Model Cantik Rusia Klaim Jadi Target Serangan Racun Antek Putin
A
A
A
SALISBURY - Seorang model cantik kelahiran Rusia mengklaim jadi target serangan racun oleh para antek Presiden Vladimir Putin. Perempuan yang kini jadi warga negara Israel itu merasa diincar selama berada di Italia.
Anna Shapiro, 30, tercatat sebagai model lingerie kelahiran Rusia. Klaimnya muncul setelah serangan racun Novichok di Salisbury, Inggris, terhadap mantan agen ganda Kremlin; Sergei Skripal dan putrinya; Yulia Skripal.
Shapiro, 30, dan suaminya, Alex King, 42, mengalami sakit keras pada hari Minggu di restoran Prezzo. Dia mengatakan bahwa dia menemukan pasangannya pingsan di toilet restoran dengan kondisi mulut berbusa.
Sumber keamanan restoran mengatakan, restoran dan pub di Salisbury dikosongkan setelah insiden menakutkan tersebut. Menurut laporan media setempat, racun tikus strychnine sebagai penyebab insiden itu.
King sampai saat ini masih dirawat di rumah sakit dan sedang berjuang untuk hidupnya.
"Tes telah mengonfirmasi bahwa dua pasien yang jatuh sakit di restoran Prezzo di Salisbury pada Minggu malam tidak terkena agen saraf apapun," kata pihak Kepolisian Wiltshire melalui seorang juru bicara, yang dikutip New York Post, Kamis (20/9/2018).
"Mengikuti hasil tes, pada tahap ini tidak diperlakukan sebagai hal yang mencurigakan," lanjut kepolisian tersebut.
"Pertanyaan tentang apa yang menyebabkan pasangan menjadi tidak sehat masih berlangsung. Namun, karena kejadian baru-baru ini, tes ilmiah dilakukan untuk menentukan apakah mereka telah melakukan kontak dengan Novichok, atau jenis agen saraf lainnya (atau tidak)," imbuh pihak kepolisian.
“Tes-tes ini telah menyimpulkan bahwa ini bukanlah kasusnya. Oleh karena itu, pada tahap ini, kita tidak menghubungkan penyakit mereka dengan insiden keracunan baru-baru ini."
Kejadian itu menarik perbandingan dengan kasus mantan mata-mata Rusia Sergei Skripal dan putrinya, Yulia, yang diracuni oleh agen saraf Novichok pada bulan Maret.
“Saya menjadi sasaran oleh kaki tangan Putin. Mereka menginginkan saya mati karena saya menentang Putin dan telah mengkhianati negara saya," kata Shapiro, yang mengatakan ayahnya adalah seorang jenderal papan atas di Rusia.
"Rusia mampu melakukan apa saja," kata model berambut pirang dan bermata biru itu.
Anna Shapiro, 30, tercatat sebagai model lingerie kelahiran Rusia. Klaimnya muncul setelah serangan racun Novichok di Salisbury, Inggris, terhadap mantan agen ganda Kremlin; Sergei Skripal dan putrinya; Yulia Skripal.
Shapiro, 30, dan suaminya, Alex King, 42, mengalami sakit keras pada hari Minggu di restoran Prezzo. Dia mengatakan bahwa dia menemukan pasangannya pingsan di toilet restoran dengan kondisi mulut berbusa.
Sumber keamanan restoran mengatakan, restoran dan pub di Salisbury dikosongkan setelah insiden menakutkan tersebut. Menurut laporan media setempat, racun tikus strychnine sebagai penyebab insiden itu.
King sampai saat ini masih dirawat di rumah sakit dan sedang berjuang untuk hidupnya.
"Tes telah mengonfirmasi bahwa dua pasien yang jatuh sakit di restoran Prezzo di Salisbury pada Minggu malam tidak terkena agen saraf apapun," kata pihak Kepolisian Wiltshire melalui seorang juru bicara, yang dikutip New York Post, Kamis (20/9/2018).
"Mengikuti hasil tes, pada tahap ini tidak diperlakukan sebagai hal yang mencurigakan," lanjut kepolisian tersebut.
"Pertanyaan tentang apa yang menyebabkan pasangan menjadi tidak sehat masih berlangsung. Namun, karena kejadian baru-baru ini, tes ilmiah dilakukan untuk menentukan apakah mereka telah melakukan kontak dengan Novichok, atau jenis agen saraf lainnya (atau tidak)," imbuh pihak kepolisian.
“Tes-tes ini telah menyimpulkan bahwa ini bukanlah kasusnya. Oleh karena itu, pada tahap ini, kita tidak menghubungkan penyakit mereka dengan insiden keracunan baru-baru ini."
Kejadian itu menarik perbandingan dengan kasus mantan mata-mata Rusia Sergei Skripal dan putrinya, Yulia, yang diracuni oleh agen saraf Novichok pada bulan Maret.
“Saya menjadi sasaran oleh kaki tangan Putin. Mereka menginginkan saya mati karena saya menentang Putin dan telah mengkhianati negara saya," kata Shapiro, yang mengatakan ayahnya adalah seorang jenderal papan atas di Rusia.
"Rusia mampu melakukan apa saja," kata model berambut pirang dan bermata biru itu.
(mas)