Ambisi Politik Baru
6 jam yang lalu
Bukan Hanya Prajurit...
Bukan Hanya Prajurit Israel, 2.000 Dosen dan 100 Dokter Militer Desak Netanyahu Hentikan Perang Gaza
6 jam yang lalu
Kolonel Perempuan AS...
Kolonel Perempuan AS Dipecat karena Tidak Suka Politik dan Berani Berbeda Sikap dengan Wapres
8 jam yang lalu
Siapa Yamaguchi-gumi?...
Siapa Yamaguchi-gumi? Sindikat Yakuza Terbesar dan Terkaya di Jepang
9 jam yang lalu
Infografis
6 Taman di Jakarta Buka...
6 Taman di Jakarta Buka 24 Jam, Dapat Ciptakan Lapangan Kerja
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved