Korut Bersiap Situs Nuklirnya Diperiksa Inspektur Internasional
A
A
A
SEOUL - Agen mata-mata Korea Selatan (Korsel) telah mengamati persiapan Korea Utara (Korut) untuk inspeksi internasional di beberapa situs uji coba senjata nuklir dan rudal. Laporan intelijen Seoul itu diungkap anggota parlemen pada hari Rabu (31/10/2018).
Kim Min-ki dari Partai Demokrat (partai berkuasa Korsel) mengatakan kepada wartawan bahwa para pejabat intelijen telah mengamati apa yang mereka yakini sebagai persiapan untuk inspeksi yang akan dilakukan di situs uji coba nuklir Punggye-ri dan tempat peluncuran Satelit Sohae.
"Dinas Intelijen Nasional Korea Selatan mengamati warga Korea Utara melakukan persiapan dan kegiatan intelijen yang tampaknya sedang dipersiapkan untuk kunjungan para inspektur asing," kata anggota parlemen tersebut, yang dikutip Reuters.
Namun, menurutnya, tidak ada gerakan besar yang terlihat di Yongbyon. Sekadar diketahui, Yongbyon adalah kompleks nuklir utama rezim Pyongyang.
Korea Utara yang dipimpin Kim Jong-un telah menghentikan uji coba senjata nuklir dan rudal pada tahun lalu. Namun, keputusan itu tidak memungkinkan inspeksi internasional atas pembongkaran situs Punggye-ri pada bulan Mei lalu. Hal itu menimbulkan kecaman bahwa tindakan Pyongyang hanya untuk tontonan.
Pada pertemuan dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in bulan September lalu, Kim Jong-un berjanji untuk menutup situs Sohae dan memungkinkan para ahli internasional mengamati pembongkaran tempat uji mesin rudal dan landasan peluncuran tersebut.
Pada saat itu, Moon mengatakan bahwa Korea Utara setuju untuk membiarkan inspektur internasional mengamati "pembongkaran permanen" fasilitas kunci rudal, dan mengambil langkah lebih lanjut, seperti menutup Yongbyon. Pembongkaran situs itu dengan syarat Amerika Serikat melakukan balas budi, termasuk mengurangi sanksi.
Washington telah menuntut langkah-langkah termasuk pembongkaran total fasilitas nuklir dan rudal Korea Utara, sebelum menyetujui tuntutan utama Pyongyang yakni pengurangan sanksi internasional dan diakhirinya Perang Korea.
Kim Min-ki dari Partai Demokrat (partai berkuasa Korsel) mengatakan kepada wartawan bahwa para pejabat intelijen telah mengamati apa yang mereka yakini sebagai persiapan untuk inspeksi yang akan dilakukan di situs uji coba nuklir Punggye-ri dan tempat peluncuran Satelit Sohae.
"Dinas Intelijen Nasional Korea Selatan mengamati warga Korea Utara melakukan persiapan dan kegiatan intelijen yang tampaknya sedang dipersiapkan untuk kunjungan para inspektur asing," kata anggota parlemen tersebut, yang dikutip Reuters.
Namun, menurutnya, tidak ada gerakan besar yang terlihat di Yongbyon. Sekadar diketahui, Yongbyon adalah kompleks nuklir utama rezim Pyongyang.
Korea Utara yang dipimpin Kim Jong-un telah menghentikan uji coba senjata nuklir dan rudal pada tahun lalu. Namun, keputusan itu tidak memungkinkan inspeksi internasional atas pembongkaran situs Punggye-ri pada bulan Mei lalu. Hal itu menimbulkan kecaman bahwa tindakan Pyongyang hanya untuk tontonan.
Pada pertemuan dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in bulan September lalu, Kim Jong-un berjanji untuk menutup situs Sohae dan memungkinkan para ahli internasional mengamati pembongkaran tempat uji mesin rudal dan landasan peluncuran tersebut.
Pada saat itu, Moon mengatakan bahwa Korea Utara setuju untuk membiarkan inspektur internasional mengamati "pembongkaran permanen" fasilitas kunci rudal, dan mengambil langkah lebih lanjut, seperti menutup Yongbyon. Pembongkaran situs itu dengan syarat Amerika Serikat melakukan balas budi, termasuk mengurangi sanksi.
Washington telah menuntut langkah-langkah termasuk pembongkaran total fasilitas nuklir dan rudal Korea Utara, sebelum menyetujui tuntutan utama Pyongyang yakni pengurangan sanksi internasional dan diakhirinya Perang Korea.
(mas)