Moon Jae-in Bertemu Kim Jong-un di Tengah Keraguan Denuklirisasi

Selasa, 18 September 2018 - 13:16 WIB
Moon Jae-in Bertemu...
Moon Jae-in Bertemu Kim Jong-un di Tengah Keraguan Denuklirisasi
A A A
PYONGYANG - Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un menyambut kedatangan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in di Pyongyang untuk kunjungan selama tiga hari.

Presiden Korsel, Moon Jae-in, tiba di Pyongyang untuk pertemuan puncak ketiganya dengan pemimpin Korut Kim Jong-un pada hari Selasa (18/9/2018). Denuklirisasi dan mengakhiri Perang Korea menjadi agenda pertemuan keduanya seperti dikutip dari Deutsche Welle.

Kedua pemimpin saling bertukar senyum dan pelukan hangat di awal perjumpaan, dalam kunjungan pertama seorang pemimpin Korsel ke Pyongyang dalam kurun waktu 11 tahun.

Moon datang bersama dengan kontingen eksekutif bisnis Korsel, termasuk Wakil Ketua Samsung Electronics Lee Jae-yong, sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan proyek bisnis lintas batas. Proyek-proyek tersebut saat ini ditangguhkan karena sanksi Amerika Serikat (AS).

Kantor kepresidenan Korsel mengatakan bahwa Moon dan Kim akan mengadakan pembicaraan formal mulai jam 15:30 hingga pukul 17.00 waktu setempat.

Putaran kedua pembicaraan resmi akan berlangsung pada hari Rabu esok, setelah itu mereka diharapkan untuk merilis pernyataan bersama serta pakta militer untuk mencegah bentrokan bersenjata. Moon akan kembali ke Korsel pada Kamis dini hari.

Sebelum keberangkatannya, pemimpin Korsel mengatakan ia akan mendorong Kim untuk perdamaian permanen yang tidak dapat diubah dan komunikasi yang lebih baik antara Pyongyang dan Washington.

"KTT ini akan sangat berarti jika itu menghasilkan kembalinya pembicaraan Korea Utara-AS," kata Moon.

"Sangat penting bagi Korea Selatan dan Korea Utara untuk sering bertemu, dan kita beralih ke fase di mana kita dapat bertemu kapan saja kita mau," imbuhnya.

Moon berada di bawah tekanan dari Washington untuk mendorong kemajuan dalam pembongkaran program nuklir Pyongyang.

Pemerintahan Presiden AS Donald Trump mengatakan ingin agar Pyongyang mengambil langkah konkret menuju denuklirisasi sebelum mereka setuju untuk mengumumkan berakhirnya Perang Korea 1950-1953, salah satu tujuan utama Kim Jong-un.

Pembicaraan denuklirisasi sejak Trump dan Kim bertemu di Singapura pada bulan Juni lalu telah terhenti. Selama KTT mereka, keduanya menyetujui denuklirisasi Semenanjung Korea, tetapi tidak menetapkan rencana konkrit akan hal tersebut.

Meskipun Korut telah membongkar lokasi uji coba nuklir dan roketnya, sebuah laporan PBB mengatakan tidak ada bukti bahwa Pyongyang telah mengurangi program nuklirnya.

Kim sejak itu mengusulkan pertemuan kedua dengan Trump, dengan Gedung Putih mengatakan mereka sedang berusaha untuk menetapkan tanggalnya.
(ian)
Berita Terkait
Korea Selatan: 1.100...
Korea Selatan: 1.100 Tentara Korea Utara Dibantai Ukraina
Disaksikan Kim Jong...
Disaksikan Kim Jong Un, Begini Dahsyatnya Kekuatan Artileri Militer Korea Utara
Korea Selatan Beri Sanksi...
Korea Selatan Beri Sanksi pada Korea Utara
Perbandingan Kekuatan...
Perbandingan Kekuatan Militer Korea Utara Vs Korea Selatan
Korea Utara Hancurkan...
Korea Utara Hancurkan Lapangan Golf Milik Korea Selatan
Langka, Warga Korea...
Langka, Warga Korea Selatan Membelot ke Korea Utara
Berita Terkini
Elon Musk: Drone Murah...
Elon Musk: Drone Murah China Bisa Hancurkan Jet Tempur Siluman F-35 AS dalam Hitungan Detik
39 menit yang lalu
Jet Tempur Su-27 Ukraina...
Jet Tempur Su-27 Ukraina Jatuh saat Bertempur Melawan Drone Rusia
1 jam yang lalu
Korban Tewas Ledakan...
Korban Tewas Ledakan Dahsyat Pelabuhan Iran Capai 70 Orang, Teheran Sebut Ada Kelalaian
1 jam yang lalu
Jatuh dari Kapal Induk...
Jatuh dari Kapal Induk Nuklir, Jet Tempur F/A-18 AS Seharga Rp1 Triliun Hilang di Laut Merah
2 jam yang lalu
Pakistan Klaim Serangan...
Pakistan Klaim Serangan Militer India Segera Terjadi
2 jam yang lalu
Wapres AS JD Vance:...
Wapres AS JD Vance: Ukraina Tak Akan Menang Perang Melawan Rusia!
3 jam yang lalu
Infografis
Amerika Serikat Unjuk...
Amerika Serikat Unjuk Kekuatan Nuklir di Tengah Ketegangan Dunia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved