Intelijen AS Yakin MBS Terlibat Atas Hilangnya Khashoggi
A
A
A
WASHINGTON - Badan intelijen Amerika Serikat (AS) meyakini jika Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Muhammad bin Salman, mempunyai peran dalam hilangnya jurnalis Jamal Khashoggi dan kemungkinan telah tewas. Demikian laporan yang diturunkan New York Times.
Mengutip para pejabat yang tidak disebutkan namanya, laporan Times mengatakan informasi yang bocor ke publik - nama dan foto 15 warga Saudi yang melakukan perjalanan ke Istanbul pada 2 Oktober serta klaim Turki memiliki rekaman audio kematian Khashoggi - membantu meyakinkan komunitas intelijen AS bahwa putra mahkota, yang dikenal sebagai MBS, terlibat.
"Badan-badan intelijen AS, bagaimanapun, mencatat bahwa mereka tidak tahu apakah MBS memerintahkan kematian Khashoggi atau hanya bermaksud menangkapnya dan memulangkan ke Arab Saudi, atau mereka tidak dapat mengumpulkan bukti langsung dari keterlibatannya," bunyi laporan New York Times.
"Badan-badan intelijen AS saat ini sedang mempersiapkan penilaian mereka untuk Presiden Donald Trump," sambung laporan itu yang dikutip Middle East Eye, Kamis (18/10/2018).
Menurut laporan itu, Trump bisa mengabaikan penilaian rahasia yang diberikan, meskipun, ketika ia memutuskan kebijakan apa yang diyakininya sebagai kepentingan Amerika, atau ia memutuskan tidak terbantu olehnya.
Para pejabat Saudi membantah terlibat dalam hilangnya Khashoggi dan mengatakan bahwa ia telah meninggalkan konsulat segera setelah tiba. Namun, mereka belum menunjukkan bukti untuk menguatkan klaim mereka dan mengatakan bahwa kamera video di konsulat tidak merekam pada saat itu.
Tujuh dari 15 orang yang dicurigai terlibat dalam kasus itu anggota kelompok keamanan pribadi MBS, sebuah laporan Middle East Eye mengatakan pada hari Rabu.
"Para tersangka makan malam di kediaman konsul jendral Saudi setelah membunuh Khashoggi di dalam konsulat," sumber di kantor Kejaksaan Istanbul mengatakan pada MEE hari Rabu setelah polisi Turki akhirnya mendapatkan akses ke gedung itu.
Mengutip para pejabat yang tidak disebutkan namanya, laporan Times mengatakan informasi yang bocor ke publik - nama dan foto 15 warga Saudi yang melakukan perjalanan ke Istanbul pada 2 Oktober serta klaim Turki memiliki rekaman audio kematian Khashoggi - membantu meyakinkan komunitas intelijen AS bahwa putra mahkota, yang dikenal sebagai MBS, terlibat.
"Badan-badan intelijen AS, bagaimanapun, mencatat bahwa mereka tidak tahu apakah MBS memerintahkan kematian Khashoggi atau hanya bermaksud menangkapnya dan memulangkan ke Arab Saudi, atau mereka tidak dapat mengumpulkan bukti langsung dari keterlibatannya," bunyi laporan New York Times.
"Badan-badan intelijen AS saat ini sedang mempersiapkan penilaian mereka untuk Presiden Donald Trump," sambung laporan itu yang dikutip Middle East Eye, Kamis (18/10/2018).
Menurut laporan itu, Trump bisa mengabaikan penilaian rahasia yang diberikan, meskipun, ketika ia memutuskan kebijakan apa yang diyakininya sebagai kepentingan Amerika, atau ia memutuskan tidak terbantu olehnya.
Para pejabat Saudi membantah terlibat dalam hilangnya Khashoggi dan mengatakan bahwa ia telah meninggalkan konsulat segera setelah tiba. Namun, mereka belum menunjukkan bukti untuk menguatkan klaim mereka dan mengatakan bahwa kamera video di konsulat tidak merekam pada saat itu.
Tujuh dari 15 orang yang dicurigai terlibat dalam kasus itu anggota kelompok keamanan pribadi MBS, sebuah laporan Middle East Eye mengatakan pada hari Rabu.
"Para tersangka makan malam di kediaman konsul jendral Saudi setelah membunuh Khashoggi di dalam konsulat," sumber di kantor Kejaksaan Istanbul mengatakan pada MEE hari Rabu setelah polisi Turki akhirnya mendapatkan akses ke gedung itu.
(ian)