Militerisasi LCS, China Sebut Tuduhan AS Menyesatkan
A
A
A
BEIJING - Amerika Serikat (AS) mencoba mengalihkan kesalahan ke China dengan mengklaim bahwa Beijing melakukan militerisasi Laut Cina Selatan (LCS). Demikian yang dikatakan juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Lu Kang.
"China memiliki kedaulatan yang tak terbantahkan atas pulau-pulau Laut Cina Selatan dan perairannya yang berdekatan," Lu Kang menekankan.
"Kegiatan konstruksi damai China di wilayahnya sendiri, termasuk penempatan fasilitas pertahanan yang diperlukan, adalah hak dari jaminan dan pertahanan diri yang diberikan kepada negara-negara berdaulat di bawah hukum internasional, dan itu tidak ada hubungannya dengan militerisasi," tegas Lu Kang seperti dikutip dari Peoples Daily, Rabu (17/10/2018).
Lu Kang mengatakan tidak ada masalah navigasi dan kebebasan berlebih di LCS. Namun, AS telah sering mengirimkan kapal perang, mencapai terumbu karang LCS dan secara ilegal memasuki perairan wilayah Kepulauan Xisha China untuk apa yang disebut FONOP.
"AS-lah yang menciptakan ketegangan dan berusaha untuk meliberalisasi kawasan itu," cetus Lu Kang.
Mengenai apa yang disebut "ancaman sembrono" kapal perang China yang dilakukan terhadap kapal perang AS, Lu Kang mencatat bahwa AS memperkeruh mana yang benar dan yang salah. Kapal perang AS berlayar sangat jauh ke wilayah Cina, tetapi menuduh kapal perang China melakukan "ancaman sembrono" adalah tindakan melempar kesalahan.
China mendesak AS untuk menghentikan mengaduk masalah dan menciptakan ketegangan, menghormati upaya negara-negara regional untuk menyelesaikan masalah melalui negosiasi dan konsultasi, berhenti merugikan kedaulatan dan kepentingan keamanan China, dan menjadi penyumbang perdamaian dan stabilitas di Laut Cina Selatan, bukan perusak.
"China memiliki kedaulatan yang tak terbantahkan atas pulau-pulau Laut Cina Selatan dan perairannya yang berdekatan," Lu Kang menekankan.
"Kegiatan konstruksi damai China di wilayahnya sendiri, termasuk penempatan fasilitas pertahanan yang diperlukan, adalah hak dari jaminan dan pertahanan diri yang diberikan kepada negara-negara berdaulat di bawah hukum internasional, dan itu tidak ada hubungannya dengan militerisasi," tegas Lu Kang seperti dikutip dari Peoples Daily, Rabu (17/10/2018).
Lu Kang mengatakan tidak ada masalah navigasi dan kebebasan berlebih di LCS. Namun, AS telah sering mengirimkan kapal perang, mencapai terumbu karang LCS dan secara ilegal memasuki perairan wilayah Kepulauan Xisha China untuk apa yang disebut FONOP.
"AS-lah yang menciptakan ketegangan dan berusaha untuk meliberalisasi kawasan itu," cetus Lu Kang.
Mengenai apa yang disebut "ancaman sembrono" kapal perang China yang dilakukan terhadap kapal perang AS, Lu Kang mencatat bahwa AS memperkeruh mana yang benar dan yang salah. Kapal perang AS berlayar sangat jauh ke wilayah Cina, tetapi menuduh kapal perang China melakukan "ancaman sembrono" adalah tindakan melempar kesalahan.
China mendesak AS untuk menghentikan mengaduk masalah dan menciptakan ketegangan, menghormati upaya negara-negara regional untuk menyelesaikan masalah melalui negosiasi dan konsultasi, berhenti merugikan kedaulatan dan kepentingan keamanan China, dan menjadi penyumbang perdamaian dan stabilitas di Laut Cina Selatan, bukan perusak.
(ian)