Korsel Ancam Lenyapkan Korea Utara Jika Berani Gunakan Senjata Nuklir
loading...
A
A
A
SEOUL - Presiden Korea Selatan (Korsel) Yoon Suk Yeol memperingatkan Seoul dan Washington akan membalas dengan keras jika Korea Utara (Korut) menggunakan senjata nuklir.
“AS dan Korea Selatan telah menegaskan kembali bahwa setiap serangan nuklir oleh Korea Utara akan ditanggapi dengan respons yang cepat, luar biasa, dan tegas,” ujar Yoon dalam wawancara dengan AP pada Minggu (17/9/2023).
Dia mengancam, keputusan negara tetangganya untuk mengerahkan senjata nuklir akan “mengakhiri rezim” di Pyongyang.
Korea Utara yang telah melakukan serangkaian uji coba rudal balistik tahun ini, telah berkali-kali memperingatkan mereka tidak akan ragu menggunakan senjata nuklir untuk mempertahankan diri.
Pemimpin Korut Kim Jong-un mengatakan awal tahun ini bahwa, “Kekuatan strategis nuklir Pyongyang akan melakukan persiapan sempurna untuk melaksanakan misi penting mereka kapan saja jika Seoul dan Washington tidak berhenti menunjukkan permusuhan terbuka terhadap Pyongyang dengan melakukan latihan militer skala besar di dan sekitar Semenanjung Korea.”
Wawancara Yoon keluar pada hari terakhir kunjungan Kim ke Rusia, perjalanan yang menimbulkan kekhawatiran di Korea Selatan dan Barat.
Pemimpin Korea Utara tersebut telah berada di negaranya sejak Selasa, mengadakan pembicaraan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Menteri Pertahanan Sergey Shoigu.
Kim juga mengunjungi Kosmodrom Vostochny dan pabrik penerbangan di Timur Jauh Rusia, dan diperlihatkan berbagai perangkat keras militer, termasuk pesawat pengebom strategis berkemampuan nuklir.
Media Korea Utara, Voice of Korea, mengatakan dalam pembicaraan mereka pada Sabtu, “Kim dan Shoigu membahas cara-cara untuk memperkuat lebih lanjut… kerja sama dan pertukaran timbal balik antara angkatan bersenjata kedua negara baik di bidang pertahanan dan keamanan negara.”
“AS dan Korea Selatan telah menegaskan kembali bahwa setiap serangan nuklir oleh Korea Utara akan ditanggapi dengan respons yang cepat, luar biasa, dan tegas,” ujar Yoon dalam wawancara dengan AP pada Minggu (17/9/2023).
Dia mengancam, keputusan negara tetangganya untuk mengerahkan senjata nuklir akan “mengakhiri rezim” di Pyongyang.
Korea Utara yang telah melakukan serangkaian uji coba rudal balistik tahun ini, telah berkali-kali memperingatkan mereka tidak akan ragu menggunakan senjata nuklir untuk mempertahankan diri.
Pemimpin Korut Kim Jong-un mengatakan awal tahun ini bahwa, “Kekuatan strategis nuklir Pyongyang akan melakukan persiapan sempurna untuk melaksanakan misi penting mereka kapan saja jika Seoul dan Washington tidak berhenti menunjukkan permusuhan terbuka terhadap Pyongyang dengan melakukan latihan militer skala besar di dan sekitar Semenanjung Korea.”
Wawancara Yoon keluar pada hari terakhir kunjungan Kim ke Rusia, perjalanan yang menimbulkan kekhawatiran di Korea Selatan dan Barat.
Pemimpin Korea Utara tersebut telah berada di negaranya sejak Selasa, mengadakan pembicaraan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Menteri Pertahanan Sergey Shoigu.
Kim juga mengunjungi Kosmodrom Vostochny dan pabrik penerbangan di Timur Jauh Rusia, dan diperlihatkan berbagai perangkat keras militer, termasuk pesawat pengebom strategis berkemampuan nuklir.
Media Korea Utara, Voice of Korea, mengatakan dalam pembicaraan mereka pada Sabtu, “Kim dan Shoigu membahas cara-cara untuk memperkuat lebih lanjut… kerja sama dan pertukaran timbal balik antara angkatan bersenjata kedua negara baik di bidang pertahanan dan keamanan negara.”