Iran Desak Eropa Netralisir Efek Keluarnya AS dari Perjanjian Nuklir

Minggu, 16 September 2018 - 01:07 WIB
Iran Desak Eropa Netralisir...
Iran Desak Eropa Netralisir Efek Keluarnya AS dari Perjanjian Nuklir
A A A
BERLIN - Eropa harus mengambil tindakan untuk menetralisir konsekuensi dari keputusan Amerika Serikat (AS) keluarnya dari perjanjian nuklir 2015 guna memastikan kepentingan ekonomi jangka panjangnya sendiri. Hal itu diungkapkan Menteri Luar Negeri Iran, Javad Zarif.

Zarif mengatakan kepada majalah berita Jerman, Der Spiegel, Iran dapat mengurangi pelaksanaan dari perjanjian tersebut dan mungkin meningkatkan kegiatan pengayaan uranium jika perjanjian nuklir itu terancam oleh tindakan Amerika dan pasifnya Eropa.

"Orang-orang Eropa dan penandatangan lainnya harus bertindak untuk mengimbangi konsekuensi dari sanksi AS," kata Zarif, menyebut paket tindakan yang disusun oleh Eropa merupakan langkah penting yang sekarang harus dilaksanakan.

"Apa yang terpenting: Eropa harus melakukannya bukan untuk Iran, tetapi untuk kepentingan ekonomi jangka panjang dan berdaulat sendiri," imbuhnya seperti dikutip dari Reuters, Minggu (16/9/2018).

Para pejabat Uni Eropa dengan keras menentang keputusan AS untuk menarik diri dari perjanjian nuklir pada Mei lalu, dan telah berusaha menyelamatkan kesepakatan itu dalam beberapa bentuk.

Jerman pada hari Jumat mengatakan sedang mempertimbangkan untuk menyiapkan sistem pembayaran dengan mitra Eropanya yang akan memungkinkan transaksi bisnis berkelanjutan dengan Iran setelah sanksi AS masuk.

Namun, pejabat Jerman mengakui secara pribadi bahwa sistem semacam itu tidak akan mencegah perusahaan besar yang bergantung pada ekspor AS untuk melarikan diri sanksi AS jika mereka terus menjual ke Iran.

Zarif mengatakan prioritas terbesar Teheran adalah terus menjual minyak dalam jumlah yang wajar di seluruh dunia dan mengembalikan hasilnya ke Iran, serta mendorong investasi dan kerja sama di berbagai bidang seperti teknologi dan penelitian.

"Eropa mengatakan perjanjian nuklir itu demi kepentingan keamanannya. Maka Eropa harus siap membayar keamanannya,” kata Zarif.

"Tidak ada yang gratis," cetusnya.

Ia mengatakan Eropa harus siap untuk membayar keamanannya dengan menerapkan kesepakatan pemblokiran Uni Eropa di mana ia dapat menghukum perusahaan-perusahaan Eropa yang menarik diri dari transaksi bisnis Iran guna menghindari sanksi AS.

"Pertanyaannya adalah apakah Eropa ingin perusahaannya mengikuti hukum Eropa atau Amerika, atau apakah akan tunduk pada perintah Amerika," tegas Zarif.

Ia mengatakan Iran memiliki pilihan untuk bertindak jika Eropa gagal bertindak untuk memberi kompensasi kepada Iran atas sanksi AS.

“Kami tidak perlu membatalkan (perjanjian). Pasal 36 dari perjanjian dan Resolusi Keamanan 2231 memungkinkan untuk mengurangi implementasi, tanpa membatalkannya,” jelasnya.

Ditanya apakah Iran bisa melanjutkan peningkatan pengayaan uranium, dia berkata: "Itu akan menjadi salah satu kemungkinan."

Zarif mengatakan Teheran tidak akan membuang waktunya pada negosiasi tambahan dengan AS tentang perilaku Iran di wilayah itu kecuali Washington membatalkan keputusannya untuk mundur dari perjanjian nuklir.

"Hanya ketika Eropa memastikan bahwa (perjanjian) diimplementasikan dapat Iran melihat apakah upaya harus dilakukan untuk berbicara tentang isu-isu lain," pungkasnya.
(ian)
Berita Terkait
Iran Akan Pertimbangkan...
Iran Akan Pertimbangkan Negosiasi Langsung dengan Amerika Serikat
Prancis dan Jerman Desak...
Prancis dan Jerman Desak AS Kembali ke Pendekatan Bersama Terhadap Iran
Iran Bersumpah Akan...
Iran Bersumpah Akan Balas Dendam Jika AS Jatuhkan Sanksi
Iran Tegaskan Tolak...
Iran Tegaskan Tolak Renegosiasi Perjanjian Nuklir dengan AS
Iran Tolak Pertemuan...
Iran Tolak Pertemuan dengan AS di Wina
Rouhani Sebut Iran Dapat...
Rouhani Sebut Iran Dapat Perkaya Uranium Hingga 90%
Berita Terkini
Begini Hubungan Kerabat...
Begini Hubungan Kerabat Raja Salman dengan Pangeran Arab Saudi Si Sleeping Prince yang Koma 20 Tahun
16 menit yang lalu
Kronologi Kapal Induk...
Kronologi Kapal Induk AS Mengelak dari Serangan Houthi Bikin Jet Tempur F/A-18 Jatuh ke Laut
2 jam yang lalu
10 Stasiun Metro Terdalam...
10 Stasiun Metro Terdalam di Dunia, Salah Satunya di Pyongyang Mencapai 110 Meter
2 jam yang lalu
Tentara India dan Pakistan...
Tentara India dan Pakistan Saling Tembak di Kashmir untuk Malam Kelima Berturut-turut
3 jam yang lalu
Berapa Umur Bumi?
Berapa Umur Bumi?
3 jam yang lalu
Di Ambang Perang dengan...
Di Ambang Perang dengan Pakistan, India Borong 26 Jet Tempur Rafale Prancis
3 jam yang lalu
Infografis
Arkeolog Temukan Wajah...
Arkeolog Temukan Wajah Asli Pribumi Eropa Barat dari dalam Gua
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved