Menlu AS Pompeo: Seluruh Timur Tengah Harusnya seperti Israel

Jum'at, 12 Oktober 2018 - 08:45 WIB
Menlu AS Pompeo: Seluruh Timur Tengah Harusnya seperti Israel
Menlu AS Pompeo: Seluruh Timur Tengah Harusnya seperti Israel
A A A
WASHINGTON - Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS) Michael Pompeo mendambakan seluruh negara di Timur Tengah seperti Israel. Dia menyindir pendekatan mantan presiden Barack Obama terhadap Iran menyerupai "film Disney".

Komentar diplomat top Amerika ini disampaikan dalam pidato di acara dinner tahunan Jewish Institute for National Security of America (JINSA) 2018 di Washington pada hari Rabu.

Dia berpendapat bahwa Israel demokratis dan makmur. Menurutnya, negara mayoritas Yahudi itu menginginkan perdamaian dan rumah bagi pers yang bebas dan ekonomi yang berkembang.

"Semua yang kita inginkan di seluruh Timur Tengah terlihat seperti (negara) maju," kata Pompeo merujuk pada Israel.

Sebaliknya, Menlu AS itu mengecam Iran sebagai musuh nomor satu Israel. Menurut Pompeo, rezim Teheran memiliki pemimpin korup yang menindas hak asasi manusia rakyatnya sendiri serta membiayai terorisme di setiap sudut Timur Tengah.

Dia lantas menyindir pendekatan pemerintahan Obama yang mencoba menyelesaikan masalah dengan Iran secara damai.

"Presiden Obama berpikir bahwa jika dia membuat konsesi yang berbahaya, menghapus sanksi ekonomi dan menerbangkan pesawat penuh uang tunai ke Teheran, dia entah bagaimana bisa memeluk para pemimpin Iran untuk berperilaku baik,...tetapi para pemimpin itu tidak berasal dari film Disney," kata Pompeo, yang dikutip dari naskah pidatonya di situs voltairenet.org, Jumat (12/10/2018)

"Mereka nyata. Mereka adalah pembunuh dan penyandang dana terorisme yang memimpin nyanyian hari ini, yang masih, dari 'Matilah Amerika'," ujarnya mengacu pada nyanyian dan slogan yang kerap dilontarkan setiap demonstran Iran.

Selama puluhan tahun para presiden AS mempertahankan diri menjadi broker ​​antara Israel dan tetangga Arab-nya. Namun, administrasi Trump membuat gebrakan dengan bertindak membela Israel.

Salah satu gebrakan administrasi Trump adalah memindahakan Kedutaan Besar AS di Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem dan mengakui kota tua suci itu sebagai Ibu Kota Israel. Keputusan yang melanggar resolusi PBB tersebut memicu kemarahan sebagian besar dunia Muslim.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4277 seconds (0.1#10.140)