Ulama Saudi Kecam Spekulasi Media terkait Hilangnya Khashoggi
Ulama Saudi Kecam Spekulasi Media terkait Hilangnya Khashoggi
A
A
A
MAKKAH - Ulama ternama Arab Saudi, Sheikh Abderrahman al-Sadis, mengecam spekulasi media terkait hilangnya jurnalis pengkritik rezim Riyadh; Jamal Khashoggi, yang dia anggap sebagai kampanye untuk menyerang kerajaan.
Al-Sadis yang merupakan petinggi di Masjid Agung Makkah menyerukan warga Saudi untuk tetap berpegang pada fakta dan menjauhi spekulasi media. Seruan ini disampaikan dalam khotbah Jumat.
Pihak berwenang Turki menuduh Arab Saudi membunuh Khashoggi karena dia telah hilang sejak memasuki Konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober. Riyadh membantah tuduhan itu dengan mengklaim bahwa wartawan itu telah meninggalkan konsulat dengan aman dan sehat dan memberikan akses kepada otoritas Turki ke fasilitas diplomatik.
Dia mengatakan bahwa berbagai tuduhan tidak akan memaksa Arab Saudi untuk meninggalkan prinsipnya. "Riyadh hanya bergantung pada Tuhan, kebijaksanaan kepemimpinannya dan persatuan rakyatnya dalam melawan tuduhan palsu," kata ulama tersebut, seperti dikutip AFP, Sabtu (20/10/2018).
Riyadh telah berjanji untuk memberikan semua bantuan yang dibutuhkan untuk penyelidikan kasus hilangnya wartawan pengkritik rezim tersebut.
Sementara itu, Uni Emirat Arab yang merupakan sekutu Riyadh menyatakan dukungan untuk Saudi. Uni Emirat Arab memperingatkan bahaya dari politisasi kasus Khashoggi dan upaya untuk mengacaukan Arab Saudi.
Al-Sadis yang merupakan petinggi di Masjid Agung Makkah menyerukan warga Saudi untuk tetap berpegang pada fakta dan menjauhi spekulasi media. Seruan ini disampaikan dalam khotbah Jumat.
Pihak berwenang Turki menuduh Arab Saudi membunuh Khashoggi karena dia telah hilang sejak memasuki Konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober. Riyadh membantah tuduhan itu dengan mengklaim bahwa wartawan itu telah meninggalkan konsulat dengan aman dan sehat dan memberikan akses kepada otoritas Turki ke fasilitas diplomatik.
Dia mengatakan bahwa berbagai tuduhan tidak akan memaksa Arab Saudi untuk meninggalkan prinsipnya. "Riyadh hanya bergantung pada Tuhan, kebijaksanaan kepemimpinannya dan persatuan rakyatnya dalam melawan tuduhan palsu," kata ulama tersebut, seperti dikutip AFP, Sabtu (20/10/2018).
Riyadh telah berjanji untuk memberikan semua bantuan yang dibutuhkan untuk penyelidikan kasus hilangnya wartawan pengkritik rezim tersebut.
Sementara itu, Uni Emirat Arab yang merupakan sekutu Riyadh menyatakan dukungan untuk Saudi. Uni Emirat Arab memperingatkan bahaya dari politisasi kasus Khashoggi dan upaya untuk mengacaukan Arab Saudi.
(mas)
Explore More